Pages

Monday, January 21, 2013

WHAT IS LOVE? [Season II] "LOVE IS BLIND" Part 3 [Fanfiction EXO Kai]


WHAT IS LOVE? :: "Love is Blind"
Part 3


Cast:
EXO-K s Kai as Kim Jongin aka Kai
GG s Yuri as Kim Yuri (Jongin s older sister)
GG s Yoona as Jung Yoona
F (x) 's Sulli as Choi JinRi
SHINee s Taemin as Lee Taemin
GG s SeoHyun as Joo SeoHyun

Rating: PG-17
Genre: Romance

*JinRi POV*
“JinRi-ya,, saranghae.. Aku ingin selalu ada di sisimu, melindungimu, dan saling menyayangi dengan setulus hati. Maukah kau menjadi yeojachinguku??”, ungkap TaeMin menatapku tulus hingga membuat jantungku berdetak dengan kencang.
“TaeMin-ah, Mianhe.. Jongmal mianhe.. Aku.. Aku....”, lirihku, hingga ia menatapku ragu.
“Aku.. Aku sepertinya tidak bisa menjawabnya sekarang. Mianhe,, Bisakah kau memberiku waktu??”, tanyaku padanya. Tatapannya yang sedikit cemas tadi, berubah seketika. Dia tersenyum manis padaku.
“Aku akan menunggu jawabanmu, JinRi-ya.”, ujarnya lembut. Aku tersenyum lega membalas senyumannya.
*YoonA POV*
Aku menatap fotoku bersama Kim JongIn di layar handphoneku. “Aku merindukanmu.”, gumamku sedih. “Sedang sibuk apa kau, haa???! Kenapa tak menghubungiku beberapa hari ini??!”, kesalku lalu membanting handphoneku ke kasur.
“Apa aku yang harus menghubunginya dulu??”, lirihku melirik handphoneku yang tergeletak di atas tempat tidurku. “Aiiiiiish!!!! Kim JongIn........!!!!!!”, keluhku sambil mengacak-acak rambut panjangku.
*Author POV*
Di lain tempat, seperti biasa JongIn  a.k.a Kai sedang asyik bersama yeoja-yeoja klub. “Uee noona, rokmu itu sangat tidak enak dilihat!!”, ujar Kai. “Jeongmal?? Apanya yang kurang bagus, Kai??”, tanya yeoja itu manja.
Kai mendekatkan dirinya pada yeoja tersebut, “Itu kurang mini, noona.”, bisik Kai ,dan membuat yeoja itu tersipu malu.
“Kai,, bagaimana denganku?? Apa penampilanku hari ini cantik??”, tanya yeoja lain yang berada di samping Kai. Kai melihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kai beralih pada yeoja tersebut, “Kau lebih dari cantik, noona.”, ujarnya.
“Tapi kau juga sexy!”, bisik Kai sambil membelai lembut pundak yeoja itu yang dibiarkan terbuka.
“Haaaah~~ Aku merasa panas disini. Aku butuh udara segar.”, ujar Kai meninggalkan yeoja-yeoja itu. Namun salah satu dari mereka mengikuti Kai keluar dari klub tersebut, dan menggandeng Kai mesra.
*KyuHyun POV*
“Aiiiish!!! Kenapa jalanan macet begini?!!! Apa populasi manusia di Seoul meningkat??!!”, kesalku. “Sabar, Hyung..!”, ujar MinHo tanpa melihatku. Dia masih berkonsentrasi pada PSP milikku. Aku kesal melihatnya, lelah-lelah aku mengendarai mobil ini, dia malah asyik bermain game, sungguh menyebalkan!
“Kemarikan!!”, seruku merebut PSP dari tangannya karena aku merasa bosan akibat terjebak macet.
“Aiiiiish!! Hyung..!!! Aku hampir menang!!”, kesalnya. Aku tidak mempedulikannya ocehannya, dan berkonsentrasi pada games yang aku mainkan.
“Kau ini..!! Fisikmu saja yang dewasa, tapi sifat sungguh kekanak-kanakkan!!! Huuuuhft!! Jarang-jarang aku punya free time karena kesibukanku di Exonee Band, Hyung..!!! Setidaknya kau mengalah padaku sebentar!!”, keluhnya lagi.
“Choi MinHo!! Bisakah kau diam?!!”, seruku.
Dia menahan kesalnya, dan mengalihkan pandangannya ke jendela mobil. “Hyung....”, lirihnya. “Mwo?”, tanyaku heran.
“Apa kau sudah menyatakan perasaanmu pada SeoHyun?”, tanyanya. Moodku bermain games langsung hilang seketika mendengar pertanyaannya itu. Aku melempar pelan PSP ku pada MinHo yang ada di sampingku. “Aku terlambat.”, jawabku singkat.
“Lagi-lagi kau kalah cepat dengan namja lain. Aku heran, kau bisa menyelesaikan soal matematika dalam waktu yang sangat singkat, tapi kenapa untuk menyelesaikan masalah hatimu sendiri kau sangat lambat, hyung..?!!”, sindirnya.
“Hei!! Kau pikir menyelesaikan masalah hati hanya dengan menggunakan otak dan kecerdasan seperti soal matematika?!!”, kesalku. MinHo hanya tertawa, dan mengalihkan pandangannya dariku.
“Namja ituu..”, gumam MinHo. Aku mendengarnya, dan penasaran apa yang sedang dilihatnya. Aku mengikuti arah pandangan MinHo.
*Author POV*
Perhatian MinHo dan KyuHyun terpaku pada sebuah klub malam yang berada tepat di samping mobil mereka yang terjebak macet. Bukan Rainbow Night Club itu yang menarik perhatian mereka, tapi namja yang baru keluar dari dalam sana sambil merangkul mesra yeoja sexy. “Namja itu.. Kenapa dia bersama yeoja lain? Apa dia sudah putus dengan YoonA..?”, gumam MinHo.
“Apa dia namja yang merebut YoonA darimu?”, tanya KyuHyun hati-hati.
“Ne~ Kalau aku tidak salah ingat namanya Kim JongIn.”, terang MinHo.
“Dia benar-benar nappeun namja!!!”, seru KyuHyun memandang sinis JongIn dan yeoja yang dirangkulnya. “Kim JongIn...”, lirihnya tiba-tiba mengingat sesuatu.
“Ne. Namja itu bernama Kim JongIn. Waeyo?”, jelas MinHo lagi.
“hahaha.. Kau ini seperti seorang Appa saja?! Namanya Kim JongIn, dia siswa Seoul Gangnam-gu High School.”  KyuHyun teringat dengan perkataan SeoHyun waktu lalu.
“Yaa!!! SeoHyun sedang berpacaran dengan namja yang bernama Kim JongIn!!”, seru KyuHyun. “Mwo??!!”, kejut MinHo.
“Apa dia orangnya? Ku harap bukan Kim JongIn yang bad boy itu!!!”, seru KyuHyun menatap geram JongIn yang sedang asyik bersama yeojanya.
“Tapi... Sepertinya aku pernah melihatnya. Dimana..?”, gumam KyuHyun. Tiba-tiba sekilas ia mengingatnya, ia ingat dimana dia pernah melihat namja itu, yaitu di depan rumah SeoHyun.

-Next Day-
@Seoul Gangnam-gu High School
*Author POV*
“Choi JinRi!!!!”, teriak SooJung dan ChanYeol bersamaan menghampiri JinRi di taman sekolah. JinRi yang sedang melamu, sontak kaget karenanya. “Aiiiish!!! Kalian inii!!!! Panggil namaku dengan lembut, jangan berteriak begitu!!!! Aku tidak tuli!”, kesal JinRi. SooJung dan ChanYeol hanya  tersenyum cengar-cengir.
“Mianhe~ Kami melihatmu melamun saja dari tadi. Itu untuk menyadarkanmu dari alam khayalmu.”, terang ChanYeol. Tapi JinRi tetap memasang wajah kesalnya.
“Oh ya!! Aku harus menemui Mr.Lee JinKi sekarang! Annyeong~”. Seru ChanYeol meninggalkan SooJung dan JinRi berdua di bangku taman sekolah.
“Ada masalah apa?”, tanya SooJung pada JinRi yang terlihat murung. Tanpa menjawab pertanyaan SooJung, perhatiannya mengarah pada seorang namja yang baru saja tiba di sekolah. SooJung pun mengikuti arah pandangannya.
“Huufh~ Sebenarnya di antara namja cantik dan manly itu, siapa yang kau sukai??”, tanya SooJung dengan nada sedikit mengeluh. JinRi berpikir sejenak ,tak merespon pertanyaan SooJung lagi.
“Baiklah!!”, seru JinRi mengambil handphone’nya dari saku seragamnya, lalu berkutat pada layar handphone’nya. SooJung merasa diabaikan, “Choi JinRi!!! Apa kau menganggapku patung??!”, kesalnya.
JinRi bangkit dari duduknya, “SooJung-i, aku akan menjawab semua pertanyaanmu nanti! Mianhe, aku pergi dulu. Annyeong!”, ucap JinRi meninggalkan SooJung sendiri di taman.

*TaeMin POV*
Nafasku terengah-engah karena berlatih basket. Ku dengar suara langkah kaki seseorang, dan aku menoleh ke arahnya. “Kau sperti orang yang mau bertanding saja?! Haha”, serunya.
“Akhir-akhir ini kau datang lebih pagi ya, TaeMin-i?!”, serunya lagi sambil duduk di pinggir lapangan.
“Berangkat bersamamu sangat beresiko terlambat, JongIn-ah..!!”, seruku sambil mendribble bola.
JongIn tertawa kecil, pandangannya beralih pada tasku yang ada di sampingnya, lalu mengambil handphoneku. Aku tidak mempedulikannya. Aku hendak mengambil ancang-ancang untuk memasukkan bola ke dalam ring basket.
“Choi JinRi sent a message.”, serunya menghentikan langkahku. Aku segera meninggalkan bolaku menghampirinya, dan merebut handphoneku dari tangannya.
From : Choi JinRi
TaeMin-ah.. Di tempat aku pernah menabrakmu, sekarang.
“Perpustakaan..”, gumamku.
Aku berlari meninggalkan JongIn sendiri di lapangan basket. “Hei!!! Kau mau kemana??! Tas mu!!!”, teriaknya tak ku pedulikan. Yang ada di otakku sekarang adalah segera menemuinya di Perpustakaan.
*Author POV*
“Aiiiissh!!!! Sungguh menyebalkan!!!! Lagi-lagi aku diacuhkan hanya karena yeoja kolot itu!! Seharusnya aku menghapus SMSnya saja tadi!!”, kesal JongIn sambil menendang tas milik TaeMin yang tertinggal.

-Perpustakaan-
*Author POV*
TaeMin mencari JinRi menelusuri lorong-lorong barisan rak buku. “Choi JinRi..”, panggilnya lirih ketika melihat JinRi sedang fokus pada buku yang dibawanya. JinRi menoleh ke arah TaeMin, dan tersenyum padanya.
“Lee TaeMin.. Uhmm, apa kau habis lari-lari maraton? Kau begitu berkeringat.”, ujar JinRi.
“Kenapa harus di perpustakaan?? Kita bisa ke tempat yang lebih segar dan bebas! Disini kan kita harus bersikap tenang?!”, ujar TaeMin sedikit kesal.
JinRi terkekeh dan menutup buku yang dibacanya tadi. “Lee TaeMin.. Aku sudah memikirkannya, Aku akan menjawab pertanyaanmu sekarang.”, ujar JinRi serius.
“Jeongmal??!”, seru TaeMin girang, namun sedikit penasaran dan penuh harap.
“Sssstt.. Tenanglah sedikit!”, bisik JinRi. TaeMin mengangguk, dia tak sabar menunggu jawaban dari JinRi. Perasaan yakin, penuh harap, dan cemas menjadi satu di benak Lee TaeMin.
“Aku....”, belum JinRi menyelesaikan pernyataanya tiba-tiba ada suara yang mengalihkan perhatiannya. Bruuaakk... Suara buku berjatuhan. “Yaa!! Park ChanYeol!!! Hati-hati!!”, kesal SooJung sambil memunguti buku-buku yang jatuh akibat ulah ChanYeol yang tak hati-hati.
SooJung melihat JinRi dan TaeMin yang berdiri tak jauh dari tempatnya. “Choi JinRi..”, gumam SooJung.
“JinRi.. Waah, kalian sedang berpacaran yaa disini??!”, seru ChanYeol melihat JinRi berdiri di samping TaeMin. SooJung yang tahu situasi itu segera membawa ChanYeol pergi, agar tak mengganggu JinRi dan TaeMin.
“Mereka temanmu?”, tanya TaeMin. “Ne. Mereka teman sekelasku.”, jawab JinRi sedikit canggung.
“Kau tau?? Aku sangat ingin berteman dengan mereka. Namja itu Park ChanYeol kan? Yang menjadi hot issue karena mencium anak headmaster (red:Jung SooJung) di depan para warga sekolah beberapa bulan lalu??! Hahaha.. Mereka sangat menarik!”, terang TaeMin. #FF>>Wil::Because of Happy Virus# Aku hanya mengangguk mengiyakan ujarannya.
“oiya, bagaimana dengan jawabanmu?”, tanya TaeMin kembali ke topik semula.
“I want to be your girlfriend.”, jawab JinRi singkat. TaeMin sontak memeluknya. JinRi sedikit terkejut karenanya, dia juga masih canggung. Yaa hati TaeMin sedang berbunga-bunga sekarang, ia memeluk JinRi erat.
“Lee TaeMin.. Ini di perpustakaan.”, lirih JinRi, hingga TaeMin melepas pelukannya.
“Gomawo.”, ucap TaeMin. “Untuk apa?”, tanya JinRi innoncent.
“Karena kemarin kau mengajariku bermain ice skating! Dan karena kau telah menerimaku sebagai namjachingumu!”, jawab TaeMin tersenyum bahagia menatap JinRi.
Tanpa mereka sadari, SooJung dan ChanYeol yang dikiranya sudah benar-benar pergi ternyata sedang mengintip mereka di balik rak buku.
“Owh.. Ternyata namja cantik itu yang disukai Jinri.”, gumam SooJung. Bruuk.. Lagi-lagi ChanYeol tak sengaja menjatuhkan buku. Pletakk.. “Park ChanYeol..”, lirih SooJung kesal menjitak kepala ChanYeol.
JinRi dan TaeMin menoleh ke arah suara. Namun, tak ada seorangpun, karena SooJung dan ChanYeol sudah melarikan diri.

-Konkuk University-
*Author POV*
YoonA berjalan terburu-buru menelusuri koridor kampusnya. Perhatiannya pun tak fokus pada jalan yang ditelusurinya, tapi lebih fokus pada handphonenya. Bruuk.. Dia menabrak seseorang, hingga handphonenya terjatuh. “Mianhe..”, ucap YoonA menyesal. “Choi MinHo..”, gumamnya ketika melihat orang yang ditabraknya itu adalah MinHo, ex.namjachingunya.
MinHo mengambil handphone YoonA yang terjatuh. Namun, sejenak ia memandangi wallpaper layar handphone YoonA. “Kim JongIn..”, gumam MinHo tersenyum kecut.
“Kau masih berpacaran dengannya??”, tanya MinHo sambil mengembalikan handphone milik YoonA. YoonA mengangguk, lalu hendak pergi meninggalkan MinHo.
“Aku bertemu dengannya di klub malam bersama yeoja lain.”, seru MinHo menghentikan langkah YoonA. Deg!
YoonA berusaha tersenyum menutupi perasaannya, “Mungkin yeoja itu adalah aku.”, jawab YoonA.
“Bukan! Aku melihatnya kemarin malam. Aku yakin, yeoja itu bukan dirimu.”, terang MinHo dengan tatapan tajam.
“Geuraeyo?? Uhmm.. tapi kemarin malam JongIn ada di rumahku.”, bohong YoonA lalu meninggalkan MinHo begitu saja.
MinHo tersenyum tak percaya, “Dia benar-benar sudah dibutakan oleh nappeun namja itu!!!”, geram MinHo.
---
SeoHyun dan KyuHyun sedang makan siang di kantin. “KyuHyun-i, Kau ini kenapa??? Apa PSP mu ketinggalan??!”, tanya SeoHyun karena melihat raut wajah KyuHyun yang tak tenang.
“SeoHyun-i, Aku pinjam handphonemu!”, seru KyuHyun tiba-tiba. SeoHyun sedikit heran, lalu dia meminjamkan handphonenya.
KyuHyun  membelalakkan matanya ketika melihat wallpaper handphone SeoHyun. “Benar-benar nappeun namja itu..”, gumam KyuHyun. KyuHyun meletakkan handphone SeoHyun di meja kantin dengan kasar.
“Kapan dan dimana pertama kali kau bertemu dengannya??”, tanya KyuHyun dingin.
“Kim JongIn?? Aku bertemu dengannya saat YongHwa membawaku ke klub malam, dia yang menolongku. Dia datang memukul YongHwa hingga tergeletak di trotoar. Dia sangat hebat!!”, jelas SeoHyun mengenang pertemuannya dengan JongIn.
“Apa dia datang dari dalam klub malam itu?”, tanya KyuHyun menyelidik.
“Entahlah, aku tak melihatnya. Aku rasa tidak, karena dia ada di belakang kami, ketika kami hendak masuk ke dalam klub itu.”, terang SeoHyun.
“Kau harus putus dengannya!”, seru KyuHyun membuat SeoHyun bingung dengan sikapnya. “Mwo?! Putus dengan Kim JongIn? Shireoyo!!!”, seru SeoHyun.
“SeoHyun-i!! Dia tidak baik untukmu!! Dengan mata kepala ku sendiri aku melihatnya keluar masuk dengan yeoja lain di klub malam!!”, jelas KyuHyun.
“KyuHyun-i!! Aku tahu, sebagai sahabatku, kau sangat mengkhawatirkanku. Aku sangat mempercayainya! Dia hanyalah namja SMA, mana mungkin dia berkeliaran di klub malam bersama yeoja lain. Aku yakin kemarin malam dia sedang belajar di rumah.”, jelas SeoHyun.
“Kau lebih mempercayainya daripada aku, SeoHyun-i??”, tanya KyuHyun kesal.
“KyuHyun-i...”, lirih SeoHyun menatap sendu KyuHyun. KyuHyun benar-benar kesal, dia langsung pergi meninggalkan SeoHyun. SeoHyun sendiri pun tak mencegahnya. Perasaannya juga sedikit tak enak padanya.
“Apa hebatnya nappeun namja itu??! Hingga kau buta karenanya?!!!”, geram KyuHyun menjauhi SeoHyun.

*YoonA POV*
“Aku bertemu dengannya di klub malam bersama yeoja lain.” Kata-kata MinHo itu terus  berkutat di dalam kepalaku. Perasaanku pun juga makin resah memikirkan Kim JongIn. “Apa dia....?”, resahku dalam hati. Aku menggelengkan kepalaku, berusaha menghilangkan pikiran-pikiran buruk nasib hubungan kami. “Aku harus menemuinya!”, pikirku.

*JongIn POV*
Sungguh menjenuhkan berada di sekolah seperti ini. Sedetik kemudian aku menerima sebuah SMS dari YoonA noona. Aku tersenyum tipis, “Apa dia merindukanku?”, gumamku hendak membaca pesannya.
From: YoonA noona
JongIn-ah, lama kita tak bertemu. Bisa temui aku?
“Dia benar-benar merindukanku ternyata..”, gumamku tersenyum bangga.
To: YoonA noona
Ne, Aku merindukanmu noona. Kita bertemu di Rainbow night club daerah Gangnam jam 8 malam nanti.
Aku menghela nafasku, “Aku sudah bosan dengannya. Sepertinya sudah waktunya aku mengakhirinya.”, gumamku.

-Rainbow night club @ 8.00 PM-
*Author POV*
YoonA menemui JongIn di tempat yang sudah dijanjikan. Setibanya disana, YoonA segera menghampiri JongIn yang sudah menunggunya disana. “JongIn-ah”, panggil YoonA. JongIn tersenyum menyambut YoonA, dan langsung memeluknya erat. YoonA tersenyum bahagia, karena namja yang dirindukannya sedang memeluknya.
JongIn melepas pelukannya, dan menatap YoonA.. “Noona..”, lirih JongIn tersenyum dan membelai pipi YoonA lembut. JongIn semakin mendekatkan diri pada YoonA. Chu~ Ia mencium YoonA sekilas. YoonA sedikit canggung karenanya, walau sebenarnya itu bukan hal yang pertama baginya.
“Apa kesibukanmu hingga tak menghubungiku beberapa hari ini?? Itu membuatku khawatir.”, ujar YoonA.
“Kai...!”, seru seorang yeoja menghampiri JongIn. “Kai, bagaimana penampilanku hari ini?? Apa rok ku masih kurang mini??”, tanya Uee sambil bergelayut di lengan JongIn a.k.a Kai.
“Ini sudah lebih baik, Uee noona!”, jawab Kai tersenyum manis pada Uee. Lalu seorang yeoja lain datang menghampiri Kai. “Kai..”, panggilnya.
“Tiffany noona..”, balas Kai tersenyum. Yoona menatapnya tak percaya. Perasaanya benar-benar hancur. “Kim JongIn..”, lirihnya menahan air matanya.
JongIn tersenyum padanya, “Selama ini aku sangat sibuk dengan mereka, YoonA noona.”, terang JongIn sambil merangkul kedua yeoja itu di depan YoonA.
YoonA tak mampu menahan air matanya lagi. “Kim JongIn,, kau...”, lirih YoonA.
“Aku tahu, noona. Akhiri saja hubungan kita! .. Oiya!! Jika di tempat seperti ini, jangan panggil aku Kim JongIn!! Panggil saja aku Kai!!”, ujar JongIn santai ,lalu hendak meninggalkan YoonA. Namun YoonA mencegahnya.
“Tidak bisa!! Bagaimana bisa kau mengakhir hubungan kita tanpa persetujuanku??!! Kau tahu?!! Aku sudah mengorbankan seseorang yang selama ini menyayangiku hanya demi kau, Kim JongIn..!!! Karena kupikir kau akan lebih mencintaiku dan membuatku bahagia.”, seru YoonA terisak.
“Kenapa? Kenapa kau berpikir bahwa aku lebih mencintaimu daripada namja yang bernama Choi MinHo itu..?! haha.. Tak sadar kah kau, bahwa aku hanya menganggapmu robot mainan, yang jika aku sudah bosan akan ku tinggalkan. Jadi bukankah lebih baik bagimu, kalau kita putus saja, noona?!”, ujar JongIn meninggalkan YoonA terpaku dalam tangisannya.
“Baboya!!! Kau yeoja bodoh, Jung YoonA..!!!”, umpat YoonA pada dirinya sendiri di tengah tangisannya.

-Dance Room-
*Author POV*
Choi JinRi sedang berlatih balet sendiri. “Gerakanmu sungguh indah.”, puji TaeMin yang baru tiba, hingga membuat JinRi cukup kaget. JinRi tersenyum menyambut kedatangannya.
TaeMin mengambil sebuah sapu tangan dari saku kemejanya. “Kau berlatih sangat keras?! You are the best, jagiya!”, puji TaeMin lagi sambil membasuh keringat di kening JinRi dengan lembut. JinRi sedikit canggung dibuatnya.
JinRi menengok ke arah pintu masuk yang ada di belakang TaeMin dengan raut khawatir. TaeMin menyadarinya, “Tenang saja! Aku sudah minta izin Mss.HyoYeon tadi.”, jelas TaeMin tersenyum lembut dan membuat JinRi lebih tenang.
“Ingin menari denganku?”, tawar JinRi tersenyum membalas senyuman TaeMin tadi. “Of Course! Bisa tango dance?!”, balas TaeMin langsung meraih tubuh JinRi. JinRi terkejut karenanya, namun TaeMin malah tersenyum cool di depannya.
Mereka menari tanpa diiringi alunan musik. Namun gerakan mereka begitu serasi dan indah, layaknya pasangan tango dance profesional. Ketika JinRi berputar, kaki JinRi tak sengaja terpeleset. Namun sebelum dia jatuh, TaeMin dengan sigap menangkap tubuh JinRi. TaeMin menahan pinggang JinRi, dan JinRi mengalungkan kedua tangannya di leher TaeMin untuk dia bertahan. Mereka saling menatap satu sama lain. 1.TaeMin semakin mendekatkan dirinya pada JinRi, 2.JinRi memejamkan matanya, 3.Chu~
“Tarian kalian sangat bagus! Bahkan tanpa musik sekalipun! Akan lebih bagus lagi jika diiringi musik!”, seru seorang namja yang tiba-tiba masuk dance room tanpa mereka sadari. Sontak TaeMin dan JinRi terkejut, dan tentu saja sangat malu. Namja itu hanya tersenyum jahil ,pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi.
“Mianhamnida.. Uhmm, Anda siapa??”, tanya JinRi sopan melihat namja yang baru ia lihat.
“Oh! Ne! Perkenalkan, Aku Lee EunHyuk. Aku guru tari baru disini. Kau bisa memanggilku Mr.Hyuki. Oh ani!! Itu terdengar tua! Panggil saja aku EunHyuk Oppa!!”, terang EunHyuk. JinRi dan TaeMin hanya tersenyum aneh.
“Apa kau juga anggota sanggar tari ini??”, tanya EunHyuk pada TaeMin. “Aku..? Oh, Bukan. Kebetulan aku hanya menemani yeojachinguku berlatih, Mr.EunHyuk.”, jawab TaeMin.
“Hei, jangan panggil aku Mr..! Panggil saja aku Hyung! Oh, kau bisa bergabung disini! Kita bisa berlatih berbagai aliran tari!”, pinta EunHyuk pada TaeMin. “Sepertinya itu ide yang bagus,,, Hyung.”, balas TaeMin.
---
“Gomawo! Sudah mengantarku pulang, TaeMin-ah.”, ucap JinRi. “Jangan canggung lagi! Kita ini kan sepasang kekasih?!”, terang TaeMin. JinRi mengangguk tersenyum.
“JinRi-ya, Hari ini adalah hari yang sangat special bagiku. Kau menerimaku, dan kita menari bersama.”, jelas TaeMin bahagia.
JinRi tersenyum lembut mendengarnya, “Sudah malam, pulanglah.. Hati-hati di jalan!”, pintanya. “Baiklah~ See You! Saranghae!”, pamit TaeMin.

-School-
*Author POV*
“TaeMin-i, aku mengadakan party hari ini jam 8 malam. Kau harus datang!! Arrachi?! Uhmm,, kau juga boleh mengajak yeojachingumu itu.”, ajak JongIn.
“Dimana? Dalam rangka apa??”, tanya TaeMin penasaran.
“Di rumahku, ini hanya pesta kecil. Ini dalam rangka merayakan jadianmu dengan Choi JinRi.”, jawab JongIn.
“Haha.. Kau bercanda!!”, ucap TaeMin. JongIn tersenyum, “Aku hanya ingin berpesta. Mumpung rumah sepi, karena YuRi noona sedang berlibur.”, terang JongIn.

-SeoHyun’s House-
*SeoHyun POV*
“Huuuuhft!! Kenapa dari sekian banyak pakaianku ini tidak ada yang cocok untuk party JongIn nanti..?!”, keluhku sambil mengobrak-abrik pakaian-pakaianku di lemari.
“SeoJin-ah..”, teriakku memanggil yeodongsengku. “Ada apa???”, jawab Joo SeoJin menghampiriku.
“SeoJin-ah, nanti jika ada tamu yang ingin menemuiku, bilang saja kalau aku tidak sedang di rumah, ne..?!”, pintaku. “Waeyo??”, tanyanya.
“Aku sibuk mempersiapkan diri untuk pesta namjachinguku nanti. Oiya! Tanpa terkecuali, ne?! Walau KyuHyun sekalipun!”, pintaku dan dia mengangguk mengerti. “Gomawo!”, seruku.
*KyuHyun POV*
“Apa boleh buat? Aku harus menyatakannya sekarang juga!”, yakinku dalam hati di depan rumah SeoHyun. Aku menghela nafasku, lalu menekan bel rumahnya. Ting tong..
Tak lama kemudian seseorang membukakan pintu untukku. “KyuHyun oppa.. Kau mencari SeoHyun eonni..? Dia sedang tidak ada di rumah.”, jelasnya padaku sebelum aku angkat bicara.
“Bolehkah aku menunggunya? Ada hal penting yang harus kusampaikan padanya.”, ujarku sedikit memohon.
“Memangnya sepenting apa?”, tanyanya.
“Ini masalah hidup dan mati hatiku, babo!! Setidaknya dia mempersilahkan aku masuk dulu, bukan membiarkan aku berdiri di depan pintu seperti ini! Anak ini sungguh tidak sopan!”, batinku. Aku mencoba menutupi kekesalanku, “SeoHyun sedang pergi kemana?”, tanyaku dengan senyuman terpaksa.
“Mungkin sedang sibuk dengan namjachingunya.”, jawabnya enteng. Jantungku terasa seperti diremas mendengarnya.

-JongIn’s Party-
*Author POV*
“Ini pesta siapa?”, tanya JinRi pada TaeMin yang baru tiba di sebuah rumah mewah. “Ini pesta Kim JongIn.”, jawab TaeMin. JinRi sedikit terkejut, raut wajahnya pun yang sedari tadi enjoy berubah menjadi tak nyaman. TaeMin menyadari itu, “Wae??”, tanyanya pada JinRi. Dan JinRi menggelengkan kepalanya dan berusaha tersenyum.
---
“Lee TaeMin, akhirnya kau datang juga!”. Seru JongIn tersenyum melihat sahabatnya datang. JinRi yang ada di samping TaeMin hanya menundukkan kepalanya.
JongIn menyapanya, “Wah, apa kau kekasih TaeMin?? Uhmm, Choi JinRi?! Jangan malu-malu begitu! Perkenalkan, aku Kim JongIn, sahabat namjachingumu yang jelek ini!”, sapa JongIn dan masih sempat-sempatnya mengejek sahabatnya. “Hei!! Apa kau bilang?!! Jelek?!!!”, murka TaeMin tak terima.
JinRi mencoba meneggakan kepalanya. JinRi menatap sendu JongIn yang ada di hadapannya. Namun, JongIn tak menyadarinya karena sedang asyik bercanda dengan TaeMin.
“Kim JongIn..”, panggil seorang yeoja. JongIn menyambutnya dengan manis, “SeoHyun noona..”, gumam JongIn sembari memeluk SeoHyun. “Yeppeoda!”, bisik JongIn di sela-sela pelukannya. Seohyun hanya tersipu malu di buatnya.
“Kita masuk saja!”, bisik TaeMin pada JinRi dan mengajaknya menjauhi JongIn dan SeoHyun.
---
Walau tak banyak teman yang diundang JongIn, namun pestanya begitu meriah. JongIn  dan SeoHyun berkaraoke bersama menyanyikan lagu trot, mereka terlihat sangat bahagia. Selanjutnya mereka menyayikan lagu ballad yang ramantis. SeoHyun begitu menghayati lagu itu. TaeMin juga menikmatinya, tapi tidak pada JinRi. Dia terlihat murung melihat JongIn dan SeoHyun yang mesra.
Tiba-tiba gerombolan yeoja datang dan langsung menggelayuti JongIn. SeoHyun terkejut melihatnya. “Kai, maaf aku terlambat.”, ungkap salah satu yeoja itu dengan nada manja.
“Tidak apa-apa, Tiffany noona. Yang penting sekarang kalian sudah datang! Waah, kalian sungguh cantik, noona!”, seru JongIn. SeoHyun begitu heran menatapnya.
“Kai, kenapa tidak mengadakan pesta di Rainbow night club saja??! Kau kan bisa membokingnya?!”, ujar yeoja lain tak kalah manja. JongIn hanya membalasnya dengan senyuman.
“Kim JongIn... Kai...?”, lirih SeoHyun tak mengerti. JongIn memandang SeoHyun lagi. “Noona... Haruskah kita putus saja? Aku lelah.”, ungkap JongIn yang membuat SeoHyun tercekat, dia bahkan belum mengutarakan kemarahannya, tapi JongIn sudah mengajaknya putus. “Mwo??!”, seru SeoHyun tak percaya.
“Kau tahu betapa aku mempercayaimu, Kim JongIn??!!”, sentak SeoHyun. “Kenapa kau mempercayaiku? Aku hanyalah bocah ingusan.”, ujar JongIn santai. “Karena itu aku mempercayaimu.”, lirih SeoHyun menangis
“Owh.. Jadi kau berpikir karena aku masih bocah ingusan, aku tidak akan melakukan hal buruk seperti orang dewasa??! Prediksimu salah!”, seru JongIn tersenyum kecut.
JinRi dan TaeMin yang ada disana memandang tak percaya. “Kita pulang saja!”, ajak TaeMin. Lalu mereka pulang tanpa pamit. TaeMin sudah tak tahan lagi melihat kelakuan sahabatnya. JinRi memandang sendu mereka ketika hendak keluar dari rumah JongIn.
SeoHyun menangis dan merasa dirinya sangat bodoh. JongIn tak mempedulikannya, malah asyik bercengkrama dengan yeoja-yeoja malamnya. SeoHyun yang melihatnya, tak mampu lagi menahan perasaannya, dia pergi meninggalkan rumah JongIn begitu saja.

*SeoHyun POV*
Aku mengendarai mobil  lesu menelusuri jalanan kota Seoul. Perasaanku begitu sakit, sangat sakit. Jantungku berdenyut tak beraturan. Nafasku juga terasa sesak. Pikiranku pun juga terasa buntu. Air mataku mengalir deras, sehingga aku menepikan dan menghentikan mobilku. Aku menatap layar handphoneku yang sedari tadi ku abaikan. “KyuHyun..”, lirihku. Aku tersentak, karena begitu banyak missedcall dari Cho KyuHyun, dan sebuah pesan suara darinya. Aku semakin menyesal.
Joo SeoHyun!!! Kau kemana, haa??! Kau tahu, Joo SeoJin yeodongsaeng mu itu sangat tidak sopan padaku!! Dia melarangku untuk menemuimu saat aku di rumahmu tadi!!
SeoHyun-i, ada hal yang begitu penting bagiku untuk ku sampaikan padamu.
SeoHyun-i,, jauhi namja itu! Aku mohon.. Ada dua alasan, mengapa aku memintamu untuk putus dengannya. Pertama, Namja itu tidak baik untukmu, dia nappeun namja! Kedua, Karena aku lebih mencintaimu, SeoHyun-i.
Mendengarnya membuat airmataku mengalir semakin deras. “KyuHyun-i...”, isakku. “Mianhe.. jeongmal mianhe..”, lirihku dalam isakkanku.
---
*Author POV*
SeoHyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak beraturan, perasaan dan pikirannya sedang tak karu-karuan sekarang. Dia bahkan tak menyadari jalan-jalan mana saja yang telah ia telusuri.
SeoHyun melewati sebuah perempatan, namun tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan penuh datang dari lain arah. SeoHyun yang menyadarinya, segera mengalihkan kendaranya mencoba menghindari mobil itu.
Tiin Tin Tiiiiin.. Bruaaaaaaak..! Mobil SeoHyun menabrak pembatas jalan, karena menghindari mobil lain di perempatan tadi. #suara sirene ambulance

-Next Day in Hospital @ 10 A.M-
JongIn mengunjungi Seoul Hospital, ketika dia tiba di depan pintu kamar inap SeoHyun, KyuHyun menahan langkah JongIn. “Untuk apa kau kemari?”, tanya KyuHyun dingin.
“Siapa kau?? Apa urusanmu denganku??”, heran JongIn melihat KyuHyun yang belum dia kenali.
“Kau tidak perlu, ah, tidak.. Nappeun namja sepertimu tidak pantas menjenguknya!!!”, sentak KyuHyun. JongIn semakin heran, “Haha.. Sebenarnya siapa yang kau maksud??!”, kesal JongIn.
“Mwo?! Kau pura-pura tidak tahu atau memang tak tahu?!! Joo SeoHyun seperti ini karenamu!!”, murka KyuHyun.
“Owh.. SeoHyun noona.. Aku kesini bukan untuk menjenguknya. Ternyata dia dirawat disini?”, balas JongIn enteng tanpa merasa bersalah sedikitpun. KyuHyun semakin geram dibuatnya, dia meraih kerah kemeja JongIn dan hendak memukulnya, tapi Dr.Chen menghampiri mereka, sehingga KyuHyun mengurungkan niatnya. JongIn hanya tersenyum penuh kemenangan meninggalkan KyuHyun dan Dr.Chen berdua disana.
---
JongIn melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Namun langkah JongIn terhenti lagi melihat Tiffany baru saja keluar dari Ruang Dr.Spesialis Kandungan. JongIn ingin melanjutkan langkahnya dan pura-pura tidak tahu, tapi Tiffany lebih dulu menyadari keberadaannya.
Tiffany menatap JongIn sendu dan langsung memeluknya. “Kai... Apa yang harus kulakukan??”, isak Tiffany dalam pelukan JongIn.  JongIn sangat tak nyaman dengan itu. “Maukah kau bertanggung jawab?”, tanya Tiffany yang membuat JongIn tersentak.
Tanpa disadari, JinRi yang juga ada disana melihat mereka ada tepat di depan ruang spesialis kandungan. “Tidak mungkin! Dia tidak mungkin melakukannya!!”, gumam JinRi tak percaya.

-TBC-

No comments:

Post a Comment