WHAT IS LOVE? :: "Love is Blind"
Part 2
Cast:
EXO-K s Kai as Kim Jongin aka Kai
GG s Yuri as Kim Yuri (Jongin s older sister)
GG s Yoona as Jung Yoona
F (x) 's Sulli as Choi JinRi
SHINee s Taemin as Lee Taemin
GG s SeoHyun as Joo SeoHyun
Rating: PG-17
Genre: Romance
*Author POV*
Plaakk.. SeoHyun menampar YongHwa. “Kau pikir
aku seperti yeoja-yeoja yang ada di dalam??! Jangan harap!! Ternyata Jung
YongHwa yang sebenarnya adalah seperti ini?! I Hate U!!”, murka SeoHyun.
Namun YongHwa tak mempedulikannya, dan
malah menariknya dengan paksa. SeoHyun berontak, tapi usahanya sia-sia.
Namun sebelum mereka masuk ke dalam klub malam, tiba-tiba seseorang memukul YongHwa hingga tergeletak di trotoar.
“Awww!!”, rintih YongHwa kesakitan
karena pukulan keras itu. “Siapa kau??!!”, murka YongHwa mencoba bangkit.
JongIn hanya tersenyum meremehkan.
“Noona, ayo!!”, JongIn menarik SeoHyun berlari meninggalkan YongHwa yang
masih lemas karena pukulan JongIn.
---
JongIn dan SeoHyun berhenti di sebuah taman. Nafas mereka terengah-engah.
“hhhhh~ Gomawoyo..”, lirih SeoHyun. “Kau tadi memanggilku dengan sebutan
‘noona’ kan?? Memangnya berapa umurmu??”, tanya SeoHyun hati-hati.
“19 tahun.”, jawab JongIn. “Mwo??! Oh~ Aku lebih tua 3 tahun darimu.”,
ujar SeoHyun. JongIn tersenyum semanis mungkin.
“Noona, apa ada yang sakit?? Aku lihat namja itu menarikmu dengan paksa
tadi.”, tanya JongIn perhatian. SeoHyun hanya menggelengkan kepala.
“Syukurlah.. Noona, ayo ku antar pulang! Ini sudah malam, tidak baik
seorang yeoja pulang sendirian.”,tawar JongIn dan SeoHyun menyetujuinya.
-SeoHyun’s House-
“Gomawo~ Mianhe, aku telah merepotkanmu.. Oiya, Joo SeoHyun imnida. siapa
namamu??”, tanya SeoHyun dan mengulurkan tangannya. JongIn membalasnya, “Kim
JongIn. Jaga diri noona baik-baik!! Ku harap kita bisa bertemu lagi, SeoHyun
noona. Annyeong~”.
Tanpa disadari ada seorang namja yang berada di dalam mobil yang parkir
tidak jauh dari rumah SeoHyun. Namja itu menatap SeoHyun dan JongIn tajam,
“Aiiiiish!! Sial!! Lagi-lagi aku terlambat!!”, kesal namja itu dan memukul
steering wheel mobilnya.
-@School-
*Author POV*
JinRi ke kelas TaemJong lagi untuk meletakkan secarik surat. Namun ada
seorang namhaksaeng, teman sekelas TaemJong yang melihatnya. “Kau...?? Kau dari
kelas XII-A kan..??”, tanya namja itu namun langsung ditinggal pergi JinRi.
Tak lama kemudian TaemJong baru saja tiba. “Love letter lagi??”, gumam
JongIn melirik TaeMin. TaeMin langsung sumringah melihat surat itu, dan segera
membacanya.
“YoSeob-i,, kau tau yeoja yang mengirim surat ini??”, tanya TaeMin pada
YoSeob, namja yang melihat JinRi masuk ke dalam kelasnya.
“Ne~ Kalau tidak salah dia yeohaksaeng dari kelas XII-A. Aha!! Kalau kau
mau tahu siapa yeoja itu, pergi saja ke lapangan basket jam pelajaran pertama!!
Setahuku kelas XII-A ada jadwal olahraga hari ini. Aku masih ingat wajahnya,
aku akan menunjukkannya untukmu, eotteokhe??”, tawar YoSeob.
TaeMin mengangguk semangat. JongIn yang mendengarnya hanya menggelengkan
kepala, “Jangan mengajakku!”, seru JongIn. “Hei!! Siapa yang mengajakmu..?!!”,
seru TaeMin tak mau kalah.
-Lapangan Basket-
*Author POV*
TaeMin dan YoSeob sedang mengamati siswa-siswa kelas XII-A di lapangan
basket. “Yang mana???”, tanya TaeMin.
“Uhmmm... Itu!! Kau tau yeoja berambut panjang, yang rambutnya dikuncir
kuda?? Yang sedang membawa bola voli itu..”
“Oh~ Arra! .... Mwo??! Dia kan yeoja yang pernah menabrakku di
perpustakaan!!”, seru TaeMin.
---
“JinRi-ya,, berikan bolanya padaku!”, teriak SooJung. JinRi langsung
melemparkan bola itu ke arah SooJung, namun sialnya bola itu mendarat tepat di
kepala SooJung.
“Awww!! Aigoooo!!”, keluh SooJung sambil mengelus kepalanya. Bukannya
minta maaf dengan wajah menyesal atau merasa bersalah, JinRi malah menertawai
SooJung. “Aiiiiish!! Bukannya minta maaf, kau malah menertawaiku..?!!”,
kesalnya.
Park ChanYeol segera menghampiri SooJung, “Jagiya,, gwaenchanayo??”,
tanyanya khawatir. “Aiiiish!! Jangan panggil aku ‘jagiya’!!”, keluh SooJung
pada ChanYeol, namjachingunya.
“Hahahahaha.. Mianhe, SooJung-i. Tapi seharusnya kau juga berterimakasih
padaku!! Lihat!! Wajah Park Chanyeol saat mengkhawatirkanmu..!! Yaa seperti
inilah ekspresinya saat itu!! kkkkkkk~ Aku jadi teringat kejadian itu..!! Saat
kau pingsan karena lemparan bola Bae SooJi, lalu kau dibawa ke UKS oleh
ChanYeol, dan....”, jelas JinRi. #ingat WiL
(I) Because of Happy Virus kan..?!#
Kedua pasangan itu hanya menatap tajam JinRi. JinRi yang merasa terintimidasi
oleh tatapan SooJung dan ChanYeol hanya bisa tersenyum cengengesan.
Pandangan ChanYeol kini beralih pada kedua namja yang sedari tadi
mengamati mereka. “Kulihat kedua namja itu melihatmu terus, JinRi-ya..??”,
gumam ChanYeol dan terdengar oleh JinRi. JinRi menoleh ke arah pandangan
ChanYeol.
---
“Senyumnya sangat indah..”, gumam TaeMin. “Namanya Choi JinRi kan..??”,
tanya TaeMin pada YoSeob.
“Yaaa!! Itu namanya, Choi JinRi!!! Haha..”, jawab YoSeob.
---
Pandangan TaeMin dan JinRi saling bertemu. Deg.. deg.. deg.. Jantung
TaeMin berdegup dengan kencang. TaeMin semakin terpesona dengan JinRi, dia
terbayang-bayang bahwa JinRi sedang tersenyum lembut padanya. Baginya Choi JinRi
is so shining.
Sedetik kemudian TaeMin tersadar, kalau JinRi tidak sedang tersenyum
padanya, tapi sedang memandangnya dengan heran. “Seobi, ayo kita pergi!”, ajak
TaeMin langsung menarik YoSeob keluar lapangan.
---
“Namja ituu......”, gumam SooJung menggantung.
“Hey!!! Park ChanYeol!! Jung SooJung!! Choi JinRi!! Apa yang sedang kalian
lakukan??!! Jangan menganggur seperti itu!!”, teriak Mr.TAO hingga JinRi,
SooJung, dan ChanYeol tersadar dari perhatian mereka tadi.
-Koridor Sekolah-
Selama perjalanan menuju kelas, wajah TaeMin penuh senyum. “TaeMin-i,,
Have you been crazy??”, tanya YoSeob heran
melihat TaeMin yang terlihat senyum-senyum sendiri tanpa sebab.
“Oke! Mulai sekarang tak ‘kan ku
biarkan yeoja itu mengejarku lagi!! Biar aku saja yang mengejarnya!!”, kata
TaeMin semangat.
“Mwo??!! Tapi.. Bukannya yeoja idamanmu itu noona-noona..??”, tanya YoSeob
heran.
“Hati manusia bisa berubah kan?”, ujar TaeMin.
-Pulang Sekolah-
*Author POV*
“Choi JinRi!!!”, panggil TaeMin pada JinRi yang sedang berjalan menuju
pintu gerbang sekolah. “Lee TaeMin...”, gumam JinRi. TaeMin memamerkan
senyumannya.
“Kau pulang sendiri?? Bagaimana kalau pulang bersamaku??”, tawar TaeMin.
JinRi menunduk malu.
“Uhmm... Bagaimana kau bisa tahu namaku??”, tanya JinRi hati-hati.
“Oh! Itu karena....... Ah!! Karena kau kan terkenal di sekolah ini..?!
Bagaimana bisa aku tidak mengenalmu, JinRi-sshi! hehehe”, jawab TaeMin asal.
“Mwo?! Memangnya aku artis..?”, lirih JinRi menundukkan kepalanya lagi.
“Haha.. Bukannya kita pernah bertemu sebelumnya. Di perpustakaan! Kau
tidak ingat?! Hmmm.. Oh! Sudahlah.. Ayo kita pulang!”, ajak TaeMin.
“Kau tidak pulang bersama sahabatmu? Kim.. JongIn?”, tanya JinRi hati-hati
lagi. TaeMin menjawab dengan senyuman dan menggelengkan kepalanya.
Akhirnya JinRi dan TaeMin pulang bersama.
“Ya Tuhan~~ Padahal baru kali ini kami mengobrol, tapi dia sudah tahu
tentangku. Bahkan dia tahu kalau aku sangat dekat dengan JongIn. Sepertinya dia
memang benar-benar menyukaiku! Aku akan pura-pura tidak tahu soal surat-suratnya
itu!! Kalau aku membahasnya, sebagai yeoja pasti dia akan malu.”, batin TaeMin
sambil memandang kagum JinRi yang ada di sampingnya.
-Taman Seoul-
*Author POV*
SeoHyun sedang menikmati udara sore di taman. Dari sekian banyak orang
yang berlalu lalang disana, pandangannya menangkap seorang namja yang sedang
berjalan dengan masih mengenakan seragam sekolah. “Kim... Kim JongIn..!!!!”,
teriak SeoHyun memanggil namja tersebut hingga dia menoleh.
*JongIn POV*
Aku mendengar seorang yeoja memanggilku, “Kim JongIn..!!!!”, aku menoleh
ke arahnya. Ku lihat yeoja itu tersenyum padaku. “Siapa dia..?”, tanyaku
membatin. Yeoja itu menghampiriku, dan aku sedikit bingung.
“JongIn-sshi,, kau masih ingat aku?? Joo SeoHyun..”, ujar yeoja itu.
“Oh! SeoHyun noona..!”, kataku tersenyum lebar pura-pura ingat padanya.
“Haah~ Terlalu banyak wanita terutama noona-noona yang ku kenali, saking
banyaknya yeoja secantik dirimu tidak tertampung lagi di otakku.”, batinku.
Lalu dia mengajakku ke kedai coffee yang tak jauh dari sini.
-Coffee House-
*JongIn POV*
“Kau baru pulang sekolah, JongIn-sshi??”, tanyanya memulai pembicaraan.
“Ne. Sahabatku pulang dengan yeoja barunya.”, jawabku pura-pura cemberut. “Tapi
aku beruntung bisa bertemu noona lagi.”, lanjutku sumringah.
“Geurae?? Aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi! Sejak kau menolongku
malam itu, hingga sekarang atau sampai nanti aku pasti mengingatnya. Kalau kau
tidak ada saat itu, pasti mantan namjachinguku akaan.... uhmm,, haha.. Lupakan!
Itu sungguh memalukan bagiku!”, terangnya.
“Menolong..”, gumamku sambil berpikir. “Sejak kapan aku menjadi
penolong?”, tanyaku dalam hati.
“Mwo?! Kau tidak ingat?”, tanya SeoHyun heran.
Aku tertawa, “hahaha.. Itu kan hanya pertolongan kecil. Pahlawan sejati
kan tidak akan mengingat-ingat kebajikannya, apalagi pamrih..”, jawabku asal.
Banyak yang kami obrolkan setelah itu, hingga akhirnya kami bertukar
no.HP.
*JongIn POV*
Setelah pertemuan itu, kami semakin dekat. Kami juga sering pergi bersama.
Tapi yang jelas aku tidak mengajaknya ke tempat favoritku, karena setahuku dia
tidak menyukainya.
“SeoHyun noona benar-benar yeoja yang polos!! Pada tiba saatnya aku
mencampakannya, pasti efek sakitnya akan lebih perih dan menyesakkan!! Apalagi
saat dia tahu siapa aku yang sebenarnya!! Untuk sekarang aku hanya akan
menunjukkan sisi good boy ku di
depannya.”.
*TaeMin POV*
Hari demi hari aku mendekati JinRi, namun entah kenapa dia selalu berusaha
menghindariku. “Apa dia malu? Kenapa begitu? Seharusnya dia senang kalau
cintanya terbalaskan bukan? Walau aku belum mengutarakan perasaanku padanya,
tapi setidaknya aku sudah berusaha perhatian terhadapnya.”, pikirku.
Walau begitu, berkat usahaku yang gigih, akhirnya JinRi mulai nyaman
berada di sampingku.
-Dance Room-
*Author POV*
“One Two Three!!”
“JinRi-ya, gerakanmu terlalu kaku!”, seru Mss.HyoYeon selaku pelatih tari
JinRi. “Begini..”, Mss.HyoYeon menunjukkan kelenturan tubuhnya. “Angkat kaki
lebih tinggi!!”, pinta Mss.Hyoyeon, dan JinRi langsung mempratekannya.
Tanpa disadari, Lee TaeMin sedang menonton JinRi berlatih balet.
Ketika JinRi menjijitkan kakinya setinggi mungkin, tiba-tiba kakinya tak
kuat menopang berat tubuhnya. “Awww!!!”, rintihnya terjatuh ke lantai.
“JinRi-ya,,gwaenchanayo?? Kau ini kenapa..?? Keseimbanganmu akhir-akhir ini
sangat buruk!”, keluh Mss.HyoYeon sambil memapah JinRi. TaeMin yang melihatnya
langsung menghampiri JinRi.
“Lee TaeMin.. Sejak kapan kau ada disini??”, tanya JinRi melihat TaeMin
sudah ada di hadapannya. “Sejak tadi. Biar kulihat pergelangan kakimu!
Sepertinya kau terkilir..”, ujar TaeMin sambil memeriksa pergelangan kaki
JinRi. “Aww!!”, rintih JinRi.
“Songsaenim, mianhamnida.. Aku telah lancang masuk ruang tari Anda.”, ujar
TaeMin membungkukkan badan pada Mss.HyoYeon.
“Gwaenchana. Kau namjachingu nya JinRi?? Bisakah kau mengantarnya
pulang??”, pinta Mss.HyoYeon pada TaeMin.
“Baiklah. Gamsahamnida, Songsaenim.”, Akhirnya TaeMin mengantar JinRi
pulang.
-JinRi’s Home-
*Author POV*
“Kenapa rumahmu sepi sekali?? Apa tidak ada orang di rumah??”, tanya
TaeMin sambil mendudukkan JinRi di kursi teras rumahnya. “Sepertinya mereka sedang pergi.”, jawab
JinRi dan TaeMin mengangguk.
“Mana kunci rumahmu?? Aku akan mengambilkan air es untuk mengompres
kakimu.”, pinta TaeMin. JinRi menatapnya ragu.
“haha.. Tenang saja!! Aku tidak akan mencuri barang-barang berharga
milikmu dan keluargamu!”, seru TaeMin. Akhirnya JinRi memberikan kunci rumahnya
pada TaeMin.
---
TaeMin mengompres pergelangan kaki JinRi, JinRi memandang TaeMin dengan
pandangan yang sulit diartikan, entah pandangan sedih,kagum, atau yang lain.
“Kenapa kau baik padaku??”, tanya JinRi pada TaeMin yang sedang mengompres
pergelangan kakinya.
“Apakah aku harus punya alasan dulu untuk membantumu??”, TaeMin tersenyum
lembut pada JinRi.
“Kim JongIn, uhmmm.. Akhir-akhir ini aku tidak melihat kalian bersama??”,
tanya JinRi.
“Kami sibuk dengan urusan masing-masing. Haha.. Yaa yang jelas dia sibuk
dengan para yeoja nya..”, jawab TaeMin. Raut wajah JinRi berubah menjadi
semakin lesu.
“Wae??”, tanya TaeMin melihat perubahan raut wajahnya. JinRi
menggelenggkan kepalanya. “Ani~ Aku...”, gumam JinRi.
“Oiya!! Jika pergelangan kakimu sudah membaik, kita pergi ke taman hiburan
yaa..??”, ajak TaeMin.
“Mwo? Untuk apa kita kesana??”, tanya JinRi.
“Untuk membuat kericuhan disana!!! ... Yaa jelas untuk bersenang-senang,
JinRi-ya..!!”, jawab TaeMin pura-pura kesal. “Kau tidak boleh menolak!! Ne?!”,
lanjutnya.
“Kalau kaki ku tidak segera membaik, eotteokhae??”, goda JinRi. “Yaa kalau
begitu aku akan menggedongmu kesana!”, canda TaeMin.
“Waah.. Kalau begitu, lebih baik kakiku ini tidak sembuh-sembuh..!”, goda
JinRi lagi.
“Mwo??!! Tubuhku ini sudah kurus, ingin kau kuruskan lagi karena
menggendong tubuh giant mu itu..?!!”, keluh TaeMin tanpa sengaja menarik kaki
JinRi. “Awww!!”, ritihnya.
“Eh, Mianhe.”, ucap TaeMin.
“Mwo??!! Apa yang kau bilang tadi??! Tubuh giant ku??!! Aiiish”, kesal
JinRi sambil mencipratkan air kompresan ke TaeMin. “hahahahahahaha..”, tawa
JinRi melihat ekspresi terkejutnya TaeMin ketika merasakan air dingin di
wajahnya. TaeMin yang merasa tak terima, membalasnya. Akhirnya mereka bermain
ciprat-cipratan(?) air.
-Konkuk University-
*Author POV*
“SeoHyun-i, kau sudah tidak berhubungan lagi dengan Jung YongHwa kan??
Baguslah!!”, tanya KyuHyun dan SeoHyun mengangguk mengiyakannya.
“Tapi, KyuHyun-ah.. Aku sudah mempunyai penggantinya!”, ujar SeoHyun.
“Mwo?!! Secepat itu??! Nuguya??”, tanya KyuHyun penasaran. “Uhmm..
Kuberitahu tidak yaa??”, goda SeoHyun dan membuat KyuHyun sedikit kesal.
“Tidak! Aku tidak akan memberitahumu! Kalau ku beritahu, pasti kau akan
menertawaiku!!”, seru SeoHyun.
“Aku ini sahabatmu, aku berhak tahu!! Haach!! Terserahlah!”, kesal KyuHyun
pura-pura marah dan hendak meninggalkan SeoHyun. SeoHyun langsung menahannya,
dia takut kalau KyuHyun marah padanya. “Baiklah~ Kuberitahu!!”, seru SeoHyun.
Dan menyuruh KyuHyun untuk duduk kembali di sampingnya.
“Namjachinguku kali ini lebih muda dariku.. Dia masih kelas 3 SMA. Hehe”,
ujar SeoHyun.
“Mwoya?!!!!! Michyeosseo!!”, seru KyuHyun sedikit bernada marah.
“Wae?? Uhmm.. Seharusnya kau tertawa mendengar ini, karena aku menyukai
namja yang lebih muda dariku. Kenapa nadamu marah begitu?? Kau cemburu yaa??
Kau merasa kalah saing dengannya??? Kkkkkkk~”, canda SeoHyun.
“Siapa namanya? Dimana sekolahnya?”, tanya KyuHyun serius. “hahaha.. Kau
ini seperti seorang Appa saja?! Namanya Kim JongIn, dia siswa Seoul Gangnam-gu
High School.”, jawab SeoHyun.
“Aku minta no.HPnya!”, pinta KyuHyun. “Mwo?!! Untuk apa??”, tanya SeoHyun.
“Untuk menerornya!!! Aiiiish!! Tenang saja, ini hanya untuk jaga-jaga,
SeoHyun-i..!!”, jawab KyuHyun. “Baiklah..”, akhirnya SeoHyun memberitahukan
no.HP JongIn pada KyuHyun, karena dia percaya padanya.
*Author POV*
-Night Club-
Kim JongIn a.k.a Kai sedang menikmati suasana klub malam yang biasa dia
singgahi, namun perasaanya sedang bosan, dia hanya duduk dan tak begitu
bersemangat untuk bersenang-senang
To : 010.7101.09xxx
TaeMin-ah, lama kita
tak bersenang-senang bersama. Temui aku di tempat biasa, now!
“Kau sedang menunggu seseorang ,Kai??”, tanya seorang yeoja dan membuat
Kai menoleh ke arahnya. Yeoja tersebut duduk di samping Kai dan merangkulnya
mesra.
“Lama kau tidak kemari, kau kemana saja..?? Aku merindukanmu.”, ungkap
yeoja tersebut manja.
Kai memasakkan diri untuk tersenyum, “Mianhe, aku sibuk ,Tiffany noona.”,
jawab Kai.
“Kau terlihat lelah, apa mood sedang buruk? Perlukah aku menyenangkan
hatimu?”, tanya Tiffany sambil membelai lembut pipi Kai. Sebenarnya Kai merasa
risih dengan perlakuan Tiffany padanya, namun Kai tetap membalas perlakuannya.
Kai meraih tubuh Tiffany ke dalam dekapannya ,“Lama aku tidak merasakan
ini, noona..”, ujar Kai sambil menyentuh bibir merah merekah Tiffany dengan ibu
jarinya.
“Kai!!!”, seru seseorang hingga membuat Kai menghentikan aktivitasnya.
“Oh! Kau sudah datang.”, gumam Kai.
“Tiffany noona, bisakah kau tinggalkan kami berdua?”, pinta Kai lembut.
Tiffany mengangguk, namun ketika ia hendak pergi, Kai mencegahnya. “Kita
lanjutkan lagi nanti!”, bisik Kai pada Tiffany. Tiffany tersenyum dan mengecup
pipi Kai, tanda dia menyetujuinya.
Namja itu memandang risih mereka. “Ada perlu apa kau mengajakku kemari??”,
tanyanya to the point pada Kai.
“Kau tidak rindu tempat ini, TaeMin-i? Lihat! Stok noona-noona seksi hari
ini sepertinya bertambah!”, ujar Kai santai.
“JongIn-i..”, gumam TaeMin yang masih terdengar oleh Kai. “Wae?? Hey, kau
lupa?! Jangan memanggilku Kim JongIn di tempat seperti ini!!”, kesal Kai.
“Mulai sekarang aku akan lebih serius, aku tidak mau bermain-main seperti
ini lagi!”, ujar TaeMin. “Mwo??!”, seru Kai.
“Kau tidak mengerti maksudku?? Aiiiish, kau ini tampan tapi bodoh yaa?!!!
Aku tidak ingin sepertimu lagi, sebagai noona hunter! Shireoyo!! Ada seorang
yeoja yang benar-benar membuatku jatuh hati padanya.”, jelas TaeMin.
Kai tertawa mendengarnya, “Nuguya??? Aha!! Gadis kolot itu?! Hahaha..
Terserahlah! Tapi apa kau yakin??”
“Belum pernah aku merasakan seyakin ini!!”, ungkap TaeMin. Kai mengangguk,
“Baiklah.. Tapi tidak inginkah kau bersenang-senang disini hari ini saja,
anggap saja ini untuk yang terakhir kalinya?!!”, ajak Kai.
“Tidak perlu! Aku pulang saja! Annyeong!”, seru TaeMin dan meninggalkan
Kai. Karena hal itu mood Kai semakin buruk disana. “Haah~ Aku butuh
pelampiasan!”, gumam Kai beranjak dari tempat duduknya.
-Next Day-
*TaeMin POV*
“Akhirnya hari yang sudah kutunggu-tunggu tiba!!”, gumamku semangat. Aku
segera ke rumah Choi JinRi untuk menjemputnya. Yaa, kami akan ke taman hiburan,
uhmm.. bisa disebut kencan bukan yaa?! Ku harap bisa.
---
-Taman Hiburan @ 7.00
P.M-
“JinRi-ya, bagaimana kalau kita naik itu??”, ajakku menunjuk bianglala.
JinRi menggelengkan kepalanya. “Uhmm, aku tidak akan memaksa.”, ujarku
tersenyum padanya. Dari tadi kami hanya berkeliling, tanpa menaikki satupun
wahana disini, karena JinRi enggan ku ajak bermain di wahana ini-itu.
“JinRi-ya,, kau tidak ingin bermain?? Kita kesini kan untuk
bersenang-senang, wahana permainan sebanyak ini, masak tidak ada satupun yang
membuatmu menarik..??!”, keluhku karena lelah berkeliling.
JinRi mengedarkan pandangannya ke segala arah, tanpa menanggapi keluhanku.
“TaeMin-ah, itu!! Apa kau bisa bermain ice skating??”, tanyanya tiba-tiba.
“Mwo?! Hehehe.. Akuu..”, aku bingung menjawabnya karena aku tidak bisa
bermain itu, aku takut.
JinRi melihatku dengan tatapan menyelidik, “Kau tidak bisa yaa..? Omona!
Kau namja payah, Lee TaeMin!! Kkkkkkk~”, ledeknya, dan langsung menarikku ke
lokasi ice skating tersebut.
Aku berusaha menolaknya, namun dia memaksa. “Ini! Cepat pakai!!”, seru
JinRi menyerahkan ice skating shoes padaku.
“Aiiiish,, berjalan di atas es apanya yang menarik..?!!”, kesalku.
“Jelas menarik!! Kita bisa meluncur, dan menari dengan perasaan yang
lepas!”, terangnya padaku dengan semangat hingga matanya berbinar-binar.
“Yeppeo!”, batinku.
“Bukankah hobimu itu menari?!! Ini akan sangat menarik, jika kau bisa
menari-nari disana!! Kenapa kau takut?? Aku akan mengajarimu!”, ajaknya sambil
mengenggam tanganku. Deg..deg..deg jantungku
berdetak semakin kencang karena efek perasaan
takut dan karena JinRi mengenggam tanganku sambil menatapku hangat.
“Aku takut.”, gumamku. “Wae??”, tanyanya.
“Aku punya kenangan yang sangat buruk tentang ice skating.”, jawabku lesu.
“Uhmm,,, kalau begitu kau harus menghilangkan rasa takutmu itu. Kau harus
nekat!! Sangat memalukan seorang namja sepertimu tidak bisa bermain ice
skating!! Hahaha..”, ujar JinRi. Aku tersenyum, dan berusaha mengontrol detak
jantungku. “Aku semakin menyukaimu, JinRi-ya.. oh, ani! tapi aku semakin
mencintaimu.”, batinku.
---
JinRi mengenggam kedua tanganku dengan kuat, posisi kami saling berhadapan,
JinRi berjalan mundur. Aku memejamkan mataku, ketika kami mulai meluncur di
atas es dengan sangat pelan. “TaeMin-ah, buka matamu..!”, seru JinRi. Aku
membuka mataku perlahan.
“Bagaimana?? Menyenangkan kan?? Nikmatilah..”, serunya lagi. Kami meluncur
pelan, dan aku menikmatinya, semakin lama JinRi menambah kecepatan jalannya.
Dan perlahan, ia melepaskan tangannya dari tanganku. Ia semakin mundur
menjauhiku. JinRi terlihat sangat mahir, ia menari-nari dengan bebas. Dia kan
balerina, jelas dia pandai menjaga keseimbangan. Wajahnya terlihat berseri-seri
menikmati dirinya meluncur bebas di atas lantai es(?). Melihatnya semakin
membuatku kagum padanya, hingga aku lupa akan keseimbanganku. Aku rasa aku
hampir jatuh, namun JinRi segera meluncur(?) menghampiriku dan menahan tubuhku
agar tak jatuh.
“Hati-hati!”, katanya lembut dan tersenyum padaku. “Gomawo”, balasku
tersenyum juga padanya. Akhirnya JinRi menuntunku pelan seperti tadi.
“JinRi-ya, awas!!!”, seruku. Bruuuuk..
JinRi tak bisa melihat arah belakangnya karena menghadapku, dia menabrak kedua
pasangan yang juga sedang bermain. Aku yang digandengnya pun juga ikut
terjatuh. Yaa kami berempat kompak terjatuh bersama.
*Author POV*
“Aww!!”, rintih yeoja yang yang ditabrak JinRi itu. Lalu namjachingu yeoja
itu berusaha bangun dari jatuhnya, “Sooyeon-i, gwaechanayo?? Mana yang
sakit??”, tanya namja itu cemas. Yeoja yang bernama SooYeon tersebut hanya
menggelengkan kepalanya, walau sebenarnya ia merasa kesakitan di tubuhnya.
Namja itu marah pada TaeMin dan JinRi, “Hei!!!!! Apa kalian tidak punya
mata?!!!! Kalau tidak bisa main ice skating, ya tak usah main!! Menyusahkan
saja!!”, kesal namja itu yang membuat JinRi menundukkan kepalanya dan meminta
maaf, begitupun dengan TaeMin.
“DongHae oppa, sudahlah.. Mereka kan tidak sengaja.. Uhmm,, apa kalian
tidak apa-apa??”, tanya SooYeon lembut melihat TaeMin dan JinRi. SooYeon
menatap JinRi serius. “Uhmm,, Kau... Kau Choi JinRi kan??”, gumam SooYeon dan
membuat JinRi mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk. “SooYeon eonni...?!”,
gumam JinRi tersenyum.
DongHae dan TaeMin heran melihatnya. “Jagiya, dia Choi JinRi, teman
sekolah SooJung.”, terang SooYeon.
“Apa kalian sedang berkencan, JinRi-ya?? Bagaimana kalau kita double
date??”, tawar SooYeon semangat. TaeMin dan JinRi terlihat canggung, dan
sedikit bingung dengan ajakannya. Namun akhirnya kedua pasangan itu jalan-jalan
bersama di taman hiburan itu.
*TaeMin POV*
Aku dan JinRi hanya mengikuti arah kemana mereka pergi, sesekali Sooyeon
noona mengajak bicara dan bercanda dengan JinRi, hingga mengabaikanku dan
DongHae hyung yang berjalan beriringan di belakang mereka. DongHae terlihat
sangat kesal karenanya. “Kenapa dia kesal?
Yeojachingunya kan tidak sedang mengobrol dengan namja, tapi dengan
seorang yeoja. Begitu saja cemburu?!! Apa itu yang namanya cinta?”, heranku
membantin.
Sedetik kemudian, DongHae hyung mendahuluiku dan menyamakan langkahnya
dengan SooYeon noona, lalu menggandeng tangannya mesra. JinRi yang merasa akan
mengganggu kemesraan mereka, memelankan langkahnya hingga sama denganku.
“Sepertinya kita harus pergi sekarang. Aku tak mau mengganggu mereka.”, bisikku
padanya, dan dia mengangguk. Aku dan JinRi berbalik arah menjauhi DongHae dan
SooYeon yang sedang berjalan mesra tanpa mereka sadari.
---
-OnTheWAY-
*TaeMin POV*
Aku mengendarai motorku dengan kecepatan sedang. Sebelum mengantar JinRi
pulang, aku membawanya ke taman yang tak jauh dari kompleks rumahnya. Kami
duduk di sebuah bangku taman, JinRi terlihat canggung, begitu pula denganku.
“Melihat pasangan tadi, membuatku iri.”, ujarku memulai pembicaraan.
“Mwo?!”, kejutnya sedikit bingung.
Aku tertawa kecil, “Hahaha.. maksudku DongHae Hyung dan SooYeon noona
tadi..”, jelasku. “Oh..”, gumamnya mengangguk mengerti.
Aku pun meraih tangannya dan menggenggamnya, “JinRi-ya,, saranghae.. Aku
ingin selalu ada di sisimu, melindungimu, dan saling menyayangi dengan setulus
hati. Maukah kau menjadi yeojachinguku??”, ungkapku menatapnya dalam. Kulihat
dia terkejut memandangku.
“Ini bukan perasaan suka, tapi lebih dari itu, JinRi-ya. Tolong percayalah
padaku!”, batinku dan masih menatapnya dengan penuh harap.
*JinRi POV*
Sontak jantungku berdetak semakin kencang. Tatapannya, aku bisa
membacanya. Tatapan yang begitu tulus bagiku. Aku terpaku karenanya.
“JinRi-ya..”, panggilnya lembut karena aku hanya terdiam.
“JinRi-ya, Do you want to be my girlfriend..??”, tanyanya lagi. Aku
melepas tanganku dari genggamannya. Aku menundukkan kepalaku, aku tak berani
menatapnya. Aku tahu pasti dia sedikit terkejut dengan sikapku.
“TaeMin-ah, Mianhe.. Jongmal mianhe.. Aku.. Aku....”, lirihku ragu-ragu.
-TBC-
No comments:
Post a Comment