Pages

Monday, January 21, 2013

WHAT IS LOVE? [Season II] "LOVE IS BLIND" Part 4 [Fanfiction EXO Kai]

WHAT IS LOVE? :: "Love is Blind"
Part 4

Cast:
EXO-K s Kai as Kim Jongin aka Kai
GG s Yuri as Kim Yuri (Jongin s older sister)
GG s Yoona as Jung Yoona
F (x) 's Sulli as Choi JinRi
SHINee s Taemin as Lee Taemin
GG s SeoHyun as Joo SeoHyun

Rating: PG-17
Genre: Romance


*Author POV*
JongIn berhenti di sebuah kamar VVIP, dia hanya mengintip dari jendela kecil pintu kamar itu. Dia memandang sedih wanita yang sedang berbaring di atas ranjang kamar tersebut, hingga airmatanya menetes.
Perhatiannya kini beralih pada seorang yeoja yang sedang merapikan rangkaian bunga ke dalam vas. “Siapa dia?? Tidak mungkin dia YuRi noona.”, gumamnya melihat yeoja yang asing baginya.
*JongIn POV*
Aku membalikkan diri dari pintu kamar tersebut dan menyandarkan tubuhku pada dinding. “Siapa yeoja itu?”, gumamku. Cekrek.. Suara pintu kamar terbuka.
“Kau.....”, kagetku melihat yeoja itu keluar dari ruang inap umma ku. “Kau Choi JinRi?!”, tanyaku memastikan. Dia terlihat terkejut dan cemas.
“Kim JongIn,,,, kau tak masuk ke dalam?? Aku pergi dulu. Jaga umma mu yaa!”, ucap JinRi memaksakan senyumannya. Dia  hendak pergi, namun aku segera menahan lengannya. “Kau mengenal umma ku??”, tanyaku menyelidik.
“Ne. Jelas aku mengenalnya, kalau tidak untuk apa aku menjenguknya?!”, jawabnya tanpa memandangku, lalu ia melepaskan diri dariku. Dan pergi dengan langkah yang terburu-buru. Sedangkan aku hanya diam terpaku dengan berbagai pertanyaan di kepalaku.
“Kim JongIn!!! Kenapa kau hanya di luar??! Ayo masuk!!!”, seru YuRi noona yang mengejutkanku dan menyeretku ke dalam kamar umma.
---
*Author POV*
“Oppa,, eonni sudah sadar!!!!!”, seru Joo SeoJin menghampiri KyuHyun yang sedang makan siang di kantin rumah sakit.
“Jeongmal??!”, tanya KyuHyun memastikan. SeoJin mengangguk, “Tapi.. SeoHyun eonni tidak mau makan..”, ujar SeoJin lesu.
“Mwo?! Aku akan kesana. Oh ya, tolong bayar makananku, SeoJin-ah!”, seru KyuHyun meninggalkan SeoJin.
“Mwo?!!!! Aiiiisssh!!! Oppa...!!!!, teriak SeoJin tidak terima untuk membayar makanan KyuHyun yang sudah lebih dulu pergi. SeoJin mendengus kesal, dan terpaksa membayarnya sebelum pemilik kantin memarahinya.
---
*KyuHyun POV*
Kulihat SeoHyun sedang terduduk diam di ranjangnya, mengabaikan makanan yang ada di sampingnya. “SeoHyun-ah..”, panggilku lembut. Dia menoleh ke arahku, lalu memalingkan wajahnya dariku.
Aku mendekatinya, “Jangan begini! Makanlah! Mau ku suapi?”, tawarku lembut. Namun dia tak menanggapinya, memandangku saja tidak.
 Kulihat dia menyembunyikan air matanya yang menetes. “Apa karena nappeun namja itu?!!! Sudah ku bilang jauhi dia!! Jangan pikirkan dia lagi!!”, bentakku membuatnya menoleh menatapku, matanya begitu sembab. “Aku tidak memikirkannya!!!”, sentaknya.
“Lalu kenapa kau menangis?”, tanyaku  dengan nada yang lebih halus. Dia berpaling dari ku lagi. “Mianhe.. Jeongmal mianhe, KyuHyun-ah..”, lirihnya.
“SeoHyun-i, look at me!”, pintaku sambil memegang kedua bahunya dan membalikkannya ke hadapanku. “Bagaimana bisa aku punya nyali untuk menatapmu, KyuHyun-i..?  Aku lebih mempercayainya. Aku malu, dan merasa bersalah padamu. Kau pantas membenciku!”, sesalnya menundukkan  kepalanya.
Ku raih dagunya agar menatapku, aku tersenyum lembut, “Aku tidak akan membencimu. Sejujurnya aku hanya cemburu.”, ungkapku sambil menghapus linangan air matanya dengan kedua ibu jariku.
“Gomawo.. Saranghaeyo, KyuHyun-i..”, lirihnya dan menyunggingkan senyum padaku. Aku bahagia mendengarnya, dan langsung kupeluk erat dirinya.
Air mataku pun ikut menetes, karena bahagia. “Mianhe,, aku baru menyadarinya.”, ungkapnya lagi di sela-sela pelukanku.
“Gwaenchana.. Yang penting sekarang kau sudah tahu perasaanku kan, dan membalasnya. Gomawo! Jeongmal saranghae, SeoHyun-i..!”, ungkapku memperat pelukanku.
“OPPA...!!!!! KAU PUNYA UTANG 5000WON PADAKU!!!! CEPAT BAYAR!!!!!”, teriak SeoJin yang tiba-tiba masuk dengan MinHo mengganggu sweet momentku bersama SeoHyun.
“Aiiiissh!!! Haruskah aku punya adik ipar yang menyebalkan sepertinya?!”, dengusku kesal. SeoHyun yang mendengarnya sontak mencubit lenganku. “Awww!!! Appo, Seo baby!!”, rintihku kesakitan.
“Hahaha.. Mianhe, hyung! Kami tak bermaksud mengganggu moment kalian!”, seru MinHo yang sempat melihatku memeluk SeoHyun tadi. Aku hanya cemberut menanggapinya, dan SeoHyun malah menertawai ekspresi kesalku. T,T
---
*Author POV*
“JongIn-ah, aku sudah tahu semua..”, ujar YuRi memecah keheningan. Dari tadi YuRi dan JongIn hanya duduk diam di depan ranjang umma’nya.
JongIn sudah bisa menebak apa yang dibicarakan YuRi, “Bagaimana kau bisa tahu? Selama ini kan kau hanya asyik berlibur sendiri. Apa kau cenayang, noona?? Atau kau menyewa orang untuk mengawasiku?!”, canda JongIn santai.
“Kenapa kau lakukan itu semua?? Baru-baru ini SeoHyun,, tepat setelah kau putuskan dia mengalami kecelakaan. YoonA,, setelah kau campakkan dia menghilang. Lalu.... Sudah berapa yeoja yang jatuh karena mu??!”, bentak YuRi.
“Mungkin sudah terlalu banyak, hingga aku tak ingat lagi.”, jawab JongIn enteng.
“Apa karena wanita itu kau jadi seperti ini??! Kau begini karena HAN YESEUL kan..??!”, tanya YuRi geram. JongIn hanya terdiam.
“Berhentilah! Kau pikir dengan berbuat seperti itu, sakit hatimu akan sembuh?”, tanya YuRi lirih.
“Kepuasanku mempermainkan yeoja yang lebih tua dariku, bisa mengobati rasa sakit hatiku karenanya, noona. Dia!!! Dia sudah menghancurkan perasaanku!! Dan terlebih lagi dia juga merusak keluarga kita!!!! Jadi tolong jangan hentikan aku!”, ungkap JongIn emosi.
“Tapi mereka yang kau sakiti sama sekali tak bersalah!!”, seru YuRi.
“Lalu kepada siapa aku melampiaskannya, Noona..??!!!!”, bentak JongIn meneteskan air matanya, lalu bergegas pergi meninggalkan YuRi.
YuRi terdiam, air matanya pun mengalir. “Umma,, mianhamnida.. Aku bertengkar dengan JongIn di depan Umma..”, isak YuRi di depan Umma’nya yang sudah terbaring koma selama hampir 1 tahun. #Lama amaat yee^^?#
Tanpa YuRi sadari, air mata Ny.Kim mengalir dari matanya yang masih tertutup. Mungkin Otaknya belum berfungsi lagi, tapi batinnya dapat merasakan apa yang telah terjadi.

<FlashbackON>
-2 years a go-
*Author POV*
“Sepertinya aku jatuh cinta pada Han YeSeul noona.”, ungkap JongIn pada TaeMin. “Mwo??! Apa kau sudah gila?! Dia bukan noona-noona lagi, tapi ajjumma!! Kau baru 17 tahun!!”, kejutnya.
“Umurnya baru 31 tahun kan..?! Itu tidak masalah bagiku! Dia bagaikan bidadari. Sosoknya bisa seperti seorang ibu yang hangat, teman yang baik, dokter yang perhatian, model yang cantik dan sexy, guru yang sabar, pacar yang setia dan pengertian, etc..!! Wanita seperti dialah yang harus ku nikahi nanti!!”, puji JongIn panjang lebar. “Michyeosseo!!”, gumam TaeMin.
---
Pagi-pagi sekali JongIn membawa YeSeul ke taman kota. Tapi disana sudah banyak orang yang sedang jogging. JongIn memang sengaja ingin mengungkapkan perasaannya di depan umum.
^MusicON^
noonan nomu yehpuh
geu geunyuhreul boneun naneun michyuh
ha hajiman ijehn jichyuh
replay replay replay
choouki nae mameul halkwiu
ah apesuh ijen mameul
gochyuh da dagaohl ibyuleh nan
replay replay replay
JongIn bernyanyi sambil menari mengikuti irama musik. YeSeul melihatnya kagum.
3menit 32detik kemudian..
^MusicOFF^
Prookk..Prookk..proookk..
“Han YeSeul Noona,, Saranghaeyo~ Maukah kau membalas perasaanku?”, ungkap JongIn tulus. YeSeul terkejut mendengarnya. “JongIn-ah..”, lirihnya.
JongIn tersenyum sambil berlutut memberikan setangkai bunga mawar yang indah. “Noona, believe me~”, pintanya.
Mata YeSeul berkaca-kaca, “Kau mirip dengannya.”, batin YeSeul  mengingat seseorang yang berharga baginya dulu.
“Haruskah aku menerimamu??”, tanya YeSeul.
“Aku akan sangat sedih dan sakit, jika kau menolakku, Noona. Mungkin umurku belum sedewasa dirimu, tapi cobalah percaya padaku!”, ujar JongIn mantab.
YeSeul mengangguk menerima perasaan JongIn. Spontan JongIn memeluknya, karena begitu bahagia.
---

Sudah hampir 1 tahun JongIn dan YeSeul menjalani hari-hari sebagai sepasang kekasih yang saling mencintai seperti pasangan pada umumnya.

Suatu ketika JongIn mengajak YeSeul ke apartemen yang ia tinggali bersama Appa’nya. Kebetulan hubungan orangtua JongIn saat itu sedang tidak akur. YuRi tinggal di rumah bersama umma’nya, sedangkan JongIn tinggal di apartemen dengan appa’nya untuk sementara.
“Appa, kau tidak bekerja??!”, kejut JongIn melihat Appa’nya membuka pintu apartemen. YeSeul pun juga ikut terkejut, matanya juga mulai berkaca-kaca melihat namja yang ada di depannya, Kim JongWoo. “Han YeSeul...”, gumam Appa JongIn. Namun, YeSeul bergegas lari meninggalkan mereka. Kim JongWoo pun tidak tingga diam, dia mengejar YeSeul mengabaikan Kim JongIn ,anaknya sendiri.
Sejak kejadian itu JongIn sulit menghubungi YeSeul, itu membuatnya cemas. Dan Appa’nya pun jarang pulang ke apartemen mereka. Akhirnya JongIn memutuskan pulang ke rumah umma’nya, karena merasa kesepian.
---
“Apa Han YeSeul noona dan appa saling mengenal?? Apa hubungan mereka???”, pikir JongIn hingga mengabaikan makanan yang ada di depannya.
“JongIn-ah, ayo makan!”, seru umma JongIn, Ny.Kim membuyarkan lamunan JongIn.
“Umma, aku harus pergi dulu! Annyeong!”, seru JongIn bangkit dari tempat duduknya dan bergegas meninggalkan rumah. “Hei!! Kau belum menghabiskan makananmu, JongIn-ah..!!!”, teriak Kim YuRi ,namun diabaikan oleh namdongsaeng’nya itu.
---
JongIn menekan pin pintu apartemen yang pernah ia tinggali bersama Appa’nya, dan masuk ke dalamnya. Namun, terlihat sangat sepi. Akhirnya JongIn hendak pergi, namun langkahnya terhenti ketika mendengar ada orang yang sedang bercakap-cakap di kamar. “Han YeSeul.. Akhirnya aku menemukanmu! Kau tahu, dari dulu sampai sekarang pun aku sangat mencintaimu. Aku rela meninggalkan keluargaku yang sekarang, untuk hidup bersamamu lagi, YeSeul-i.. Aku berjanji, tidak akan meninggalkanmu lagi!”, ungkap namja yang berada di dalam kamar.
Deg! JongIn yang sedari tadi menguping di balik pintu kamar itu shock mendengarnya. Tubuhnya bergetar, air matanya juga mulai mengalir.  “Aku pasti salah dengar! Itu pasti bukan Appa!”, lirih JongIn meyakinkan dirinya sendiri.
Braak.. JongIn membuka pintu kamar itu kasar. Betapa sakitnya dia melihat namja itu benar Appa’nya dengan Han YeSeul, kekasihnya. Deg!!  Jantung JongIn semakin diremas ketika melihat mereka sedang berciuman mesra.
Mereka segera menghentikannya ketika melihat JongIn masuk. “Appa kau benar-benar brengsek!!!! Kau mau meninggalkan kami??!! Yaaa tinggalkan saja!!!!! Kami tak butuh appa sepertimu!!! Dan kau Han YeSeul...!!! Kau yeoja murahan!!!!”, murka JongIn menahan tangisnya lalu pergi meninggalkan mereka.
“Cih, mereka bahkan tak mengejarku!?”, gumam JongIn tersenyum pahit ketika sudah keluar dari tempat laknat(?) itu.
---
JongIn melihat umma’nya sedang memandangi foto pernikahannya bersama Appa’nya dulu di ruang tamu. “Umma, apa kau begitu mencintainya?”, gumam JongIn menatap sedih umma’nya. Lalu Dia melangkah mendekati Ny.Kim.
“Lihat!! Appa mu begitu tampan kan?! Sampai sekarang pun dia begitu tampan! Aku merindukannya.”, ungkap umma ketika menyadari JongIn sudah ada di sampingnya.
“Tampan??! Cih, dia bahkan tak setampan aku!! Dia lebih menjijikan dari seekor babi!! Pria hidung belang!!”, umpatku membatin menatap tajam foto itu.
“Umma akan mengalah, umma yang akan minta maaf terlebih dulu padanya.”, ucap Ny.Kim sambil mengembangkan senyuman hangatnya dan berlalu meninggalkan JongIn.
“Umma!”, seru JongIn. “Ne?”, Ny.Kim menoleh dan tersenyum lembut pada anaknya.
“Uhmmm... Aniyo.”, ucap JongIn mengurungkan niatnya untuk memberitahukan kejadian tadi. JongIn tak tega, dia tak ingin senyuman umma’nya hilang begitu saja.
---
-TaeMin’s Home-
Dddrrrtdddrrrtt...
YuRi Calling
TaeMin: Yoboseyo
YuRi: Jongin-ah, apa sekarang kau ada di apartemen Appa???
TaeMin: Oh, mianhe, YuRi noona. Aku Lee TaeMin. JongIn sedang di rumahku, dia sedang asyik bermain game sekarang.
YuRi: Oooppss!! Uhmm, tolong sampaikan padanya ,kalau umma baru saja berangkat menuju apartemen Appa. Ku harap JongIn bisa menemaninya disana. Gomawo, TaeMin-ah.
 TaeMin: Ne, noona.
“Kim JongIn!! YuRi noona menelpon mu!! Katanya umma mu ke apartemen Appa mu sekarang. Kau disuruh untuk menemaninya disana!”, seru TaeMin pada JongIn.
“Mwo??! Andwe!!!!!”, seru JongIn terkejut ,dan bergegas pergi menyusul umma nya. TaeMin hanya melihatnya heran.
---
JongIn melangkahkan kakinya cepat. Kurang beberapa langkah lagi dia sampai, JongIn melihat umma’nya keluar dari apartemen dalam keadaan menangis, dan berlari melewatinya. “Umma..!!”, teriak JongIn, namun tak ada tanggapan.
---
“Kau puas sekarang??!”, geram JongIn di depan Kim JongWoo dan Han YeSeul.
“Aku melakukan yang ingin kulakukan sejak dulu!”, ujar JongWoo tanpa menatap JongIn.
“Aku hanya mengambil posisi yang telah menjadi hak ku sejak dulu!”, lanjut YeSeul.
JongIn memandang mereka tak percaya. “Jangan pernah kembali ke dalam kehidupan kami!!! Kami tak akan pernah menganggapmu! Sekalipun kau adalah Appa kandungku!!! Cih, manusia-manusia menjijikan!!”, seru JongIn menatap mereka penuh dendam.
---
“JongIn-ah, Umma kecelakaan!!”, isak YuRi menelpon JongIn.
-Seoul Hospital-
“Ny.Kim mengalami mati otak. Tapi ini tidak permanen. Hanya saja butuh waktu yang cukup lama, paling lama 1 tahun.”, jelas Dr.Chen.
“Sebenarnya apa yang terjadi tadi, JongIn-ah..??! Kenapa kau tidak mengajak Appa kemari sekalian??! Apa dia belum tahu?”, tanya YuRi dalam tangisannya melihat Ny.Kim terbaring koma dengan berbagai alat medis di tubuhnya. Pandangan JongIn kosong, air matanya juga tak lagi bisa terbendung.
JongIn beralih memandang kakeknya yang sedang menatap khawatir putri semata wayangnya. “Kakek, HAPUS NAMA KIM JONGWOO DARI KARTU KELUARGA KITA!!!”, seru JongIn mantab, hingga membuat semua orang yang ada di ruangan terkejut mendengarnya, dan menanyakan alasannya.
“Seharusnya aku memberitahukannya sejak awal, umma...”, sesal JongIn.
<FlashbackOFF>

-TaeMin’s Home @7.00PM-
*Author POV*
TaeMin hanya membolak-balikan bukunya, sedangkan JinRi yang ada di sampingnya serius membaca bukunya. Suasana sungguh membosankan bagi TaeMin. Lalu TaeMin menuju dapur meninggalkan JinRi sendiri di ruang tamu.
TingTong.. Suara bel rumah TaeMin berbunyi.
“TaeMin-ah ada tamu..!”, teriak JinRi. “Tolong bukakan pintunya ,jagiya!!”, pinta TaeMin berteriak dari dapur.
JinRi segera membukakan pintu. “Hei!! Lee TaeMin, kenapa lama se...ka..li... Oh! Aku kira Lee TaeMin, ternyata kau.”, seru JongIn santai dan sedikit malu. JinRi terbelalak melihatnya. “Wae? Apa aku mengganggu kalian??!”, tanya JongIn menyelidik tepat di depan wajah JinRi. JinRi semakin gugup dibuatnya.
“Hei! JongIn!!! JinRi-ya, kenapa kau tak menyuruhnya masuk??! JongIn-ah, masuklah!!”, seru TaeMin tiba-tiba.
“Kau tadi kan hanya menyuruhku membukakan pintu saja, tidak menyuruhnya masuk!!”, sanggah JinRi sambil menyingkir memberi jalan JongIn untuk masuk ke dalam.
“TaeMin-ah, aku harus pulang dulu! Annyeong!”, pamit JinRi dan bergegas meninggalkan rumah TaeMin.
Tiba-tiba JongIn teringat sesuatu, dan segera mengejar JinRi, “Hei!! Choi JinRi!!! Berhenti!! Ada yang ingin ku tanyakan padamu!!!”, teriak JongIn, tapi sia-sia.
“Aiiiiissh!!! Kenapa setiap melihatku ekspresinya selalu terkejut. Apa aku ini hantu??!!”, gerutu JongIn. TaeMin hanya terdiam heran melihat mereka.
“Sudahlah! Ayo masuk! Kau kemari, apa karena kau bertengkar lagi dengan YuRi noona??”, tebak TaeMin. JongIn mengangguk lemah. “Kalau begitu menginaplah disini!”, tawar TaeMin. “tentu! Itu memang tujuan utamaku!”, jawab JongIn berlalu memasuki rumah TaeMin seenaknya sendiri. TaeMin hanya terkekeh melihat kelakuan sahabatnya, lalu masuk mengikuti JongIn dari belakang.

-ChanYeol’s Home-
*Author POV*
“SooJung-i...”, lirih ChanYeol. “Ne?”, balas SooJung tanpa mengalihkan pandangannya dari buku bacaanya.
“Aku.... Uhmm.... Jika aku membahas MinHo hyung dan sepupumu Jung YoonA ituu, kau tidak akan marah kan??”, tanya ChanYeol hati-hati. #ingat kan konfliknya di WiL::Because Of Happy Virus#
SooJung menutup bukunya, dan beralih memandang tajam ChanYeol. Chanyeol merasa ngeri dengan tatapannya. Namun sedetik kemudian SooJung mengubah ekspresinya menjadi senyuman manis, “Yeobo,,, sudah berapa kali ku bilang aku sudah tak membenci mereka lagi, itu kan karenamu.. Kau inii!!! Ingatanmu sungguh buruk!! Memangnya ada apa???”, ujar SooJung dengan manja.
ChanYeol merasa lega, “hehe.. aku hanya memastikan. Uhmm,, MinHo Hyung memintaku untuk menanyakan keberadaan YoonA sekarang, apa kau tahu??”, tanya ChanYeol. “Nado molla. hajiman,, mungkin dia ke Busan..”, jawab SooJung ragu-ragu.
“Berikan aku alamatnya! Nanti akan ku berikan pada MinHo hyung, dia ingin menemuinya. Ku dengar tiba-tiba dia menghilang.”,pinta ChanYeol. SooJung mengangguk dan menuliskan alamat yang dibutukan MinHo untuk mencari YoonA yang menghilang setelah kejadian di Rainbow Night Club lalu.

*MinHo POV*
“Gomawo, ChanYeol-i.. Aku akan segera kesana sekarang juga!”, ucapku pada ChanYeol yang memberikan alamat untuk mencari YoonA yang lama tak ku jumpai di seantero Seoul.
“Cheonmanaeyo.. Semoga kau menemukannya, Hyung!”, ucapnya sambil menepuk pelan bahuku.
---
Aku telah sampai di Busan, memberhentikan mobilku di depan rumah sederhana. Ku lihat YoonA hendak keluar dari rumah itu. Aku memandangnya sendu, mengingat YoonA baru saja dicampakkan oleh nappeun namja itu, dia semakin terlihat kurus. Walau bagaimanapun aku masih menyayanginya.
“YoonA-ya..”, panggilku. Dia menoleh kaget melihat kedatanganku. Aku tersenyum lembut padanya.
---
*Still MinHo POV*
YoonA mengajakku ke tepi sungai kecil. “Bagaimana kau bisa tahu aku ada disini?”, tanyanya memulai pembicaraan.
“Dari Jung SooJung.”, jawabku singkat. “Apa kau baik-baik saja??”, lanjutku.
“Sangat  baik!”, jawabnya sambil tersenyum, senyuman yang dipaksakan.
Aku meraih tanganya, dan menggenggamnya hangat. “Aku masih sangat menyayangimu. Aku berharap kita bisa melanjutkan hubungan kita yang sempat terputus.”, ungkapku menatapnya tulus.
Dia tersenyum, dan melepaskan tangannya dari genggamanku. “Mianhe.. Aku tidak bisa. Aku tak pantas lagi ada di sisimu. Aku juga masih takut berhubungan serius dengan namja. Ini yang terbaik untuk kita, MinHo-ya..”. jelasnya dengan mengulas senyuman lembut di wajahnya.
“Baiklah,, Aku tak akan memaksa. Sebenarnya aku juga takut jika nanti aku tak bisa selalu menjagamu. Kita masih bisa berhubungan kan walau hanya sebagai teman??”, ungkapku.
“Tentu!”, jawabnya mantab dan tersenyum manis padaku.
“Hei, hairstyle mu baru yaa???! Kenapa rambut panjangmu yang indah itu kau potong sampai sebahu seperti ini..??! Ikal lagi??!! Kau seperti umma ku..!! hahaha..”, ejekku sambil memainkan ujung rambutnya.
“Mwo??!! Apa urusanmu ini kan rambutku, kenapa kau yang protes?!!”, kesal YoonA sambil menepis tanganku dari rambutnya. Aku hanya tertawa melihatnya marah.
“Tapi kau lebih cantik dengan rambut panjangmu yang lurus itu..!”, ucapku menggodanya.
“Aku memang sengaja memendekkan rambutku! Agar kau tidak menggodaku lagi!!”, jawabnya enteng. Aku langsung cemberut mendengarnya.
DdrrrtDddrrrrt... Handphoneku bergetar, sebuah SMS masuk dari ChangMin hyung, rekan band ku.
From: ChangMin Exonee
Cepat kemari! Kita harus latihan untuk persiapan perform besok!
Aku menghela nafasku. “Aku harus segera kembali ke Seoul.”, gumamku.
“Sekarang kau sangat sibuk yaa?! Banyak fans yeoja yang mencintaimu, dan lebih perhatian padamu! Aku jadi tenang sekarang!! Hahaha”, canda YoonA membuatku cemberut mendengarnya.
“Segeralah Kembali.. Perjalanan menuju seoul kan jauh?! Jangan sekali-sekali mengecewakan fans mu, ne?! Apa lagi kau baru debut, jangan buat masalah, apalagi membuat scandal!! Awas jika kau melakukannya!!”, ujar YoonA memperingatkanku.
Aku tertawa mendengar omelannya, “Kau ini!! Kau mengingatkanku sebagai teman atauuu....??”, tanyaku mendekatkan diri di depan wajahnya. Aku ingin menggodanya sekali lagi.
“Yaa sebagai teman!!”, jawabnya mantab sambil menjauhkan dirinya dari tatapan flaming charisma ku.
---
YoonA mengantarku sampai ke pintu mobilku. Aku menatapnya khawatir, ketika hendak masuk ke dalam mobil, perasaanku enggan meninggalkannya. “Jangan menatapku seperti itu!! Aku sedang berlatih taekwondo disini, jadi aku pasti bisa menjaga diriku sendiri. Percayalah padaku!”, ujarnya meyakinkanku sambil mendorongku masuk ke dalam mobil.
“Ne, jaga dirimu baik-baik, Deer.. Jika aku tidak sedang sibuk aku akan menemuimu. Annyeong!”, pamitku padanya.

-Tiffany’s Apartemen-
*Author POV*
Tiffany duduk tegap di depan cermin riasnya, ia menatap sendu dirinya sendiri dari pantulan cermin itu. “Kemana namja itu??!! Kenapa dia meninggalkanku?! Haruskah aku menggugurkan janinku?! Tidak, aku tidak mau!! Lalu apa yang harus ku lakukan??!”, tangis Tiffany sambil memegang perutnya.
Tiffany beranjak dari dari cermin itu, lalu mengambil selembar foto polaroid di laci samping tempat tidurnya. Dia menatap tajam fotonya saat bersama Kai. “Mungkin ini sangat tidak adil untukmu! Tapi kau harus membayar semua pelecehanmu padaku!”, ujarnya tersenyum licik sambil meremas foto itu.

-TBC-


No comments:

Post a Comment