Pages

Tuesday, November 20, 2012

WHAT IS LOVE? [Season I] "BECAUSE OF HAPPY VIRUS" Part 5 [Fanfiction EXO ChanYeol-f(x) Krystal _ ChanStal]




WHAT IS LOVE?  :: “Because of HAPPY VIRUS”
Part 5

Cast      :
EXO-K’s ChanYeol as Park ChanYeol
GG’s TaeYeon as Park TaeYeon (ChanYeol’s Older Sister)
F(x)’s Krystal as Jung SooJung
EXO-K's SuHo as Kim SuHo

Rating : PG-15

Genre : Romance




*ChanYeol POV*
“Kejadian ketika aku pingsan itu... Hmmm... Apa....” tanya SooJung malu-malu, tapi aku tau yang dia maksud, pasti ciuman itu. Aku menggaruk kepalaku yang tidak gatal, karena aku bingung bagaimana menjawabnya. “Mianhe~~ Saat itu aku lancang. Tapi sungguh aku melakukannya dengan sadar dan tulus!!”, cergahku meyakinkannya. Dia menunduk, “Jadi itu nyata.. Aku pikir hanya mimpi..”, lirihnya yang samar-samar terdengar olehku. “Mwo..??”, tanyaku. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum padaku. “Mulai sekarang aku akan mencoba mempercayaimu!!”, ujarnya.
Aku tersenyum lebar mendengarnya. “Gomawo! Hmm,, kau tidak takut ketinggian kan?? Ayo kita naik kereta terbang??”, ajakku antusias. “Mwo???!! Kereta terbang??”, tanyanya heran. “Hehehehe... Maksudku kereta gantung itu.. Dari kecil aku menyebutnya kereta terbang.”, jawabku malu-malu sambil menunjuk kereta gantung yang sedang berjalan menuju puncak Menara Seoul itu. SooJung tertawa terbahak-bahak ,“Hahahaha.. :D Kereta itu kan tidak punya sayap, ChanYeol-i..!! bagaimana bisa kau menyebutnya kereta terbang??! Kkkkkk~~”, tawa SooJung. Aku hanya mengerucutkan bibirku, “Kalau begitu kita pulang saja!”, kesalku, sebenarnya aku senang bisa membuatnya tertawa lepas seperti itu, tapi aku ingin menggodanya. “Ah~ Andwe!! Ayo kita naik kereta terbang!”, ajaknya dengan menahan tawa. Aku menurutinya.
Tidak sia-sia aku menunggu 5 jam berpanas-panasan disini. Kini kami menikmati pemandangan indah Kota Seoul. Baru kali ini aku melihat SooJung bahagia. Sepertinya aku berhasil meruntuhkan dinding es yang memagari hatinya.

*Author POV*
Sudah 3 bulan, hubungan ChanYeol dan SooJung semakin hari semakin dekat. SooJung pun juga sudah mulai ramah dan terbuka dengan teman-teman sekelasnya, dengan bantuan ChanYeol, SooJung dapat beradaptasi dan bergaul dengan baik. Karena 4 bulan lagi mereka akan menghadapi ujian kelulusan, mereka sering belajar bersama. Sejenak ChanYeol meninggalkan aktivitas band nya. Kalau Mr.Jung & Mrs.Jung tidak ada di rumah, mereka akan belajar bersama di rumah ChanYeol. Mereka sering ditemani oleh SooYeon jika belajar di rumah SooJung. Kalau di rumah ChanYeol ,mereka akan ditunggui oleh TaeYeon. Jadi mereka sangat dekat dengan kakak mereka satu sama lain.
-ChanYeol’s Home @ 6 P.M-
*Author POV*
Hari ini ChanYeol dan SooJung belajar di rumah ChanYeol, namun mereka hanya berdua karena TaeYeon belum pulang. ChanYeol terlihat kesulitan mengerjakan soal latihan ujian matematika, “Haach..!! Aku menyerah!!!”, teriak ChanYeol frustasi. SooJung segera menoleh ke arah ChanYeol dan menatapnya heran, “Wae? Mana yang sulit??”, tanya SooJung lembut. “Otakku sudah lelah!”, keluh ChanYeol sambil mengacak-acak rambutnya. “Baiklah.. Kalau begitu aku pulang saja, percuma belajar denganmu!!”, seru SooJung lalu membereskan alat-alat tulisnya. ChanYeol segera mencegahnya, “Ah!! Ani! Ani!! Aku tidak lelah kok. Kita lanjutkan lagi yaaa.. Bbuing-Bbuing..”, rayu ChanYeol. SooJung langsung tertawa mendengar aegyo ChanYeol, “Hahahahaha.. Jangan lakukan itu!! Suara bas mu itu tidak mendukung aegyomu!! Kkkkk~”, ejek SooJung. ChanYeol sedikit kesal, dan pura-pura ngambek pada SooJung. “Aiiish, kenapa ganti kau yang marah?! Yeol-i... Just kidding.. Aku suka aegyo mu! Bbuing-bbuing..”, rayu SooJung dan menirukan aegyo ChanYeol seCute mungkin. ChanYeol luluh dan tertawa melihat SooJung, “Hahahahahaha.. Kau memang my princess ‘bbuing-bbuing’!! Kau selalu melakukannya lebih baik dariku!”, puji ChanYeol dan merangkul pundak SooJung. “Jongmal? Baiklah, ayo ku bantu kau mengerjakan soal ini, My Happy Virus..”, ajak SooJung dan ChanYeol menurut.
Beberapa menit kemudian, mereka mendengar suara mobil yang berhenti di depan rumah ChanYeol, “Uhmm, sepertinya TaeYeon eonni sudah pulang”, ucap SooJung. “Tidak mungkin.. TaeYeon noona pasti naik bus ,dan berhenti di halte dekat rumah,  lalu berjalan kaki dari sana. Mana mungkin dia naik mobil..? Kecuali dia.....”, ChanYeol menggantungkan kata-katanya. “Kecuali dia dengan seseorang!!”, tebak ChanYeol dan SooJung kompak. Mereka segera menuju jendela, untuk mengintip. “Omooo~~ Baru kali ini aku melihat Taeng noona bersama seorang namja. Namja itu tampan pula!!”, gumam ChanYeol melihat TaeYeon dan seorang namja keluar dari mobil, dan menuju ke dalam rumah. “Mereka mau masuk!!”, seru SooJung sedikit berbisik.
Tapi terlambat. Cekklekk #suara buka pintu
“Omona!!! Apa yang kalian lakukan disini??!! Kalian mengintipku yaa??!”, seru TaeYeon kaget melihat ChanYeol dan SooJung masih ada dibelakang pintu dekat jendela. “Hehehe”, ChanYeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dan tanpa sengaja sikunya menyikut kening SooJung. “Aww!!!”, rintih SooJung. “Wae?”, tanya ChanYeol. “Kau menyikutku Park ChanYeol!!”, kesal SooJung sambil mengusap-usap keningnya. “Oh! Mianhe~”, ChanYeol ikut mengusap-usap kening SooJung.
“Aiiish, kalian ini!! Sudah cukup! Perkenalkan dia teman kuliahku. SuHo-sshi, kenalkan namja ini dongsaengku, Park ChanYeol. Sedangkan yeoja ini adalah yeojachingunya, Jung SooJung.”, ujar TaeYeon. “Kim SuHo imnida. Senang bertemu dengan kalian!!”, ucap SuHo ramah dan tersenyum lembut. “Apa kalian sedang belajar bersama? SuHo ini sangat pandai, kalian bisa meminta bantuannya kalau ada kesulitan mengerjakan soal!! SuHo-sshi, kau mau kan membantu mereka??”, puji TaeYeon dan meminta persetujuan SuHo untuk membantu donsaengnya belajar. “Dengan senang hati!! Hitung-hitung belajar menjadi seorang guru!! Hehe..”, jawab SuHo antusias.

-School-
*ChanYeol POV*
Aku dan SooJung sedang makan siang di D.O.nut Canteen, “Jung-i, sebenarnya aku berencana akan melanjutkan karir Band ku setelah lulus nanti. Tapi sekarang ada tawaran yang sangat bagus!! Kau tau SMent kan?? Produsernya menawari bandku untuk debut sekitar bulan depan. Katanya, mereka telah melihat kemampuan bandku sejak kami jad pengamen jalanan. Lalu mereka mengamati kami dari jauh, ternyata SM studio itu adalah milik mereka.  Jadi ku putuskan untuk melanjutkannya. Eotteokhae??”, terangku dan meminta pendapat pada SooJung.
“Uhmm.. Terserah kau!! Aku percaya pada jalan yang kau pilih. Tapi jangan melupakan belajarmu, ne..??! Kau harus lulus dengan nilai yang baik!!”, ujar SooJung. “Kau ini seperti Taeng noona!! Of course!! Asal ada kau yang akan membantuku untuk belajar..!!? Hehehe..”,ucapku. SooJung mengangguk, “Apa kau sudah memberitaukan ini pada TaeYeon eonni..??”, tanyanya. “Belum. Aku akan memberitaunya nanti. Haaah,, sepertinya akan sulit membujuknya.”, jawabku. Tiba-tiba hanphoneku berdering.
neon machi chaga un machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
kal gati areum da un yeoshin
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
“Dari SuHo hyung!”, gumamku. “Cepat diangkat, Yeol-i...!!”, pinta SooJung. Dan aku menurutinya.
“Yoboseyo! SuHo Hyung ada apa?”
“.............”
“Mwo?!! Baik aku akan izin untuk kesana!! Dimana rumah sakitnya??”
“..............”
Aku menutup telponnya, “Ada apa?? Siapa yang sakit??”, tanya SooJung cemas. “TaeYeon noona pingsan saat sedang latihan teater. SuHo Hyung membawanya ke rumah sakit. Aku akan kesana sekarang juga, aku sangat mengkhawatirkannya. Jung-i, tolong ambilkan tasku di kelas yaa..?! Aku mau meminta izin ke guru piket.”, terangku. Aku segera ke ruangan piket dan meminta surat izin, sedangkan SooJung ke kelas untuk mengambil tasku.
SooJung berlari menuju gerbang sekolah, “Yeol-i,, ini!”, dia menyerahkan tasku. “Tolong serahkan ini pada Mrs.Kim.”, pintaku menyerahkan selembar surat izin pada SooJung. SooJung mengangguk, “Kau hati-hati yaa!! Beri aku kabar selanjutnya tentang TaeYeon eonni. Aku akan segera ke rumah sakit sepulang sekolah.”, ujar SooJung. “Baiklah, gomawo, Jung-i!! TaeYeon noona dirawat di Seoul Hospital. Pelajaran akan dimulai, masuklah! Annyeong~”, ujarku dan segera meninggalkan sekolah.

-Seoul Hospital-
*ChanYeol POV*
“Dia sekarang sedang tes jantung.”, ujar SuHo Hyung yang juga terlihat cemas. “Tes jantung??”, lirihku. “Sejak kapan Taeng noona sakit jantung?”, batinku.
Aku duduk di samping SuHo Hyung, “ChanYeol-i,, mianhe~” lirih SuHo Hyung. Aku sedikit heran “Kenapa dia minta maaf, dia kan malah menolong noonaku yang pingsan tadi?!”, batinku. Aku hanya diam berharap dia melanjutkan ucapannya. Lalu SuHo melanjutkan, “Sebenarnya..”
-FLASHBACK-
*SuHo POV*
“Aiiiiish, kau sangat keras kepala, TaeYeon-i..!! Kenapa kau tidak check up secara rutin..?!!”, tanyaku kesal pada TaeYeon yang sedang terduduk lemas di bangku taman kampus kami. Sebenarnya aku tidak kesal, tapi aku mencemaskannya. TaeYeon tersenyum, “Kalau uangku habis untuk check up jantung, bagaimana dengan sekolah dongsaengku, SuHo-sshi..??!”, ujarnya. “Tapi setidaknya kau juga harus memperhatikan kondisimu! Kau mau kondisi jantungmu semakin memburuk??! Aku yang akan membiayai check up mu..!! Anggap saja aku berinvestasi!!”, tawarku. TaeYeon langsung menggelengkan kepalanya, menolak tawaranku. “Tidak perlu! Aku yakin aku akan baik-baik saja!! Asalkan aku selalu hidup dengan pola sehat dan teratur”, jawabnya tersenyum. “Apa dongsaengmu tau tentang ini??”, tanyaku. “Tidak, dia tidak boleh tau. Aku takut dia akan khawatir dan tidak fokus pada sekolahnya. Tolong, rahasiakan ini, SuHo-sshi..!”, pintanya.
-FLASHBACK END-

*ChanYeol POV*
“Mianhe, ChanYeol-i.. Aku tidak bermaksud untuk menyembunyikan hal ini darimu. Aku hanya menuruti permintaannya. Aku takut jika rahasia itu bocor, kondisi TaeYeon akan semakin memburuk. Yang bisa ku lakukan hanya menjaganya di kampus, aku juga sering menungguinya di Radio ChinChin saat dia siaran. Tolong untuk sekarang ini, pura-puralah tidak tau! Agar pengorbanan noona mu selama ini untukmu tidak sia-sia.”, pintanya padaku.
“Nona Park TaeYeon telah dipindahkan di ruang pasien nomor 512, kalian bisa menjenguknya sekarang.”, kata seorang suster. Aku dan SuHo Hyung langsung menuju ruang pasien tersebut.
Aku hendak masuk ke ruang TaeYeon eonni, tapi kulihat SuHo hyung enggan masuk. “Hyung...”, lirihku. “Masuklah!! Aku mau mengurus administrasi dulu”, ujarnya tersenyum dan aku menurutinya.
Kulihat TaeYeon noona sedang berbaring memandangi jendela, dia menoleh ke arahku ketika aku mendekat ke kasurnya. Kini dia sedang tidak berbaring lagi, melainkan duduk di kasur, “ChanYeol-i.. Hei!! Apa kau bolos sekolah, haa..??!!!!! Berani-beraninya kau..??!! Awas yaa!!! Kalau kakak sudah sembuh, sepulang dari rumah sakit nanti, akan kupukuli kau, Park ChanYeol..!!!”, serunya pura-pura berekspresi marah karena aku masih memakai seragam sekolah.
“Noona..”, lirihku dan menggenggam tangannya cemas. Ekspresinya yang marah-marah tadi berubah menjadi senyuman lembut, “Gwaencahana.”, ucapnya. “Aku yakin, pasti SuHo sudah menceritakannya padamu kan..?!”, lanjutnya. Aku mengangguk menjawab pertanyaannya. “Mianhe~~ Sebenarnya kakak sudah menderita kelainan jantung sejak kecil. Kakak sudah menjalani tranplantasi jantung, waktu itu kau masih kecil. Seharusnya kakak rajin check up, tapi kakak malah mengabaikannya.”, terangnya. Aku menunduk, menutupi mataku yang mulai berair. “Noona, kau harus sembuh!!”, lirihku. “Of course!!! Karena aku harus menghukum mu karena kau bolos sekolah hari ini!!”, jawabnya. “Aku tidak bolos, noona..! tadi aku sudah minta izin kok!!”, belaku.
Ku dengar pintu terbuka dan suara langkah kaki mendekati kasur Taeng noona, “Eonni, apa kau baik-baik saja??”, tanya SooJung terengah-engah, dia masih memakai seragam sekolahnya. “Gwaenchanayo~~”, jawab Taeng noona.
“ChanYeol-i, kakak ingin makan makanan favorit kakak.. Tolong belikan yaa..??!!”, rayu Taeng noona padaku. “Topokki???? Aah,, noona tidak boleh makan sembarangan dulu!!”, seruku. TaeYeon noona menggeleng dan tangannya bergelayut di lenganku, ekspresi aegyonya itu membuat hatiku luluh.
“Hmm, biar aku saja yang membelikan untuk eonni!!”, tawar SooJung. “Ani! Ani! Biar ChanYeol saja!! Dia tau topokki langgananku!!”, cergah Taeng noona. “Mwo??! Haruskah aku ke Dong Dae Mun hanya untuk membeli topokki??! Di dekat rumah sakit kan juga ada ,noona... Kenapa aku harus jauh-jauh kesana..?!!”, keluhku. “Karena hanya disana yang menjual topokki paling lezat, babo!!!!”, serunya. “Aiiish, baiklah! Jung-i, tolong jaga noonaku yang cerewet ini!”, ujarku lalu pergi.

*SooJung POV*
Sambil menunggu ChanYeol, aku mengobrol dengan TaeYeon eonni. Tepatnya kami sedang menggosipkan Park ChanYeol. Beberapa menit kemudian SuHo oppa datang, “TaeYeon-i, apa kau sudah merasa lebih baik??”, tanyanya lembut. TaeYeon eonni hanya menjawabnya dengan senyuman.
“SooJung-ah, kau bisa pulang, kau pasti lelah kan?! Aku takut keluargamu akan mencarimu.”, pinta TaeYeon eonni padaku. “Tidak. Aku akan menunggu eonni, sampai ChanYeol kembali. Aku sudah mengabari kakakku kok, jadi eonni tenang saja..”, ujarku. “Uhmm, terserah kau saja..”, ucap TaeYeon eonni tersenyum lembut.
“SuHo-sshi, maukah kau mengajakku keluar..? Aku bosan, sepertinya taman rumah sakit ini bagus?!”, pinta TaeYeon eonni. SuHo oppa menolak,  “Udara di luar tidak bagus untuk kesehatanmu, TaeYeon-i..!”, ujarnya. TaeYeon eonni cemberut, karena permintaannya tidak dituruti. “Kalau begitu,biar aku sendiri saja yang jalan-jalan!!”, seru TaeYeon eonni beranjak dari tempat tidurnya. “Aah!! Andweyo!!!”, seruku dan SuHo oppa kompak. “Baiklah, duduklah di kursi roda ini!!”, pinta SuHo oppa. “Aah!!! Shireo!!! Aku  seperti nenek tua jika duduk di kursi roda ini!!! Aku bisa jalan sendiri kok!!”, tolak TaeYeon eonni. “Kalau kau tidak menurut......”, ancam SuHo oppa. “Aah baik-baik!!”, ucap TaeYeon eonni menyerah.
“Apa tidak apa-apa??”, tanyaku khawatir. “Aku akan menjaganya, SooJung-ah!! Kau tunggu disini saja, ne??!”, ujar SuHo oppa.

-Taman @Seoul Hospital-
*Author POV*
“Udaranya sangat segar!”, seru TaeYeon menikmati hembusan angin. “Padahal baru beberapa jam kau disini?! Tapi kenapa sikapmu ini seperti pasien yang sudah dirawat di rumah sakit berhari-hari..?!!”, ejek SuHo. “Gomawoyo~”, ucap TaeYeon. SuHo menggenggam tangan TaeYeon, “Aku senang melakukannya untukmu. Oiya, ada yang ingin ku berikan untukmu!!”, ujar SuHo sambil merogoh saku-sakunya. “Aiiish, baboya!! Pasti ketinggalan di mobiL!!”, gumamnya. “TaeYeon-i,, tunggu disini  sebentar yaa.. Ada sesuatu yang harus ku ambil di mobil.”, ujar SuHo meninggalkan TaeYeon.
TaeYeon menunggu SuHo, namun tiba-tiba jantungnya terasa sakit. TaeYeon merintih kesakitan. Dia menoleh ke kanan ke kiri ke belakang ke depan (?) ,berharap ada suster yang bisa membantunya, namun nihil. Nafasnya pun semakin sesak, dan wajahnya makin pucat.
*SooJung POV*
“Haaach,, kemana yaa mereka??!!”, aku mencari TaeYeon eonni dan SuHo oppa ke taman rumah sakit.
“TaeYeon eonni!!!!”, seruku ketika melihat TaeYeon eonni merintih kesakitan. Dan aku segera menghampirinya.
*Author POV*
SuHo berjalan dengan langkah cepat menuju taman. Di sepanjang perjalanan senyumannya tidak lepas pada kalung berliontin hati [Love] yang dipandanginya. Sesampainya di taman ia terkejut karena TaeYeon sudah tidak ada disana. Di arah lain,
ChanYeol baru saja tiba di rumah sakit dengan membawa bungkusan topokki.
-Kamar 512-
*Author POV*
ChanYeol heran karena banyak suster yang keluar masuk kamar kakaknya. Dia segera masuk kamar, dilihatnya SooJung menangis dan seorang dokter yang terlihat lesu, serta kakaknya yang terbaring kaku. ChanYeol mendekati mereka dengan wajah bertanya-tanya bercampur cemas. “Mianhamnida~~ Kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain..”, ujar Dr.Park menyesal. Mendengar pernyataan itu ChanYeol tau apa yang Dr.Park maksud, namun ia sulit mempercayainya, dia tidak mau mempercayainya. ChanYeol menjatuhkan bungkusan topokkinya, dan segera meraih tangan TaeYeon yang sudah kaku dan mendingin.
ChanYeol mengambil bungkusan topokki yang dijatuhkannya tadi , “Noona, bangunlah.. Aku sudah membelikan makanan favoritmu.. Aku beli di toko langgananmu, di Dong Dae Mun yang jauh dari sini.. Kau tau?! Aku harus antre untuk membelikan ini, bahkan aku terpaksa menerobos antrean, sampai-sampai para pengantre lain-lain marah-marah padaku..! Jangan membuat usahaku sia-sia, noona.. Aku ingin melihatmu makan topokki ini dengan lahap..”, pinta lalu menunjukkan topokki di hadapan TaeYeon, air matanya pun mulai menetes. Namun percuma, tidak ada reaksi.
“TaeYeon noona.. Hanya kau yang ku punya di dunia ini!! Siapa yang akan membangunkan dan meneriakiku saat pagi hari..?!!  Kalau aku lulus nanti, siapa yang akan mendampingiku di upacara kelulusanku , Noona..??! Kau juga belum melihat kharismaku di atas panggung..!! Sebentar lagi akan debut, aku mohon, lihat dan dukunglah aku di stage nanti, Noona..!! Ku mohon.... Noona, Kau juga belum menghukumku karena aku bolos pelajaran hari ini kan..?!! Noona... Bangunlah..”, tangis ChanYeol terisak.
SuHo masuk ke kamar TaeYeon dengan langkah pelan, dia juga terlihat shock pandangannya tak lepas dari gadis yang terbaring kaku, matanya juga berair. SooJung yang melihat kedatangan SuHo langsung menatapnya tajam, “Kau bilang kau akan menjaganya..?!! Tapi kenapa kau meninggalkannya di taman sendiri ,oppa..?!!!”, lirih SooJung dengan air mata yang terus mengalir. SuHo pun lemas, tak sanggup lagi menumpu tubuhnya. Dia terduduk lemas dan air matanya mengalir deras, “Kenapa harus secepat ini..??!! Aku belum sempat mengungkapkan perasaanku padamu, TaeYeon-i..”, lirihnya.
*Still Author POV*
Setelah upacara pemakaman selesai,, Park ChanYeol duduk di halaman belakang rumahnya. Dia masih rapi mengenakan jas hitamnya memandangi langit malam yang berhiaskan bintang-bintang sambil memeluk(?) selembar fotonya bersama kakaknya, Park TaeYeon. SooJung yang masih ada di rumah ChanYeol menghampirinya, dan duduk di sampingnya, “ChanYeol-i..”, lirih SooJung menggenggam tangan ChanYeol erat. “Kau pasti tau, semua kerabatku tinggal di luar Seoul. Hanya dia yang ku miliki disini, tapi kini dia sudah meninggalkanku. Bagaimana aku bisa hidup dengan baik tanpanya..?? Aku merasa sendiri.”, kata ChanYeol lirih sambil menatap sendu fotonya bersama mendiang Park TaeYeon. SooJung memeluk ChanYeol hangat, “Kan masih ada aku.. Tegarlah..! Aku sangat menyukai Park ChanYeol yang selalu ceria. Tidak. Aku tidak hanya menyukainya, tapi aku sangat mencintainya.”, ujar SooJung.

-Next Month-
*Author POV*
“Hari ini, jam 5 sore di studio 2 KBS TV. Kau akan datang kan?? Kau bisa mengunjungiku di backstage setelah acara selesai.”, tanya ChanYeol pada SooJung, dia siap-siap akan berangkat ke studio untuk mempersiapkan acara nanti. “Kalau aku tidak datang, ottaeyo??”, canda SooJung pura-pura. “Kau harus datang!!! Jika tidak........”, ancam ChanYeol. “Jika tidak???”, goda SooJung manja. “Hal yang lebih memalukan dari kejadian di halaman sekolah saat itu akan terjadi lagi padamu!!”, ancam ChanYeol. “Mwo?!!”, seru SooJung pura-pura terkejut dengan ancamannya. “Hahaha.. Baik.. Aku pasti datang!! I’ll shout out your name “Park ChanYeol”!!!!!!!!!! Sekeras mungkin!! Hwaiting!!!!”, ujar SooJung menyemangati namjachingunya. “Uhmm... tapi disana akan ada Choi MinHo juga.. Gwaenchanayo..?”, tanya ChanYeol. “Memangnya kenapa kalau ada dia? Dia kan anggota bandmu juga, wajib kan dia ada disana?! Gwaenchana~~ Berkat kau My Happy Virus, aku sudah bisa melupakannya. Kau tau kan? Aku bahkan berteman baik dengan adik sepupunya,, si Choi JinRi.”, jawab SooJung tersenyum.

-BackStage of Studio 2 KBS TV-
*Author POV*
SooJung datang bersama JinRi, kebetulan Choi JinRi juga ingin memberikan support pada kakak sepupunya, Choi MinHo.
Pletaakk!! SooJung langsung menjitak kepala Park ChanYeol, “Aaaww!!”, rintih ChanYeol spontan. “Apa kau gila?!! Kenapa kau membeberkan statusmu begitu saja..??! Menyebut namaku pula!! Jung SooJung?? Aiiiiish, Tamat riwayatku!!”, keluh SooJung. “Waeyo??? MC yang bernama LeeTeuk itu menanyakan apa aku sudah mempunyai yeojachingu. Apa aku harus menutupinya?? Akan lebih baik kalau jujur dari awal..!! Kau tidak suka??! Bukannya itu lebih baik?! Jadi aku tidak bisa direbut oleh yeoja-yeoja lain, I’m yours!!”, seru ChanYeol santai. Mendengarnya membuat wajah SooJung memerah karena malu, apalagi ChangMin, SungMin, Amber, dan MinHo tertawa melihat mereka.
Pintu Waiting Room terbuka, “Lee Songsaenim!!! Oooppss!! Maksudku Onew Hyung!! Hehehe”, seru ChanYeol menyambut kedatangan Lee JinKi. “Chukkae!!! Sebagai gurumu aku sangat bangga padamu!!”, ucap Lee JinKi. ChanYeol tersenyum bahagia mendengarnya. “Hyung, apa dia yeojachingumu, Choi MinHee??”, celetuk MinHo melihat yeoja dibawa(?) Lee JinKi.  “Oiya!!! aku juga mau mengumumkan! Minggu depan aku akan menikah dengan yeoja ini, Choi MinHee. Aku ingin band kalian mengisi acara di resepsi pernikahan kami nanti, ne..?!!”, ujar JinKi sambil melirik calon anae’nya, MinHee pun hanya bisa tersenyum malu.

-Lee JinKi’s Wedding-
*ChanYeol POV*
Setelah aku perform bersama bandku di resepsi pernikahan Mr.Lee alias Onew Hyung, aku segera menghampiri SooJung yang sedang menikmati rangkaian acara resepsi ini. “SooJung terlihat sangat cantik dengan memakai gaun putih itu.”, batinku. SooJung tersenyum manis ketika melihatku mendekatinya. “Kapan yaa kita bisa seperti mereka??”, tanyaku sambil melihat pasangan Lee JinKi dan Choi MinHee berdampingan mengenakan busana pernikahan yang  sangat serasi. “Jalan kita masih jauh, Yeol-i..”, jawab SooJung. Aku mengiyakan jawabannya, “Ne, kita harus meraih mimpi kita masing-masing dulu!! Baru kita meraih mimpi kita bersama, iya kan??!”, ujarku menggenggam tangannya dan tersenyum lembut menatapnya. SooJung pun membalas senyumanku.

~ChanYeol~
Berawal dari hukuman. “Baboya!! Bantu dia untuk beradaptasi dan buat dia betah disini. Berikan kesan yang baik untuknya!”, bentak Mrs.Kim. “Kenapa harus aku,, songsaenim...??”, tanyaku memelas. “Anggap saja ini hukuman untukmu! Arrachi?!!” perintah Mrs.Kim. {part 1/3}
Entah kenapa aku tidak bosan-bosannya dan tidak lelah berusaha mendekatinya. Jelas-jelas dia yeoja yang dingin, dan sulit didekati, tetapi aku tidak menyerah untuk menghangatkan hatinya yang dingin. Maybe because of love~
~SooJung~
Akhirnya aku bisa membuka kembali hatiku. Menyadari arti cinta dan ketulusan yang sejati dari seekor (?) Happy Virus, Park ChanYeol.

-THE END-


No comments:

Post a Comment