WHAT IS LOVE? :: "Love is Blind"
Part 4
Cast:
EXO-K s Kai as Kim Jongin aka Kai
GG s Yuri as Kim Yuri (Jongin s older sister)
GG s Yoona as Jung Yoona
F (x) 's Sulli as Choi JinRi
SHINee s Taemin as Lee Taemin
GG s SeoHyun as Joo SeoHyun
Rating: PG-17
Genre: Romance
*Author POV*
JongIn berhenti di sebuah kamar VVIP, dia hanya
mengintip dari jendela kecil pintu kamar itu. Dia memandang sedih wanita yang
sedang berbaring di atas ranjang kamar tersebut, hingga airmatanya menetes.
Perhatiannya kini beralih pada seorang yeoja yang
sedang merapikan rangkaian bunga ke dalam vas. “Siapa dia?? Tidak mungkin dia YuRi
noona.”, gumamnya melihat yeoja yang asing baginya.
*JongIn
POV*
Aku membalikkan diri dari pintu kamar tersebut dan
menyandarkan tubuhku pada dinding. “Siapa yeoja itu?”, gumamku. Cekrek.. Suara pintu kamar terbuka.
“Kau.....”, kagetku melihat yeoja itu keluar dari ruang
inap umma ku. “Kau Choi JinRi?!”, tanyaku memastikan. Dia terlihat terkejut dan
cemas.
“Kim JongIn,,,, kau tak masuk ke dalam?? Aku pergi
dulu. Jaga umma mu yaa!”, ucap JinRi memaksakan senyumannya. Dia hendak pergi, namun aku segera menahan
lengannya. “Kau mengenal umma ku??”, tanyaku menyelidik.
“Ne. Jelas aku mengenalnya, kalau tidak untuk apa aku
menjenguknya?!”, jawabnya tanpa memandangku, lalu ia melepaskan diri dariku.
Dan pergi dengan langkah yang terburu-buru. Sedangkan aku hanya diam terpaku
dengan berbagai pertanyaan di kepalaku.
“Kim JongIn!!! Kenapa kau hanya di luar??! Ayo
masuk!!!”, seru YuRi noona yang mengejutkanku dan menyeretku ke dalam kamar
umma.
---
*Author
POV*
“Oppa,, eonni sudah sadar!!!!!”, seru Joo SeoJin menghampiri
KyuHyun yang sedang makan siang di kantin rumah sakit.
“Jeongmal??!”, tanya KyuHyun memastikan. SeoJin
mengangguk, “Tapi.. SeoHyun eonni tidak mau makan..”, ujar SeoJin lesu.
“Mwo?! Aku akan kesana. Oh ya, tolong bayar makananku,
SeoJin-ah!”, seru KyuHyun meninggalkan SeoJin.
“Mwo?!!!! Aiiiisssh!!! Oppa...!!!!, teriak SeoJin tidak
terima untuk membayar makanan KyuHyun yang sudah lebih dulu pergi. SeoJin
mendengus kesal, dan terpaksa membayarnya sebelum pemilik kantin memarahinya.
---
*KyuHyun
POV*
Kulihat SeoHyun sedang terduduk diam di ranjangnya,
mengabaikan makanan yang ada di sampingnya. “SeoHyun-ah..”, panggilku lembut.
Dia menoleh ke arahku, lalu memalingkan wajahnya dariku.
Aku mendekatinya, “Jangan begini! Makanlah! Mau ku
suapi?”, tawarku lembut. Namun dia tak menanggapinya, memandangku saja tidak.
Kulihat dia
menyembunyikan air matanya yang menetes. “Apa karena nappeun namja itu?!!!
Sudah ku bilang jauhi dia!! Jangan pikirkan dia lagi!!”, bentakku membuatnya
menoleh menatapku, matanya begitu sembab. “Aku tidak memikirkannya!!!”,
sentaknya.
“Lalu kenapa kau menangis?”, tanyaku dengan nada yang lebih halus. Dia berpaling
dari ku lagi. “Mianhe.. Jeongmal mianhe, KyuHyun-ah..”, lirihnya.
“SeoHyun-i, look at me!”, pintaku sambil memegang kedua
bahunya dan membalikkannya ke hadapanku. “Bagaimana bisa aku punya nyali untuk
menatapmu, KyuHyun-i..? Aku lebih
mempercayainya. Aku malu, dan merasa bersalah padamu. Kau pantas membenciku!”,
sesalnya menundukkan kepalanya.
Ku raih dagunya agar menatapku, aku tersenyum lembut,
“Aku tidak akan membencimu. Sejujurnya aku hanya cemburu.”, ungkapku sambil
menghapus linangan air matanya dengan kedua ibu jariku.
“Gomawo.. Saranghaeyo, KyuHyun-i..”, lirihnya dan
menyunggingkan senyum padaku. Aku bahagia mendengarnya, dan langsung kupeluk
erat dirinya.
Air mataku pun ikut menetes, karena bahagia. “Mianhe,,
aku baru menyadarinya.”, ungkapnya lagi di sela-sela pelukanku.
“Gwaenchana.. Yang penting sekarang kau sudah tahu
perasaanku kan, dan membalasnya. Gomawo! Jeongmal saranghae, SeoHyun-i..!”,
ungkapku memperat pelukanku.
“OPPA...!!!!! KAU PUNYA UTANG 5000WON PADAKU!!!! CEPAT
BAYAR!!!!!”, teriak SeoJin yang tiba-tiba masuk dengan MinHo mengganggu sweet
momentku bersama SeoHyun.
“Aiiiissh!!! Haruskah aku punya adik ipar yang
menyebalkan sepertinya?!”, dengusku kesal. SeoHyun yang mendengarnya sontak
mencubit lenganku. “Awww!!! Appo, Seo baby!!”, rintihku kesakitan.
“Hahaha.. Mianhe, hyung! Kami tak bermaksud mengganggu
moment kalian!”, seru MinHo yang sempat melihatku memeluk SeoHyun tadi. Aku
hanya cemberut menanggapinya, dan SeoHyun malah menertawai ekspresi kesalku.
T,T
---
*Author
POV*
“JongIn-ah, aku sudah tahu semua..”, ujar YuRi memecah
keheningan. Dari tadi YuRi dan JongIn hanya duduk diam di depan ranjang umma’nya.
JongIn sudah bisa menebak apa yang dibicarakan YuRi,
“Bagaimana kau bisa tahu? Selama ini kan kau hanya asyik berlibur sendiri. Apa
kau cenayang, noona?? Atau kau menyewa orang untuk mengawasiku?!”, canda JongIn
santai.
“Kenapa kau lakukan itu semua?? Baru-baru ini SeoHyun,,
tepat setelah kau putuskan dia mengalami kecelakaan. YoonA,, setelah kau
campakkan dia menghilang. Lalu.... Sudah berapa yeoja yang jatuh karena mu??!”,
bentak YuRi.
“Mungkin sudah terlalu banyak, hingga aku tak ingat
lagi.”, jawab JongIn enteng.
“Apa karena wanita itu kau jadi seperti ini??! Kau
begini karena HAN YESEUL kan..??!”, tanya YuRi geram. JongIn hanya terdiam.
“Berhentilah! Kau pikir dengan berbuat seperti itu,
sakit hatimu akan sembuh?”, tanya YuRi lirih.
“Kepuasanku mempermainkan yeoja yang lebih tua dariku,
bisa mengobati rasa sakit hatiku karenanya, noona. Dia!!! Dia sudah
menghancurkan perasaanku!! Dan terlebih lagi dia juga merusak keluarga kita!!!!
Jadi tolong jangan hentikan aku!”, ungkap JongIn emosi.
“Tapi mereka yang kau sakiti sama sekali tak
bersalah!!”, seru YuRi.
“Lalu kepada siapa aku melampiaskannya, Noona..??!!!!”,
bentak JongIn meneteskan air matanya, lalu bergegas pergi meninggalkan YuRi.
YuRi terdiam, air matanya pun mengalir. “Umma,,
mianhamnida.. Aku bertengkar dengan JongIn di depan Umma..”, isak YuRi di depan
Umma’nya yang sudah terbaring koma selama hampir 1 tahun. #Lama amaat yee^^?#
Tanpa YuRi sadari, air mata Ny.Kim mengalir dari
matanya yang masih tertutup. Mungkin Otaknya belum berfungsi lagi, tapi
batinnya dapat merasakan apa yang telah terjadi.
<FlashbackON>
-2 years a
go-
*Author
POV*
“Sepertinya aku jatuh cinta pada Han YeSeul noona.”,
ungkap JongIn pada TaeMin. “Mwo??! Apa kau sudah gila?! Dia bukan noona-noona
lagi, tapi ajjumma!! Kau baru 17 tahun!!”, kejutnya.
“Umurnya baru 31 tahun kan..?! Itu tidak masalah
bagiku! Dia bagaikan bidadari. Sosoknya bisa seperti seorang ibu yang hangat,
teman yang baik, dokter yang perhatian, model yang cantik dan sexy, guru yang
sabar, pacar yang setia dan pengertian, etc..!! Wanita seperti dialah yang
harus ku nikahi nanti!!”, puji JongIn panjang lebar. “Michyeosseo!!”, gumam
TaeMin.
---
Pagi-pagi sekali JongIn membawa YeSeul ke taman kota.
Tapi disana sudah banyak orang yang sedang jogging. JongIn memang sengaja ingin
mengungkapkan perasaannya di depan umum.
^MusicON^
noonan nomu yehpuh
geu geunyuhreul boneun naneun michyuh
ha hajiman ijehn jichyuh
replay replay replay
geu geunyuhreul boneun naneun michyuh
ha hajiman ijehn jichyuh
replay replay replay
choouki nae mameul halkwiu
ah apesuh ijen mameul
gochyuh da dagaohl ibyuleh nan
replay replay replay
ah apesuh ijen mameul
gochyuh da dagaohl ibyuleh nan
replay replay replay
JongIn bernyanyi sambil menari mengikuti irama musik.
YeSeul melihatnya kagum.
3menit
32detik kemudian..
^MusicOFF^
Prookk..Prookk..proookk..
“Han YeSeul Noona,, Saranghaeyo~ Maukah kau membalas
perasaanku?”, ungkap JongIn tulus. YeSeul terkejut mendengarnya. “JongIn-ah..”,
lirihnya.
JongIn tersenyum sambil berlutut memberikan setangkai
bunga mawar yang indah. “Noona, believe me~”, pintanya.
Mata YeSeul berkaca-kaca, “Kau mirip dengannya.”, batin
YeSeul mengingat seseorang yang berharga
baginya dulu.
“Haruskah aku menerimamu??”, tanya YeSeul.
“Aku akan sangat sedih dan sakit, jika kau menolakku,
Noona. Mungkin umurku belum sedewasa dirimu, tapi cobalah percaya padaku!”,
ujar JongIn mantab.
YeSeul mengangguk menerima perasaan JongIn. Spontan
JongIn memeluknya, karena begitu bahagia.
---
Sudah hampir 1 tahun JongIn dan
YeSeul menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai
seperti pasangan pada umumnya.
Suatu ketika JongIn mengajak YeSeul ke apartemen yang
ia tinggali bersama Appa’nya. Kebetulan hubungan orangtua JongIn saat itu
sedang tidak akur. YuRi tinggal di rumah bersama umma’nya, sedangkan JongIn tinggal
di apartemen dengan appa’nya untuk sementara.
“Appa, kau tidak bekerja??!”, kejut JongIn melihat
Appa’nya membuka pintu apartemen. YeSeul pun juga ikut terkejut, matanya juga
mulai berkaca-kaca melihat namja yang ada di depannya, Kim JongWoo. “Han
YeSeul...”, gumam Appa JongIn. Namun, YeSeul bergegas lari meninggalkan mereka.
Kim JongWoo pun tidak tingga diam, dia mengejar YeSeul mengabaikan Kim JongIn
,anaknya sendiri.
Sejak kejadian itu JongIn sulit menghubungi YeSeul, itu
membuatnya cemas. Dan Appa’nya pun jarang pulang ke apartemen mereka. Akhirnya
JongIn memutuskan pulang ke rumah umma’nya, karena merasa kesepian.
---
“Apa Han YeSeul noona dan appa saling mengenal?? Apa
hubungan mereka???”, pikir JongIn hingga mengabaikan makanan yang ada di
depannya.
“JongIn-ah, ayo makan!”, seru umma JongIn, Ny.Kim
membuyarkan lamunan JongIn.
“Umma, aku harus pergi dulu! Annyeong!”, seru JongIn
bangkit dari tempat duduknya dan bergegas meninggalkan rumah. “Hei!! Kau belum
menghabiskan makananmu, JongIn-ah..!!!”, teriak Kim YuRi ,namun diabaikan oleh
namdongsaeng’nya itu.
---
JongIn menekan pin pintu apartemen yang pernah ia
tinggali bersama Appa’nya, dan masuk ke dalamnya. Namun, terlihat sangat sepi.
Akhirnya JongIn hendak pergi, namun langkahnya terhenti ketika mendengar ada
orang yang sedang bercakap-cakap di kamar. “Han YeSeul.. Akhirnya aku
menemukanmu! Kau tahu, dari dulu sampai sekarang pun aku sangat mencintaimu.
Aku rela meninggalkan keluargaku yang sekarang, untuk hidup bersamamu lagi,
YeSeul-i.. Aku berjanji, tidak akan meninggalkanmu lagi!”, ungkap namja yang
berada di dalam kamar.
Deg!
JongIn yang sedari tadi menguping di balik pintu kamar itu shock mendengarnya.
Tubuhnya bergetar, air matanya juga mulai mengalir. “Aku pasti salah dengar! Itu pasti bukan
Appa!”, lirih JongIn meyakinkan dirinya sendiri.
Braak..
JongIn membuka pintu kamar itu kasar. Betapa sakitnya dia melihat namja itu
benar Appa’nya dengan Han YeSeul, kekasihnya. Deg!! Jantung JongIn semakin diremas ketika melihat
mereka sedang berciuman mesra.
Mereka segera menghentikannya ketika melihat JongIn
masuk. “Appa kau benar-benar brengsek!!!! Kau mau meninggalkan kami??!! Yaaa
tinggalkan saja!!!!! Kami tak butuh appa sepertimu!!! Dan kau Han YeSeul...!!!
Kau yeoja murahan!!!!”, murka JongIn menahan tangisnya lalu pergi meninggalkan
mereka.
“Cih, mereka bahkan tak mengejarku!?”, gumam JongIn
tersenyum pahit ketika sudah keluar dari tempat laknat(?) itu.
---
JongIn melihat umma’nya sedang memandangi foto
pernikahannya bersama Appa’nya dulu di ruang tamu. “Umma, apa kau begitu
mencintainya?”, gumam JongIn menatap sedih umma’nya. Lalu Dia melangkah
mendekati Ny.Kim.
“Lihat!! Appa mu begitu tampan kan?! Sampai sekarang
pun dia begitu tampan! Aku merindukannya.”, ungkap umma ketika menyadari JongIn
sudah ada di sampingnya.
“Tampan??! Cih, dia bahkan tak setampan aku!! Dia lebih
menjijikan dari seekor babi!! Pria hidung belang!!”, umpatku membatin menatap
tajam foto itu.
“Umma akan mengalah, umma yang akan minta maaf terlebih
dulu padanya.”, ucap Ny.Kim sambil mengembangkan senyuman hangatnya dan berlalu
meninggalkan JongIn.
“Umma!”, seru JongIn. “Ne?”, Ny.Kim menoleh dan
tersenyum lembut pada anaknya.
“Uhmmm... Aniyo.”, ucap JongIn mengurungkan niatnya
untuk memberitahukan kejadian tadi. JongIn tak tega, dia tak ingin senyuman
umma’nya hilang begitu saja.
---
-TaeMin’s
Home-
Dddrrrtdddrrrtt...
YuRi Calling
TaeMin: Yoboseyo
YuRi: Jongin-ah, apa sekarang kau ada di apartemen Appa???
TaeMin: Oh, mianhe, YuRi noona. Aku Lee TaeMin. JongIn sedang di
rumahku, dia sedang asyik bermain game sekarang.
YuRi: Oooppss!! Uhmm, tolong sampaikan padanya ,kalau umma baru saja
berangkat menuju apartemen Appa. Ku harap JongIn bisa menemaninya disana.
Gomawo, TaeMin-ah.
TaeMin: Ne, noona.
“Kim JongIn!! YuRi noona menelpon mu!! Katanya umma mu
ke apartemen Appa mu sekarang. Kau disuruh untuk menemaninya disana!”, seru
TaeMin pada JongIn.
“Mwo??! Andwe!!!!!”, seru JongIn terkejut ,dan bergegas
pergi menyusul umma nya. TaeMin hanya melihatnya heran.
---
JongIn melangkahkan kakinya cepat. Kurang beberapa
langkah lagi dia sampai, JongIn melihat umma’nya keluar dari apartemen dalam
keadaan menangis, dan berlari melewatinya. “Umma..!!”, teriak JongIn, namun tak
ada tanggapan.
---
“Kau puas sekarang??!”, geram JongIn di depan Kim
JongWoo dan Han YeSeul.
“Aku melakukan yang ingin kulakukan sejak dulu!”, ujar
JongWoo tanpa menatap JongIn.
“Aku hanya mengambil posisi yang telah menjadi hak ku
sejak dulu!”, lanjut YeSeul.
JongIn memandang mereka tak percaya. “Jangan pernah
kembali ke dalam kehidupan kami!!! Kami tak akan pernah menganggapmu! Sekalipun
kau adalah Appa kandungku!!! Cih, manusia-manusia menjijikan!!”, seru JongIn
menatap mereka penuh dendam.
---
“JongIn-ah, Umma kecelakaan!!”, isak YuRi menelpon
JongIn.
-Seoul
Hospital-
“Ny.Kim mengalami mati otak. Tapi ini tidak permanen.
Hanya saja butuh waktu yang cukup lama, paling lama 1 tahun.”, jelas Dr.Chen.
“Sebenarnya apa yang terjadi tadi, JongIn-ah..??!
Kenapa kau tidak mengajak Appa kemari sekalian??! Apa dia belum tahu?”, tanya
YuRi dalam tangisannya melihat Ny.Kim terbaring koma dengan berbagai alat medis
di tubuhnya. Pandangan JongIn kosong, air matanya juga tak lagi bisa
terbendung.
JongIn beralih memandang kakeknya yang sedang menatap
khawatir putri semata wayangnya. “Kakek, HAPUS NAMA KIM JONGWOO DARI KARTU
KELUARGA KITA!!!”, seru JongIn mantab, hingga membuat semua orang yang ada di
ruangan terkejut mendengarnya, dan menanyakan alasannya.
“Seharusnya aku memberitahukannya sejak awal, umma...”,
sesal JongIn.
<FlashbackOFF>
-TaeMin’s
Home @7.00PM-
*Author
POV*
TaeMin hanya membolak-balikan bukunya, sedangkan JinRi
yang ada di sampingnya serius membaca bukunya. Suasana sungguh membosankan bagi
TaeMin. Lalu TaeMin menuju dapur meninggalkan JinRi sendiri di ruang tamu.
TingTong.. Suara
bel rumah TaeMin berbunyi.
“TaeMin-ah ada tamu..!”, teriak JinRi. “Tolong bukakan
pintunya ,jagiya!!”, pinta TaeMin berteriak dari dapur.
JinRi segera membukakan pintu. “Hei!! Lee TaeMin,
kenapa lama se...ka..li... Oh! Aku kira Lee TaeMin, ternyata kau.”, seru JongIn
santai dan sedikit malu. JinRi terbelalak melihatnya. “Wae? Apa aku mengganggu
kalian??!”, tanya JongIn menyelidik tepat di depan wajah JinRi. JinRi semakin
gugup dibuatnya.
“Hei! JongIn!!! JinRi-ya, kenapa kau tak menyuruhnya
masuk??! JongIn-ah, masuklah!!”, seru TaeMin tiba-tiba.
“Kau tadi kan hanya menyuruhku membukakan pintu saja,
tidak menyuruhnya masuk!!”, sanggah JinRi sambil menyingkir memberi jalan
JongIn untuk masuk ke dalam.
“TaeMin-ah, aku harus pulang dulu! Annyeong!”, pamit
JinRi dan bergegas meninggalkan rumah TaeMin.
Tiba-tiba JongIn teringat sesuatu, dan segera mengejar
JinRi, “Hei!! Choi JinRi!!! Berhenti!! Ada yang ingin ku tanyakan padamu!!!”,
teriak JongIn, tapi sia-sia.
“Aiiiiissh!!! Kenapa setiap melihatku ekspresinya
selalu terkejut. Apa aku ini hantu??!!”, gerutu JongIn. TaeMin hanya terdiam
heran melihat mereka.
“Sudahlah! Ayo masuk! Kau kemari, apa karena kau
bertengkar lagi dengan YuRi noona??”, tebak TaeMin. JongIn mengangguk lemah.
“Kalau begitu menginaplah disini!”, tawar TaeMin. “tentu! Itu memang tujuan
utamaku!”, jawab JongIn berlalu memasuki rumah TaeMin seenaknya sendiri. TaeMin
hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya, lalu masuk mengikuti JongIn dari
belakang.
-ChanYeol’s
Home-
*Author
POV*
“SooJung-i...”, lirih ChanYeol. “Ne?”, balas SooJung
tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaanya.
“Aku.... Uhmm.... Jika aku membahas MinHo hyung dan
sepupumu Jung YoonA ituu, kau tidak akan marah kan??”, tanya ChanYeol
hati-hati. #ingat kan konfliknya di WiL::Because
Of Happy Virus#
SooJung menutup bukunya, dan beralih memandang tajam
ChanYeol. Chanyeol merasa ngeri dengan tatapannya. Namun sedetik kemudian
SooJung mengubah ekspresinya menjadi senyuman manis, “Yeobo,,, sudah berapa
kali ku bilang aku sudah tak membenci mereka lagi, itu kan karenamu.. Kau
inii!!! Ingatanmu sungguh buruk!! Memangnya ada apa???”, ujar SooJung dengan
manja.
ChanYeol merasa lega, “hehe.. aku hanya memastikan.
Uhmm,, MinHo Hyung memintaku untuk menanyakan keberadaan YoonA sekarang, apa
kau tahu??”, tanya ChanYeol. “Nado molla. hajiman,, mungkin dia ke Busan..”,
jawab SooJung ragu-ragu.
“Berikan aku alamatnya! Nanti akan ku berikan pada
MinHo hyung, dia ingin menemuinya. Ku dengar tiba-tiba dia menghilang.”,pinta
ChanYeol. SooJung mengangguk dan menuliskan alamat yang dibutukan MinHo untuk
mencari YoonA yang menghilang setelah kejadian di Rainbow Night Club lalu.
*MinHo
POV*
“Gomawo, ChanYeol-i.. Aku akan segera kesana sekarang
juga!”, ucapku pada ChanYeol yang memberikan alamat untuk mencari YoonA yang
lama tak ku jumpai di seantero Seoul.
“Cheonmanaeyo.. Semoga kau menemukannya, Hyung!”,
ucapnya sambil menepuk pelan bahuku.
---
Aku telah sampai di Busan, memberhentikan mobilku di
depan rumah sederhana. Ku lihat YoonA hendak keluar dari rumah itu. Aku
memandangnya sendu, mengingat YoonA baru saja dicampakkan oleh nappeun namja
itu, dia semakin terlihat kurus. Walau bagaimanapun aku masih menyayanginya.
“YoonA-ya..”, panggilku. Dia menoleh kaget melihat
kedatanganku. Aku tersenyum lembut padanya.
---
*Still
MinHo POV*
YoonA mengajakku ke tepi sungai kecil. “Bagaimana kau
bisa tahu aku ada disini?”, tanyanya memulai pembicaraan.
“Dari Jung SooJung.”, jawabku singkat. “Apa kau
baik-baik saja??”, lanjutku.
“Sangat baik!”,
jawabnya sambil tersenyum, senyuman yang dipaksakan.
Aku meraih tanganya, dan menggenggamnya hangat. “Aku
masih sangat menyayangimu. Aku berharap kita bisa melanjutkan hubungan kita
yang sempat terputus.”, ungkapku menatapnya tulus.
Dia tersenyum, dan melepaskan tangannya dari
genggamanku. “Mianhe.. Aku tidak bisa. Aku tak pantas lagi ada di sisimu. Aku
juga masih takut berhubungan serius dengan namja. Ini yang terbaik untuk kita,
MinHo-ya..”. jelasnya dengan mengulas senyuman lembut di wajahnya.
“Baiklah,, Aku tak akan memaksa. Sebenarnya aku juga
takut jika nanti aku tak bisa selalu menjagamu. Kita masih bisa berhubungan kan
walau hanya sebagai teman??”, ungkapku.
“Tentu!”, jawabnya mantab dan tersenyum manis padaku.
“Hei, hairstyle mu baru yaa???! Kenapa rambut panjangmu
yang indah itu kau potong sampai sebahu seperti ini..??! Ikal lagi??!! Kau
seperti umma ku..!! hahaha..”, ejekku sambil memainkan ujung rambutnya.
“Mwo??!! Apa urusanmu ini kan rambutku, kenapa kau yang
protes?!!”, kesal YoonA sambil menepis tanganku dari rambutnya. Aku hanya
tertawa melihatnya marah.
“Tapi kau lebih cantik dengan rambut panjangmu yang
lurus itu..!”, ucapku menggodanya.
“Aku memang sengaja memendekkan rambutku! Agar kau
tidak menggodaku lagi!!”, jawabnya enteng. Aku langsung cemberut mendengarnya.
DdrrrtDddrrrrt...
Handphoneku bergetar, sebuah SMS masuk dari ChangMin hyung, rekan band ku.
From: ChangMin Exonee
Cepat kemari! Kita harus latihan untuk persiapan perform besok!
Aku menghela nafasku. “Aku harus segera kembali ke
Seoul.”, gumamku.
“Sekarang kau sangat sibuk yaa?! Banyak fans yeoja yang
mencintaimu, dan lebih perhatian padamu! Aku jadi tenang sekarang!! Hahaha”,
canda YoonA membuatku cemberut mendengarnya.
“Segeralah Kembali.. Perjalanan menuju seoul kan jauh?!
Jangan sekali-sekali mengecewakan fans mu, ne?! Apa lagi kau baru debut, jangan
buat masalah, apalagi membuat scandal!! Awas jika kau melakukannya!!”, ujar
YoonA memperingatkanku.
Aku tertawa mendengar omelannya, “Kau ini!! Kau
mengingatkanku sebagai teman atauuu....??”, tanyaku mendekatkan diri di depan
wajahnya. Aku ingin menggodanya sekali lagi.
“Yaa sebagai teman!!”, jawabnya mantab sambil
menjauhkan dirinya dari tatapan flaming charisma ku.
---
YoonA mengantarku sampai ke pintu mobilku. Aku
menatapnya khawatir, ketika hendak masuk ke dalam mobil, perasaanku enggan
meninggalkannya. “Jangan menatapku seperti itu!! Aku sedang berlatih taekwondo
disini, jadi aku pasti bisa menjaga diriku sendiri. Percayalah padaku!”,
ujarnya meyakinkanku sambil mendorongku masuk ke dalam mobil.
“Ne, jaga dirimu baik-baik, Deer.. Jika aku tidak
sedang sibuk aku akan menemuimu. Annyeong!”, pamitku padanya.
-Tiffany’s
Apartemen-
*Author
POV*
Tiffany duduk tegap di depan cermin riasnya, ia menatap
sendu dirinya sendiri dari pantulan cermin itu. “Kemana namja itu??!! Kenapa
dia meninggalkanku?! Haruskah aku menggugurkan janinku?! Tidak, aku tidak mau!!
Lalu apa yang harus ku lakukan??!”, tangis Tiffany sambil memegang perutnya.
Tiffany
beranjak dari dari cermin itu, lalu mengambil selembar foto polaroid di laci
samping tempat tidurnya. Dia menatap tajam fotonya saat bersama Kai. “Mungkin
ini sangat tidak adil untukmu! Tapi kau harus membayar semua pelecehanmu
padaku!”, ujarnya tersenyum licik sambil meremas foto itu.
-TBC-
No comments:
Post a Comment