WHAT IS LOVE? :: "Love is Blind"
Part 3
Cast:
EXO-K s Kai as Kim Jongin aka Kai
GG s Yuri as Kim Yuri (Jongin s older sister)
GG s Yoona as Jung Yoona
F (x) 's Sulli as Choi JinRi
SHINee s Taemin as Lee Taemin
GG s SeoHyun as Joo SeoHyun
Rating: PG-17
Genre: Romance
*JinRi POV*
“JinRi-ya,, saranghae.. Aku ingin
selalu ada di sisimu, melindungimu, dan saling menyayangi dengan setulus hati.
Maukah kau menjadi yeojachinguku??”, ungkap TaeMin menatapku tulus hingga
membuat jantungku berdetak dengan kencang.
“TaeMin-ah, Mianhe.. Jongmal
mianhe.. Aku.. Aku....”, lirihku, hingga ia menatapku ragu.
“Aku.. Aku sepertinya tidak bisa
menjawabnya sekarang. Mianhe,, Bisakah kau memberiku waktu??”, tanyaku padanya.
Tatapannya yang sedikit cemas tadi, berubah seketika. Dia tersenyum manis
padaku.
“Aku akan menunggu jawabanmu,
JinRi-ya.”, ujarnya lembut. Aku tersenyum lega membalas senyumannya.
*YoonA POV*
Aku menatap fotoku bersama Kim
JongIn di layar handphoneku. “Aku merindukanmu.”, gumamku sedih. “Sedang sibuk
apa kau, haa???! Kenapa tak menghubungiku beberapa hari ini??!”, kesalku lalu
membanting handphoneku ke kasur.
“Apa aku yang harus
menghubunginya dulu??”, lirihku melirik handphoneku yang tergeletak di atas
tempat tidurku. “Aiiiiiish!!!! Kim JongIn........!!!!!!”, keluhku sambil
mengacak-acak rambut panjangku.
*Author POV*
Di lain tempat, seperti biasa
JongIn a.k.a Kai sedang asyik bersama
yeoja-yeoja klub. “Uee noona, rokmu itu sangat tidak enak dilihat!!”, ujar Kai.
“Jeongmal?? Apanya yang kurang bagus, Kai??”, tanya yeoja itu manja.
Kai mendekatkan dirinya pada
yeoja tersebut, “Itu kurang mini, noona.”, bisik Kai ,dan membuat yeoja itu
tersipu malu.
“Kai,, bagaimana denganku?? Apa
penampilanku hari ini cantik??”, tanya yeoja lain yang berada di samping Kai.
Kai melihatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kai beralih pada yeoja
tersebut, “Kau lebih dari cantik, noona.”, ujarnya.
“Tapi kau juga sexy!”, bisik Kai
sambil membelai lembut pundak yeoja itu yang dibiarkan terbuka.
“Haaaah~~ Aku merasa panas
disini. Aku butuh udara segar.”, ujar Kai meninggalkan yeoja-yeoja itu. Namun
salah satu dari mereka mengikuti Kai keluar dari klub tersebut, dan menggandeng
Kai mesra.
*KyuHyun POV*
“Aiiiish!!! Kenapa jalanan macet
begini?!!! Apa populasi manusia di Seoul meningkat??!!”, kesalku. “Sabar,
Hyung..!”, ujar MinHo tanpa melihatku. Dia masih berkonsentrasi pada PSP
milikku. Aku kesal melihatnya, lelah-lelah aku mengendarai mobil ini, dia malah
asyik bermain game, sungguh menyebalkan!
“Kemarikan!!”, seruku merebut PSP
dari tangannya karena aku merasa bosan akibat terjebak macet.
“Aiiiiish!! Hyung..!!! Aku hampir
menang!!”, kesalnya. Aku tidak mempedulikannya ocehannya, dan berkonsentrasi
pada games yang aku mainkan.
“Kau ini..!! Fisikmu saja yang
dewasa, tapi sifat sungguh kekanak-kanakkan!!! Huuuuhft!! Jarang-jarang aku
punya free time karena kesibukanku di Exonee Band, Hyung..!!! Setidaknya kau
mengalah padaku sebentar!!”, keluhnya lagi.
“Choi MinHo!! Bisakah kau
diam?!!”, seruku.
Dia menahan kesalnya, dan
mengalihkan pandangannya ke jendela mobil. “Hyung....”, lirihnya. “Mwo?”,
tanyaku heran.
“Apa kau sudah menyatakan
perasaanmu pada SeoHyun?”, tanyanya. Moodku bermain games langsung hilang
seketika mendengar pertanyaannya itu. Aku melempar pelan PSP ku pada MinHo yang
ada di sampingku. “Aku terlambat.”, jawabku singkat.
“Lagi-lagi kau kalah cepat dengan
namja lain. Aku heran, kau bisa menyelesaikan soal matematika dalam waktu yang
sangat singkat, tapi kenapa untuk menyelesaikan masalah hatimu sendiri kau
sangat lambat, hyung..?!!”, sindirnya.
“Hei!! Kau pikir menyelesaikan
masalah hati hanya dengan menggunakan otak dan kecerdasan seperti soal
matematika?!!”, kesalku. MinHo hanya tertawa, dan mengalihkan pandangannya
dariku.
“Namja ituu..”, gumam MinHo. Aku
mendengarnya, dan penasaran apa yang sedang dilihatnya. Aku mengikuti arah
pandangan MinHo.
*Author POV*
Perhatian MinHo dan KyuHyun
terpaku pada sebuah klub malam yang berada tepat di samping mobil mereka yang
terjebak macet. Bukan Rainbow Night Club itu yang menarik perhatian mereka,
tapi namja yang baru keluar dari dalam sana sambil merangkul mesra yeoja sexy.
“Namja itu.. Kenapa dia bersama yeoja lain? Apa dia sudah putus dengan
YoonA..?”, gumam MinHo.
“Apa dia namja yang merebut YoonA
darimu?”, tanya KyuHyun hati-hati.
“Ne~ Kalau aku tidak salah ingat
namanya Kim JongIn.”, terang MinHo.
“Dia benar-benar nappeun
namja!!!”, seru KyuHyun memandang sinis JongIn dan yeoja yang dirangkulnya. “Kim
JongIn...”, lirihnya tiba-tiba mengingat sesuatu.
“Ne. Namja itu bernama Kim
JongIn. Waeyo?”, jelas MinHo lagi.
“hahaha.. Kau ini seperti seorang Appa saja?! Namanya Kim
JongIn, dia siswa Seoul Gangnam-gu High School.” KyuHyun teringat dengan perkataan
SeoHyun waktu lalu.
“Yaa!!! SeoHyun sedang berpacaran
dengan namja yang bernama Kim JongIn!!”, seru KyuHyun. “Mwo??!!”, kejut MinHo.
“Apa dia orangnya? Ku harap bukan
Kim JongIn yang bad boy itu!!!”, seru KyuHyun menatap geram JongIn yang sedang
asyik bersama yeojanya.
“Tapi... Sepertinya aku pernah
melihatnya. Dimana..?”, gumam KyuHyun. Tiba-tiba sekilas ia mengingatnya, ia
ingat dimana dia pernah melihat namja itu, yaitu di depan rumah SeoHyun.
-Next Day-
@Seoul Gangnam-gu High School
*Author POV*
“Choi JinRi!!!!”, teriak SooJung
dan ChanYeol bersamaan menghampiri JinRi di taman sekolah. JinRi yang sedang
melamu, sontak kaget karenanya. “Aiiiish!!! Kalian inii!!!! Panggil namaku dengan
lembut, jangan berteriak begitu!!!! Aku tidak tuli!”, kesal JinRi. SooJung dan
ChanYeol hanya tersenyum cengar-cengir.
“Mianhe~ Kami melihatmu melamun
saja dari tadi. Itu untuk menyadarkanmu dari alam khayalmu.”, terang ChanYeol.
Tapi JinRi tetap memasang wajah kesalnya.
“Oh ya!! Aku harus menemui Mr.Lee
JinKi sekarang! Annyeong~”. Seru ChanYeol meninggalkan SooJung dan JinRi berdua
di bangku taman sekolah.
“Ada masalah apa?”, tanya SooJung
pada JinRi yang terlihat murung. Tanpa menjawab pertanyaan SooJung,
perhatiannya mengarah pada seorang namja yang baru saja tiba di sekolah.
SooJung pun mengikuti arah pandangannya.
“Huufh~ Sebenarnya di antara
namja cantik dan manly itu, siapa yang kau sukai??”, tanya SooJung dengan nada
sedikit mengeluh. JinRi berpikir sejenak ,tak merespon pertanyaan SooJung lagi.
“Baiklah!!”, seru JinRi mengambil
handphone’nya dari saku seragamnya, lalu berkutat pada layar handphone’nya.
SooJung merasa diabaikan, “Choi JinRi!!! Apa kau menganggapku patung??!”,
kesalnya.
JinRi bangkit dari duduknya,
“SooJung-i, aku akan menjawab semua pertanyaanmu nanti! Mianhe, aku pergi dulu.
Annyeong!”, ucap JinRi meninggalkan SooJung sendiri di taman.
*TaeMin POV*
Nafasku terengah-engah karena
berlatih basket. Ku dengar suara langkah kaki seseorang, dan aku menoleh ke
arahnya. “Kau sperti orang yang mau bertanding saja?! Haha”, serunya.
“Akhir-akhir ini kau datang lebih
pagi ya, TaeMin-i?!”, serunya lagi sambil duduk di pinggir lapangan.
“Berangkat bersamamu sangat
beresiko terlambat, JongIn-ah..!!”, seruku sambil mendribble bola.
JongIn tertawa kecil,
pandangannya beralih pada tasku yang ada di sampingnya, lalu mengambil
handphoneku. Aku tidak mempedulikannya. Aku hendak mengambil ancang-ancang
untuk memasukkan bola ke dalam ring basket.
“Choi JinRi sent a message.”,
serunya menghentikan langkahku. Aku segera meninggalkan bolaku menghampirinya,
dan merebut handphoneku dari tangannya.
From : Choi JinRi
TaeMin-ah.. Di tempat aku pernah menabrakmu, sekarang.
“Perpustakaan..”, gumamku.
Aku berlari meninggalkan JongIn
sendiri di lapangan basket. “Hei!!! Kau mau kemana??! Tas mu!!!”, teriaknya tak
ku pedulikan. Yang ada di otakku sekarang adalah segera menemuinya di
Perpustakaan.
*Author POV*
“Aiiiissh!!!! Sungguh
menyebalkan!!!! Lagi-lagi aku diacuhkan hanya karena yeoja kolot itu!!
Seharusnya aku menghapus SMSnya saja tadi!!”, kesal JongIn sambil menendang tas
milik TaeMin yang tertinggal.
-Perpustakaan-
*Author POV*
TaeMin mencari JinRi menelusuri
lorong-lorong barisan rak buku. “Choi JinRi..”, panggilnya lirih ketika melihat
JinRi sedang fokus pada buku yang dibawanya. JinRi menoleh ke arah TaeMin, dan
tersenyum padanya.
“Lee TaeMin.. Uhmm, apa kau habis
lari-lari maraton? Kau begitu berkeringat.”, ujar JinRi.
“Kenapa harus di perpustakaan??
Kita bisa ke tempat yang lebih segar dan bebas! Disini kan kita harus bersikap
tenang?!”, ujar TaeMin sedikit kesal.
JinRi terkekeh dan menutup buku
yang dibacanya tadi. “Lee TaeMin.. Aku sudah memikirkannya, Aku akan menjawab
pertanyaanmu sekarang.”, ujar JinRi serius.
“Jeongmal??!”, seru TaeMin
girang, namun sedikit penasaran dan penuh harap.
“Sssstt.. Tenanglah sedikit!”,
bisik JinRi. TaeMin mengangguk, dia tak sabar menunggu jawaban dari JinRi.
Perasaan yakin, penuh harap, dan cemas menjadi satu di benak Lee TaeMin.
“Aku....”, belum JinRi
menyelesaikan pernyataanya tiba-tiba ada suara yang mengalihkan perhatiannya. Bruuaakk... Suara buku berjatuhan.
“Yaa!! Park ChanYeol!!! Hati-hati!!”, kesal SooJung sambil memunguti buku-buku
yang jatuh akibat ulah ChanYeol yang tak hati-hati.
SooJung melihat JinRi dan TaeMin
yang berdiri tak jauh dari tempatnya. “Choi JinRi..”, gumam SooJung.
“JinRi.. Waah, kalian sedang
berpacaran yaa disini??!”, seru ChanYeol melihat JinRi berdiri di samping
TaeMin. SooJung yang tahu situasi itu segera membawa ChanYeol pergi, agar tak
mengganggu JinRi dan TaeMin.
“Mereka temanmu?”, tanya TaeMin.
“Ne. Mereka teman sekelasku.”, jawab JinRi sedikit canggung.
“Kau tau?? Aku sangat ingin
berteman dengan mereka. Namja itu Park ChanYeol kan? Yang menjadi hot issue
karena mencium anak headmaster (red:Jung SooJung) di depan para warga sekolah
beberapa bulan lalu??! Hahaha.. Mereka sangat menarik!”, terang TaeMin. #FF>>Wil::Because of Happy Virus#
Aku hanya mengangguk mengiyakan ujarannya.
“oiya, bagaimana dengan
jawabanmu?”, tanya TaeMin kembali ke topik semula.
“I want to be your girlfriend.”,
jawab JinRi singkat. TaeMin sontak memeluknya. JinRi sedikit terkejut
karenanya, dia juga masih canggung. Yaa hati TaeMin sedang berbunga-bunga
sekarang, ia memeluk JinRi erat.
“Lee TaeMin.. Ini di
perpustakaan.”, lirih JinRi, hingga TaeMin melepas pelukannya.
“Gomawo.”, ucap TaeMin. “Untuk
apa?”, tanya JinRi innoncent.
“Karena kemarin kau mengajariku
bermain ice skating! Dan karena kau telah menerimaku sebagai namjachingumu!”,
jawab TaeMin tersenyum bahagia menatap JinRi.
Tanpa mereka sadari, SooJung dan
ChanYeol yang dikiranya sudah benar-benar pergi ternyata sedang mengintip
mereka di balik rak buku.
“Owh.. Ternyata namja cantik itu
yang disukai Jinri.”, gumam SooJung. Bruuk..
Lagi-lagi ChanYeol tak sengaja menjatuhkan buku. Pletakk.. “Park ChanYeol..”, lirih SooJung kesal menjitak kepala
ChanYeol.
JinRi dan TaeMin menoleh ke arah
suara. Namun, tak ada seorangpun, karena SooJung dan ChanYeol sudah melarikan
diri.
-Konkuk University-
*Author POV*
YoonA berjalan terburu-buru menelusuri
koridor kampusnya. Perhatiannya pun tak fokus pada jalan yang ditelusurinya,
tapi lebih fokus pada handphonenya. Bruuk..
Dia menabrak seseorang, hingga handphonenya terjatuh. “Mianhe..”, ucap YoonA
menyesal. “Choi MinHo..”, gumamnya ketika melihat orang yang ditabraknya itu
adalah MinHo, ex.namjachingunya.
MinHo mengambil handphone YoonA
yang terjatuh. Namun, sejenak ia memandangi wallpaper layar handphone YoonA.
“Kim JongIn..”, gumam MinHo tersenyum kecut.
“Kau masih berpacaran
dengannya??”, tanya MinHo sambil mengembalikan handphone milik YoonA. YoonA
mengangguk, lalu hendak pergi meninggalkan MinHo.
“Aku bertemu dengannya di klub
malam bersama yeoja lain.”, seru MinHo menghentikan langkah YoonA. Deg!
YoonA berusaha tersenyum menutupi
perasaannya, “Mungkin yeoja itu adalah aku.”, jawab YoonA.
“Bukan! Aku melihatnya kemarin
malam. Aku yakin, yeoja itu bukan dirimu.”, terang MinHo dengan tatapan tajam.
“Geuraeyo?? Uhmm.. tapi kemarin
malam JongIn ada di rumahku.”, bohong YoonA lalu meninggalkan MinHo begitu
saja.
MinHo tersenyum tak percaya, “Dia
benar-benar sudah dibutakan oleh nappeun namja itu!!!”, geram MinHo.
---
SeoHyun dan KyuHyun sedang makan
siang di kantin. “KyuHyun-i, Kau ini kenapa??? Apa PSP mu ketinggalan??!”,
tanya SeoHyun karena melihat raut wajah KyuHyun yang tak tenang.
“SeoHyun-i, Aku pinjam
handphonemu!”, seru KyuHyun tiba-tiba. SeoHyun sedikit heran, lalu dia
meminjamkan handphonenya.
KyuHyun membelalakkan matanya ketika melihat
wallpaper handphone SeoHyun. “Benar-benar nappeun namja itu..”, gumam KyuHyun.
KyuHyun meletakkan handphone SeoHyun di meja kantin dengan kasar.
“Kapan dan dimana pertama kali
kau bertemu dengannya??”, tanya KyuHyun dingin.
“Kim JongIn?? Aku bertemu
dengannya saat YongHwa membawaku ke klub malam, dia yang menolongku. Dia datang
memukul YongHwa hingga tergeletak di trotoar. Dia sangat hebat!!”, jelas
SeoHyun mengenang pertemuannya dengan JongIn.
“Apa dia datang dari dalam klub
malam itu?”, tanya KyuHyun menyelidik.
“Entahlah, aku tak melihatnya.
Aku rasa tidak, karena dia ada di belakang kami, ketika kami hendak masuk ke
dalam klub itu.”, terang SeoHyun.
“Kau harus putus dengannya!”,
seru KyuHyun membuat SeoHyun bingung dengan sikapnya. “Mwo?! Putus dengan Kim
JongIn? Shireoyo!!!”, seru SeoHyun.
“SeoHyun-i!! Dia tidak baik untukmu!! Dengan mata kepala ku
sendiri aku melihatnya keluar masuk dengan yeoja lain di klub malam!!”, jelas
KyuHyun.
“KyuHyun-i!! Aku tahu, sebagai sahabatku, kau sangat
mengkhawatirkanku. Aku sangat mempercayainya! Dia hanyalah namja SMA, mana
mungkin dia berkeliaran di klub malam bersama yeoja lain. Aku yakin kemarin
malam dia sedang belajar di rumah.”, jelas SeoHyun.
“Kau lebih mempercayainya daripada aku, SeoHyun-i??”, tanya
KyuHyun kesal.
“KyuHyun-i...”, lirih SeoHyun menatap sendu KyuHyun. KyuHyun
benar-benar kesal, dia langsung pergi meninggalkan SeoHyun. SeoHyun sendiri pun
tak mencegahnya. Perasaannya juga sedikit tak enak padanya.
“Apa hebatnya nappeun namja itu??! Hingga kau buta
karenanya?!!!”, geram KyuHyun menjauhi SeoHyun.
*YoonA POV*
“Aku bertemu dengannya di klub malam bersama yeoja lain.”
Kata-kata MinHo itu terus berkutat di
dalam kepalaku. Perasaanku pun juga makin resah memikirkan Kim JongIn. “Apa
dia....?”, resahku dalam hati. Aku menggelengkan kepalaku, berusaha menghilangkan
pikiran-pikiran buruk nasib hubungan kami. “Aku harus menemuinya!”, pikirku.
*JongIn POV*
Sungguh menjenuhkan berada di
sekolah seperti ini. Sedetik kemudian aku menerima sebuah SMS dari YoonA noona.
Aku tersenyum tipis, “Apa dia merindukanku?”, gumamku hendak membaca pesannya.
From: YoonA noona
JongIn-ah, lama kita tak bertemu. Bisa temui aku?
“Dia benar-benar merindukanku
ternyata..”, gumamku tersenyum bangga.
To: YoonA noona
Ne, Aku merindukanmu noona. Kita bertemu di Rainbow night club
daerah Gangnam jam 8 malam nanti.
Aku menghela nafasku, “Aku sudah
bosan dengannya. Sepertinya sudah waktunya aku mengakhirinya.”, gumamku.
-Rainbow night club @ 8.00 PM-
*Author POV*
YoonA menemui JongIn di tempat
yang sudah dijanjikan. Setibanya disana, YoonA segera menghampiri JongIn yang
sudah menunggunya disana. “JongIn-ah”, panggil YoonA. JongIn tersenyum
menyambut YoonA, dan langsung memeluknya erat. YoonA tersenyum bahagia, karena
namja yang dirindukannya sedang memeluknya.
JongIn melepas pelukannya, dan
menatap YoonA.. “Noona..”, lirih JongIn tersenyum dan membelai pipi YoonA
lembut. JongIn semakin mendekatkan diri pada YoonA. Chu~ Ia mencium YoonA sekilas. YoonA sedikit canggung karenanya,
walau sebenarnya itu bukan hal yang pertama baginya.
“Apa kesibukanmu hingga tak
menghubungiku beberapa hari ini?? Itu membuatku khawatir.”, ujar YoonA.
“Kai...!”, seru seorang yeoja
menghampiri JongIn. “Kai, bagaimana penampilanku hari ini?? Apa rok ku masih
kurang mini??”, tanya Uee sambil bergelayut di lengan JongIn a.k.a Kai.
“Ini sudah lebih baik, Uee
noona!”, jawab Kai tersenyum manis pada Uee. Lalu seorang yeoja lain datang
menghampiri Kai. “Kai..”, panggilnya.
“Tiffany noona..”, balas Kai
tersenyum. Yoona menatapnya tak percaya. Perasaanya benar-benar hancur. “Kim
JongIn..”, lirihnya menahan air matanya.
JongIn tersenyum padanya, “Selama
ini aku sangat sibuk dengan mereka, YoonA noona.”, terang JongIn sambil
merangkul kedua yeoja itu di depan YoonA.
YoonA tak mampu menahan air
matanya lagi. “Kim JongIn,, kau...”, lirih YoonA.
“Aku tahu, noona. Akhiri saja
hubungan kita! .. Oiya!! Jika di tempat seperti ini, jangan panggil aku Kim
JongIn!! Panggil saja aku Kai!!”, ujar JongIn santai ,lalu hendak meninggalkan
YoonA. Namun YoonA mencegahnya.
“Tidak bisa!! Bagaimana bisa kau
mengakhir hubungan kita tanpa persetujuanku??!! Kau tahu?!! Aku sudah mengorbankan
seseorang yang selama ini menyayangiku hanya demi kau, Kim JongIn..!!! Karena
kupikir kau akan lebih mencintaiku dan membuatku bahagia.”, seru YoonA terisak.
“Kenapa? Kenapa kau berpikir
bahwa aku lebih mencintaimu daripada namja yang bernama Choi MinHo itu..?!
haha.. Tak sadar kah kau, bahwa aku hanya menganggapmu robot mainan, yang jika
aku sudah bosan akan ku tinggalkan. Jadi bukankah lebih baik bagimu, kalau kita
putus saja, noona?!”, ujar JongIn meninggalkan YoonA terpaku dalam tangisannya.
“Baboya!!! Kau yeoja bodoh, Jung
YoonA..!!!”, umpat YoonA pada dirinya sendiri di tengah tangisannya.
-Dance Room-
*Author POV*
Choi JinRi sedang berlatih balet
sendiri. “Gerakanmu sungguh indah.”, puji TaeMin yang baru tiba, hingga membuat
JinRi cukup kaget. JinRi tersenyum menyambut kedatangannya.
TaeMin mengambil sebuah sapu
tangan dari saku kemejanya. “Kau berlatih sangat keras?! You are the best,
jagiya!”, puji TaeMin lagi sambil membasuh keringat di kening JinRi dengan
lembut. JinRi sedikit canggung dibuatnya.
JinRi menengok ke arah pintu
masuk yang ada di belakang TaeMin dengan raut khawatir. TaeMin menyadarinya,
“Tenang saja! Aku sudah minta izin Mss.HyoYeon tadi.”, jelas TaeMin tersenyum
lembut dan membuat JinRi lebih tenang.
“Ingin menari denganku?”, tawar
JinRi tersenyum membalas senyuman TaeMin tadi. “Of Course! Bisa tango dance?!”,
balas TaeMin langsung meraih tubuh JinRi. JinRi terkejut karenanya, namun
TaeMin malah tersenyum cool di depannya.
Mereka menari tanpa diiringi
alunan musik. Namun gerakan mereka begitu serasi dan indah, layaknya pasangan
tango dance profesional. Ketika JinRi berputar, kaki JinRi tak sengaja terpeleset.
Namun sebelum dia jatuh, TaeMin dengan sigap menangkap tubuh JinRi. TaeMin
menahan pinggang JinRi, dan JinRi mengalungkan kedua tangannya di leher TaeMin
untuk dia bertahan. Mereka saling menatap satu sama lain. 1.TaeMin semakin mendekatkan dirinya pada JinRi, 2.JinRi memejamkan
matanya, 3.Chu~
“Tarian kalian sangat bagus!
Bahkan tanpa musik sekalipun! Akan lebih bagus lagi jika diiringi musik!”, seru
seorang namja yang tiba-tiba masuk dance room tanpa mereka sadari. Sontak
TaeMin dan JinRi terkejut, dan tentu saja sangat malu. Namja itu hanya
tersenyum jahil ,pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi.
“Mianhamnida.. Uhmm, Anda
siapa??”, tanya JinRi sopan melihat namja yang baru ia lihat.
“Oh! Ne! Perkenalkan, Aku Lee
EunHyuk. Aku guru tari baru disini. Kau bisa memanggilku Mr.Hyuki. Oh ani!! Itu
terdengar tua! Panggil saja aku EunHyuk Oppa!!”, terang EunHyuk. JinRi dan
TaeMin hanya tersenyum aneh.
“Apa kau juga anggota sanggar
tari ini??”, tanya EunHyuk pada TaeMin. “Aku..? Oh, Bukan. Kebetulan aku hanya
menemani yeojachinguku berlatih, Mr.EunHyuk.”, jawab TaeMin.
“Hei, jangan panggil aku Mr..!
Panggil saja aku Hyung! Oh, kau bisa bergabung disini! Kita bisa berlatih
berbagai aliran tari!”, pinta EunHyuk pada TaeMin. “Sepertinya itu ide yang bagus,,,
Hyung.”, balas TaeMin.
---
“Gomawo! Sudah mengantarku
pulang, TaeMin-ah.”, ucap JinRi. “Jangan canggung lagi! Kita ini kan sepasang
kekasih?!”, terang TaeMin. JinRi mengangguk tersenyum.
“JinRi-ya, Hari ini adalah hari
yang sangat special bagiku. Kau menerimaku, dan kita menari bersama.”, jelas
TaeMin bahagia.
JinRi tersenyum lembut
mendengarnya, “Sudah malam, pulanglah.. Hati-hati di jalan!”, pintanya.
“Baiklah~ See You! Saranghae!”, pamit TaeMin.
-School-
*Author POV*
“TaeMin-i,
aku mengadakan party hari ini jam 8 malam. Kau harus datang!! Arrachi?! Uhmm,,
kau juga boleh mengajak yeojachingumu itu.”, ajak JongIn.
“Dimana?
Dalam rangka apa??”, tanya TaeMin penasaran.
“Di
rumahku, ini hanya pesta kecil. Ini dalam rangka merayakan jadianmu dengan Choi
JinRi.”, jawab JongIn.
“Haha..
Kau bercanda!!”, ucap TaeMin. JongIn tersenyum, “Aku hanya ingin berpesta.
Mumpung rumah sepi, karena YuRi noona sedang berlibur.”, terang JongIn.
-SeoHyun’s House-
*SeoHyun POV*
“Huuuuhft!!
Kenapa dari sekian banyak pakaianku ini tidak ada yang cocok untuk party JongIn
nanti..?!”, keluhku sambil mengobrak-abrik pakaian-pakaianku di lemari.
“SeoJin-ah..”,
teriakku memanggil yeodongsengku. “Ada apa???”, jawab Joo SeoJin menghampiriku.
“SeoJin-ah,
nanti jika ada tamu yang ingin menemuiku, bilang saja kalau aku tidak sedang di
rumah, ne..?!”, pintaku. “Waeyo??”, tanyanya.
“Aku
sibuk mempersiapkan diri untuk pesta namjachinguku nanti. Oiya! Tanpa
terkecuali, ne?! Walau KyuHyun sekalipun!”, pintaku dan dia mengangguk
mengerti. “Gomawo!”, seruku.
*KyuHyun POV*
“Apa
boleh buat? Aku harus menyatakannya sekarang juga!”, yakinku dalam hati di
depan rumah SeoHyun. Aku menghela nafasku, lalu menekan bel rumahnya. Ting tong..
Tak
lama kemudian seseorang membukakan pintu untukku. “KyuHyun oppa.. Kau mencari
SeoHyun eonni..? Dia sedang tidak ada di rumah.”, jelasnya padaku sebelum aku
angkat bicara.
“Bolehkah
aku menunggunya? Ada hal penting yang harus kusampaikan padanya.”, ujarku sedikit
memohon.
“Memangnya
sepenting apa?”, tanyanya.
“Ini
masalah hidup dan mati hatiku, babo!! Setidaknya dia mempersilahkan aku masuk
dulu, bukan membiarkan aku berdiri di depan pintu seperti ini! Anak ini sungguh
tidak sopan!”, batinku. Aku mencoba menutupi kekesalanku, “SeoHyun sedang pergi
kemana?”, tanyaku dengan senyuman terpaksa.
“Mungkin
sedang sibuk dengan namjachingunya.”, jawabnya enteng. Jantungku terasa seperti
diremas mendengarnya.
-JongIn’s Party-
*Author POV*
“Ini
pesta siapa?”, tanya JinRi pada TaeMin yang baru tiba di sebuah rumah mewah.
“Ini pesta Kim JongIn.”, jawab TaeMin. JinRi sedikit terkejut, raut wajahnya
pun yang sedari tadi enjoy berubah menjadi tak nyaman. TaeMin menyadari itu,
“Wae??”, tanyanya pada JinRi. Dan JinRi menggelengkan kepalanya dan berusaha
tersenyum.
---
“Lee
TaeMin, akhirnya kau datang juga!”. Seru JongIn tersenyum melihat sahabatnya
datang. JinRi yang ada di samping TaeMin hanya menundukkan kepalanya.
JongIn
menyapanya, “Wah, apa kau kekasih TaeMin?? Uhmm, Choi JinRi?! Jangan malu-malu
begitu! Perkenalkan, aku Kim JongIn, sahabat namjachingumu yang jelek ini!”,
sapa JongIn dan masih sempat-sempatnya mengejek sahabatnya. “Hei!! Apa kau
bilang?!! Jelek?!!!”, murka TaeMin tak terima.
JinRi
mencoba meneggakan kepalanya. JinRi menatap sendu JongIn yang ada di
hadapannya. Namun, JongIn tak menyadarinya karena sedang asyik bercanda dengan
TaeMin.
“Kim
JongIn..”, panggil seorang yeoja. JongIn menyambutnya dengan manis, “SeoHyun
noona..”, gumam JongIn sembari memeluk SeoHyun. “Yeppeoda!”, bisik JongIn di
sela-sela pelukannya. Seohyun hanya tersipu malu di buatnya.
“Kita
masuk saja!”, bisik TaeMin pada JinRi dan mengajaknya menjauhi JongIn dan
SeoHyun.
---
Walau
tak banyak teman yang diundang JongIn, namun pestanya begitu meriah.
JongIn dan SeoHyun berkaraoke bersama
menyanyikan lagu trot, mereka terlihat sangat bahagia. Selanjutnya mereka
menyayikan lagu ballad yang ramantis. SeoHyun begitu menghayati lagu itu.
TaeMin juga menikmatinya, tapi tidak pada JinRi. Dia terlihat murung melihat
JongIn dan SeoHyun yang mesra.
Tiba-tiba
gerombolan yeoja datang dan langsung menggelayuti JongIn. SeoHyun terkejut
melihatnya. “Kai, maaf aku terlambat.”, ungkap salah satu yeoja itu dengan nada
manja.
“Tidak
apa-apa, Tiffany noona. Yang penting sekarang kalian sudah datang! Waah, kalian
sungguh cantik, noona!”, seru JongIn. SeoHyun begitu heran menatapnya.
“Kai,
kenapa tidak mengadakan pesta di Rainbow night club saja??! Kau kan bisa
membokingnya?!”, ujar yeoja lain tak kalah manja. JongIn hanya membalasnya
dengan senyuman.
“Kim
JongIn... Kai...?”, lirih SeoHyun tak mengerti. JongIn memandang SeoHyun lagi.
“Noona... Haruskah kita putus saja? Aku lelah.”, ungkap JongIn yang membuat
SeoHyun tercekat, dia bahkan belum mengutarakan kemarahannya, tapi JongIn sudah
mengajaknya putus. “Mwo??!”, seru SeoHyun tak percaya.
“Kau
tahu betapa aku mempercayaimu, Kim JongIn??!!”, sentak SeoHyun. “Kenapa kau
mempercayaiku? Aku hanyalah bocah ingusan.”, ujar JongIn santai. “Karena itu
aku mempercayaimu.”, lirih SeoHyun menangis
“Owh..
Jadi kau berpikir karena aku masih bocah ingusan, aku tidak akan melakukan hal
buruk seperti orang dewasa??! Prediksimu salah!”, seru JongIn tersenyum kecut.
JinRi
dan TaeMin yang ada disana memandang tak percaya. “Kita pulang saja!”, ajak
TaeMin. Lalu mereka pulang tanpa pamit. TaeMin sudah tak tahan lagi melihat
kelakuan sahabatnya. JinRi memandang sendu mereka ketika hendak keluar dari
rumah JongIn.
SeoHyun
menangis dan merasa dirinya sangat bodoh. JongIn tak mempedulikannya, malah
asyik bercengkrama dengan yeoja-yeoja malamnya. SeoHyun yang melihatnya, tak
mampu lagi menahan perasaannya, dia pergi meninggalkan rumah JongIn begitu
saja.
*SeoHyun POV*
Aku
mengendarai mobil lesu menelusuri
jalanan kota Seoul. Perasaanku begitu sakit, sangat sakit. Jantungku berdenyut
tak beraturan. Nafasku juga terasa sesak. Pikiranku pun juga terasa buntu. Air
mataku mengalir deras, sehingga aku menepikan dan menghentikan mobilku. Aku
menatap layar handphoneku yang sedari tadi ku abaikan. “KyuHyun..”, lirihku.
Aku tersentak, karena begitu banyak missedcall dari Cho KyuHyun, dan sebuah
pesan suara darinya. Aku semakin menyesal.
Joo SeoHyun!!! Kau kemana, haa??!
Kau tahu, Joo SeoJin yeodongsaeng mu itu sangat tidak sopan padaku!! Dia
melarangku untuk menemuimu saat aku di rumahmu tadi!!
SeoHyun-i, ada hal yang begitu
penting bagiku untuk ku sampaikan padamu.
SeoHyun-i,, jauhi namja itu! Aku
mohon.. Ada dua alasan, mengapa aku memintamu untuk putus dengannya. Pertama,
Namja itu tidak baik untukmu, dia nappeun namja! Kedua, Karena aku lebih
mencintaimu, SeoHyun-i.
Mendengarnya
membuat airmataku mengalir semakin deras. “KyuHyun-i...”, isakku. “Mianhe..
jeongmal mianhe..”, lirihku dalam isakkanku.
---
*Author POV*
SeoHyun
mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi dan tak beraturan, perasaan dan
pikirannya sedang tak karu-karuan sekarang. Dia bahkan tak menyadari
jalan-jalan mana saja yang telah ia telusuri.
SeoHyun
melewati sebuah perempatan, namun tiba-tiba ada mobil dengan kecepatan penuh
datang dari lain arah. SeoHyun yang menyadarinya, segera mengalihkan kendaranya
mencoba menghindari mobil itu.
Tiin Tin Tiiiiin.. Bruaaaaaaak..!
Mobil SeoHyun menabrak pembatas jalan, karena menghindari mobil lain di
perempatan tadi. #suara sirene ambulance
-Next Day in Hospital @ 10 A.M-
JongIn
mengunjungi Seoul Hospital, ketika dia tiba di depan pintu kamar inap SeoHyun,
KyuHyun menahan langkah JongIn. “Untuk apa kau kemari?”, tanya KyuHyun dingin.
“Siapa
kau?? Apa urusanmu denganku??”, heran JongIn melihat KyuHyun yang belum dia
kenali.
“Kau
tidak perlu, ah, tidak.. Nappeun namja sepertimu tidak pantas menjenguknya!!!”,
sentak KyuHyun. JongIn semakin heran, “Haha.. Sebenarnya siapa yang kau
maksud??!”, kesal JongIn.
“Mwo?!
Kau pura-pura tidak tahu atau memang tak tahu?!! Joo SeoHyun seperti ini
karenamu!!”, murka KyuHyun.
“Owh..
SeoHyun noona.. Aku kesini bukan untuk menjenguknya. Ternyata dia dirawat
disini?”, balas JongIn enteng tanpa merasa bersalah sedikitpun. KyuHyun semakin
geram dibuatnya, dia meraih kerah kemeja JongIn dan hendak memukulnya, tapi
Dr.Chen menghampiri mereka, sehingga KyuHyun mengurungkan niatnya. JongIn hanya
tersenyum penuh kemenangan meninggalkan KyuHyun dan Dr.Chen berdua disana.
---
JongIn
melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi. Namun langkah JongIn terhenti
lagi melihat Tiffany baru saja keluar dari Ruang Dr.Spesialis Kandungan. JongIn
ingin melanjutkan langkahnya dan pura-pura tidak tahu, tapi Tiffany lebih dulu
menyadari keberadaannya.
Tiffany
menatap JongIn sendu dan langsung memeluknya. “Kai... Apa yang harus
kulakukan??”, isak Tiffany dalam pelukan JongIn. JongIn sangat tak nyaman dengan itu. “Maukah
kau bertanggung jawab?”, tanya Tiffany yang membuat JongIn tersentak.
Tanpa disadari, JinRi yang juga ada disana melihat
mereka ada tepat di depan ruang spesialis kandungan. “Tidak mungkin! Dia tidak
mungkin melakukannya!!”, gumam JinRi tak percaya.
-TBC-
No comments:
Post a Comment