Pages

Monday, November 19, 2012

WHAT IS LOVE? [Season I] "BECAUSE OF HAPPY VIRUS" Part 2 [Fanfiction EXO's ChanYeol-f(x)'s Krystal _ ChanStal]


WHAT IS LOVE?  :: “Because of HAPPY VIRUS”
Part 2


Cast      :
EXO-K’s ChanYeol as Park ChanYeol
GG’s TaeYeon as Park TaeYeon (ChanYeol’s Older Sister)
F(x)’s Krystal as Jung SooJung




Rating : PG-15
Genre : Romance





*ChanYeol POV*
“Ayo! Ku ajak kau ke suatu tempat!!”, ajakku dan langsung menarik tangannya.
SooJung berusaha keras melepaskan pergelangan tangannya dari cengkramanku, tapi usahanya sia-sia, karena cengkramanku cukup kuat menahannya.

“ChanYeol-sshi,, kau mau mengajakku kemana?”, keluhnya.


Aku langsung menoleh ke hadapannya  ,“Akhirnya kau angkat bicara juga! Hahaha.. Aku lapar ,ayo kita makan!”, jawabku.



-D.Onut Canteen-
“KyungSoo-ya, aku pesan dua donat terJumbo dan orange jus yaa..!!”, aku memesan donat super jumbo, selain bisa hemat, cukup bisa mengganjal perutku ini juga.

Aku duduk di bangku yang telah tersedia di kantin dan menuntun SooJung untuk duduk di depanku.

“Kantin ini terkenal dengan menu donatnya. Uhmmm,, delicious!!!!”, aku mempromosikannya pada SooJung sambil mengelus-elus perutku yang sedang konser ‘kkkrikkyyyuuuuuuuuuuk’..

SooJung terlihat sedikit kesal.


“Donat terJumbo dan Orange jus siap dinikmati..”, seru KyungSoo mengantarkan pesananku.


“Gomawoyo, Kyung-i”, ucapku. 


“Let’s eat together!!! Hmm, yummy!!!!”, seruku puas. 


“Sepertinya aku pernah melihat pelayan itu.”, gumam SooJung. 


“Ingatanmu cukup bagus yaa?! Padahal baru setengah hari kau menginjakkan kaki di sekolah ini. Dia kan teman sekelas kita, Do KyungSoo. Saat istirahat begini ia akan membantu ibunya di kantin ini, ini kan kantin milik keluarganya.”, jelasku. 


“KyungSoo? Tapi sepertinya anak-anak lain tadi memanggilnya D.O di kelas..?!”, heran SooJung. 


“Iya, itu nama bekennya. Ayo makan!”, aku mengambil donat milik SooJung dan ku cuil donatnya, lalu kusuapkan ke mulut SooJung. 

“Aaapa-apppaan kau i_ni..?!!!”, kesal SooJung terbata-bata karena mulutnya penuh donat. 

“Hahahahaha.. Enak kan? Cepat Habiskan!! Jangan biarkan makananmu mubadzir!”, seruku. 


Ia hanya bisa memeloti aku, “Matamu sungguh indah, SooJung-ah”, batinku.


-5 menit kemudian-
“ChanYeol-sshi,, aku tak sanggup menghabiskan donat ini.”, keluh SooJung.

“Baiklah..”, aku merampas(?) donat SooJung yang masih tersisa ½ nya dan langsung melahapnya.


-Seminggu kemudian-
*Author POV*
Sudah seminggu ini ChanYeol berusaha keras mendekati SooJung, berharap sikap SooJung yang beku itu bisa mencair. Namun, tetap saja SooJung cuek terhadap keberadaan ChanYeol. Sering kali SuJi dan para pengikutnya mengganggu SooJung, namun ChanYeol selalu membantunya.

*SuJi POV*
Aku melihat ChanYeol sedang berjalan santai menuju gerbang sekolah, aku berlari menghampirinya, “Park ChanYeol.....!!!”, teriakku, ia langsung menoleh mendengar panggilanku.

“Mwoya??”, tanyanya ketika aku sudah ada di hadapannya.


“Kau sangat memperhatikan new haksaeng itu, wae?? Kau menyukainya? Atau kau diberi tugas khusus oleh Mr.Jung untuk menjaga putrinya itu?”, selidikku to the point padanya. 


“Bukan urusanmu! Kau ini sangat kurang kerjaan yaa, Bae SuJi..?! Suka mengusik SooJung, lalu menanyakan hal yang tak penting seperti ini..?!!! Kau tidak takut? Jung SooJung adalah putri Mr.Jung SooMan!!!! Kau tak takut berurusan dengan Appa’nya yang terlihat seperti monster itu..??!!”, ujarnya tanpa menjawab pertanyaanku.  


“Haha.. Kau meremehkanku! Kenapa harus takut?! Memang hanya Appa’nya SooJung yang berkuasa disini? Ingat, Park ChanYeol!! Appaku, Mr.Bae adalah Ketua Komite di sekolah ini sejak 10 tahun terakhir. Aku bisa meminta Appaku untuk memecat Mr.Jung sebagai HeadMaster! Putrinya itu sangat sombong! Tidak butuh teman?! Haha... Memangnya sampai kapan ia sanggup hidup tanpa teman..?! Mudah sekali ia mengatakannya,, seakan dunia ini miliknya!! Sungguh yeoja sok!!”, kesalku.


ChanYeol menatapku tajam, “Urusi saja dirimu sendiri, SuJi-ya! Itu kan hidup-hidupnya sendiri, kenapa kau yang repot?!”, ucapnya langsung meninggalkanku.


-Keesokan Harinya-
*SooJung POV*
“Ayo!”, ajak ChanYeol membuarkan lamunanku. 

“Apa namja itu tidak lelah mendekatiku?! Tidak bosan-bosannya ia mengajakku menelusuri sekolah yang dikepalai oleh appaku ini”, batinku ketika ChanYeol sudah berada di hadapanku dengan memamerkan baris giginya yang rapi.

Aku memalingkan wajahku, malas melihat wajahnya yang konyol itu!! ChanYeol membawaku keluar kelas.

“Aiiiish,, lagi-lagi ia menyeretku!! Sebulan seperti ini terus mungkin pergelangan tanganku bisa patah karena cengkramannya yang kuat!”, keluhku dalam hati.


Kali ini aku menurutinya tanpa berontak, karena aku tau, usahaku akan sia-sia menolaknya. Aku mengikuti langkahnya dengan malas.

“Haaaach, dia mau membawaku kemana lagi?!!”, kesalku dalam hati

*ChanYeol POV*
Seperti biasa aku mencengkram pergelangan tangannya, memang sedikit kasar, tapi mau bagaimana lagi, kalau tidak begini, SooJung tidak akan menurutiku. 

Aku membawanya ke Balkon sekolah, disini sangat sepi, “Aku akan kemari, jika aku sedang kesal atau bosan, angin sepoi-sepoi disini bisa menyegarkan pikiran dan hatiku saat aku kesal atau bosan.”, terangku dengan senyum termanisku. 


“Kau bisa juga berteriak untuk  meluapkan emosi disini! Tapi bersiap-siaplah kau akan dianggap siswa gila jika teriakanmu  terdengar oleh siswa lain dari bawah! Kkkkkkkkkk~:D.”, lanjutku sambil menengok ke bawah melihat siswa-siswa berlalu lalang. Dan seperti biasa SooJung hanya diam tak menanggapiku. L


-Keesokan Harinya-
*SooJung POV*
“Kemana si ChanYeol itu?! Apa ia terlambat lagi? Setauku setelah SooJung masuk disini, ChanYeol tak pernah telat lagi..?! Iya kan?”, tanya MinSeok pada BaekHyun. 

“Haaaach,, mungkin karena SooJung selalu mencuekkannya?! Jadi ia malas ke sekolah..”, tebak BaekHyun asal dengan sedikit berbisik, namun masih terdengar olehku samar-samar, karena bangkunya ada di sampingku.

Ternyata sampai jam sekolah berakhirpun ChanYeol tak menampakkan batang hidungnya di sekolah.


-3 hari kemudian-
*Author POV*
“SooJung-ah, sudah 3 hari malaikat mu itu tidak masuk sekolah?! Kemana dia?? Jangan-jangan Park ChanYeol frustasi karena sikapmu selama ini padanya!! Bagaimana kalau dia hipothermia karena sikapmu yang dingin melebihi es kutub utara(?) itu..!!!!?”, ungkap SuJi di depan SooJung yang sedang duduk manis di bangku kelas.

SooJung tidak menghiraukannya, “Kau tidak kesepian??!”, ejek SuJi sinis.


Akhirnya SooJung angkat bicara, “Kesepian? Haha.. Inilah yang ku harapkan!! Bukankah aku sudah bilang, Aku tidak butuh teman! Apa otakmu itu sudah berlumut?!”, SooJung bangkit dari bangkunya dan langsung meninggalkan SuJi.


SooJung keluar kelas, dan langkah kakinya menuntunnya ke Balkon sekolah yang pernah ditunjukkan ChanYeol padanya.


*SooJung POV*
Entah ada dorongan apa kini aku berada di Balkon sekolah yang pernah ditunjukkan ChanYeol padaku. Aku sungguh kesal dengan SuJi, ingin aku menjambak rambut panjangnya itu!!

Aku menikmati angin yang berhembus, sungguh menyejukkan hatiku yang sedang panas ini. Aku memegang pergelangan tanganku yang biasanya dicengkram erat oleh ChanYeol, tiba-tiba aku teringat ChanYeol.

“Kesepian? Apa aku kesepian?”, tanyaku pada diriku sendiri.

“Oh! Mianhe, SooJung-sshi! Aku tidak tau kalau kau ada disini.”, ucap JinRi membuarkan lamunanku, ia bahkan membungkukkan badannya 90° padaku. 


“Oh~ Gwaenchanayo..”, balasku dengan senyum semanis mungkin. 

JinRi terlihat sedikit terkejut, “hmm.. Wae? Apa ada yang salah denganku?”, heranku. 

“Ah! Aniyo.. Uhmm,, hanya saja baru kali ini aku melihatmu tersenyum. Hehe”, ungkap JinRi.  Suasana menjadi sedikit canggung.


“SooJung-sshi, aku pergi dulu. Mianhe telah mengganggumu”, ucap JinRi hendak meninggalkanku. 


“Andweyo!”, larangku. JinRi berbalik dan tersenyum padaku.

*JinRi POV*
“Andweyo!”, larangnya ketika aku hendak pergi meninggalkannya. Aku berbalik dan tersenyum padanya. 

“Akhirnya sikapmu sedikit berubah, setidaknya tidak seperti waktu pertama kali bertemu.”, batinku. 


Aku menghampirinya, “Uhmm,, apa Park ChanYeol yang memberitaumu tentang tempat ini?”, tanyaku hati-hati. 


SooJung mengangguk sedikit canggung. “Aku juga suka kemari.”, kataku sambil melihat para siswa lalu lalang di bawah, mencari orang yang selama ini menjadi objek pandanganku.

*SooJung POV*
Aku berada di samping JinRi, sesekali aku meliriknnya. Sepertinya ia sedang mengamati 2 NamHaksaeng yang sedang bercanda di depan kelas itu. 
“2 namja yang bercanda itu mirip yaa..? Apa mereka bersaudara? Atau bahkan kembar?”, tanyaku pada JinRi sedikit canggung. 

“Oh! Mereka itu bukan bersaudara ataupun kembar! Memang kesan pertama melihat mereka, pasti menyangka seperti itu. Tapi kalau diamat-amati lagi kedua sahabat itu sangat berbeda!”, jelasnya sangat antusias. 


“Owh.. Sepertinya mereka tidak sekelas dengan kita? Apa kau mengenal mereka?”, tanyaku lagi. 


“Uhmmmmmm..... Aku....”, sepertinya JinRi ragu menjawab pertanyaanku ini.

–Kriiiiiiiiiiiiing- Bel sekolah berbunyi
“Waktunya masuk ke kelas, ayo!”, ajak JinRi mengalihkan pembicaraanku tadi. Akhirnya kami kembali mengikuti pelajaran.


-Keesokan Harinya-
*ChanYeol POV*
Aku tiba di sekolah lebih pagi. 
“Haaaah~~~ Baru 3 hari tidak masuk sekolah saja aku sudah merindukan sekolah ini...”, gumamku berjalan menelusuri taman sekolah.

Mataku menangkap sosok yeoja duduk di bangku taman sendiri, sepertinya ia sedang menikmati udara segar di pagi hari ini. 

“Itu pasti SooJung”, gumamku senang dan langsung menghampirinya. 

“Pagi ini sangat sejuk yaa?!”, seruku mengejutkannya. 

“Park ChanYeol....”, gumamnya. 

“Wae?? Kau merindukanku? Hehehehe..”, tebakku dengan ekspresi bahagia. 

SooJung langsung mengalihkan pandangannya dariku. 

“Kau tidak mau menanyakan kenapa aku tidak masuk sekolah selama 3 hari ini?”, tanyaku. 


“Bukan urusanku!”, jawab SooJung dingin. 

Omoonaaa,, kenapa sikapnya masih sama?! Aku sengaja tidak menongolkan diriku di sekolah beberapa hari, agar SooJung sedikit merasa kehilangan diriku, tapi ternyata misiku ini tak berhasil. 

“Selama 3 hari kemarin kau tidak merasa kehilangan diriku?? Kau yakin?”, tanyaku menyelidik. 

“I’m sure!”, jawabnya singkat dan berlalu pergi.


#FlashbackON
*ChanYeol POV*
“ChanYeol-i, noona akan mengunjungi Park Ajjumma di Daegu selama seminggu. Besok noona berangkat.”, jelas TaeYeon noona padaku. 

“Mwo?!! Taeng noona,,aku ikut yaa..?? Aku sangat merindukan Park ajjumma.” ~alibi~ 


“Baik, kau boleh ikut. Tapi sehari saja yaa... Kau kan harus sekolah..?!!”, ujarnya. 


“3 hari yaa ,noona..”, mohonku padanya. 


“Aaww”, rintih TaeYeon noona sambil memegang dadanya. 

“Noona, wae?”, tanyaku cemas. 

“Aah.. Gwaenchana.. Terserah kau sajalah! Sekarang cepat kemasi barang-barangmu. Noona ke kamar dulu.”, ucap TaeYeon noona meninggalkanku. 


“Yesssss!!! Ini kesempatanku untuk tidak masuk sekolah dan membuat SooJung merasa kehilanganku.. haha”, batinku senang.
#FlashbackOFF*


*ChanYeol POV*
Hari ini ada mapel sport, aku sangat antusias karena ini adalah mapel favoritku. Namun tidak pada SooJung, dia terlihat sangat malas atau dia sedang lagi tidak enak badan? 

“Materi hari ini adalah basket!! Aku harap kalian bisa meningkatkan skill kalian, agar pada saat ujian praktek nanti kalian tidak mengalami kesulitan!”, seru Mr.TAO sebagai guru pembina sport kami.

Para namhaksaeng sedang beradu skill basket, termasuk aku. 


“BaekHyun-i, umpan kemari!!”, teriakku pada BaekHyun lalu melemparkan bola ke arahku dan dengan sigap ku tangkap. 


Sedangkan para YeoHaksaeng hanya saling melempar bola tidak jelas. 

Kulihat SooJung sedang berlatih mendribble bola menjauhi kumpulan para yeohaksaeng, tapi raut wajahnya sungguh tidak bersemangat. 

“Heh, Babo!!! Cepat masukkan bolanya!!”, seru BaekHyun karena ia melihatku melamun mengamati SooJung dengan membawa bola di tangan. 


Aku berbalik hendak berlalu mendekati ring basket, namun...  “hwahahahahahahahahahaha... (LOL)”, aku mendengar suara para yeohaksaeng tertawa terbahak-bahak. 

Aku menoleh ke arah mereka, karena penasaran apa yang sedang mereka ketawakan? Ku lihat SooJung tersungkur memegangi kepalanya, ia terlihat kesakitan! Aku segera mencampakkan(?) bolaku, dan menghampiri SooJung untuk menolongnya. 

“Dasar yeoja-yeoja tidak berperi kemanusian dan berperi keadilan!! Bukannya membantu malah menertawakannya?!!!”, gerutuku. 


Namun kulihat JinRi sedang merangkul SooJung. “SooJung-ah, gwaenchanayo? JinRi-ya, bagaimana bisa begini?”, tanyaku pada SooJung dan JinRi sekaligus dengan cemas. 


“SuJi melemparkan bola basket ini ke arah SooJung tadi!”, terang JinRi kesal dengan menunjuk bola basket yang ada disamping kami. 


“SooJung-ah, kita ke UKS yaa?”, tawar JinRi cemas pada SooJung yang sedang kesakitan antara sadar dan tidak sadar(??). 


“Aku akan membawanya ke UKS.”, ucapku langsung menggendong SooJung.


-UKS-
*ChanYeol POV*
“SooJung memang sedang tidak enak badan hari ini, ditambah benturan bola basket di kepalanya, jadi menyebakan dia pingsan seperti ini. Jangan khawatir! Biarkan dia istirahat beberapa jam untuk memulihkan sakit di kepalanya.”, ujar Dr.Chen selaku pembina UKS sekolah ini. 

“Baik, aku akan menjaganya disini. Gamsahamnida, Dr.Chen..”, ucapku padanya dengan membungkukkan badanku 90° ,lalu ia mengangguk dan pergi meninggalkan UKS karena ada urusan lain yang harus ia selesaikan di luar UKS.


-5 jam kemudian-
Ku lihat SooJung telah mulai membuka matanya lalu mencoba untuk duduk. “Kau sudah sadar?”, tanyaku sumringah. 

“Siapa yang membawaku kemari?”, tanya SooJung. 


“Aku!! Aku menggendongmu kemari! Haaach, ternyata kau berat juga yaa, Jung-i?!! Hahaha..”, jawabku dengan sedikit candaan. 


“Aku tidak memintamu!”, jawabnya dingin. Raut mukaku yang ceria seketika berubah mendengar perkataannya itu. 


“Kau tidak ingin mengucapkan terima kasih padaku? Haaach,, Kau ini sedang sakitpun masih saja dingin! Aiiiiish,, kau benar-benar!!!”, kesalku padanya. 


“Jangan pedulikan aku! Aku tau, kau bersikap sok baik dan perhatian padaku karena pada akhirnya kau akan meminta imbalan, hanya memanfaatkanku!! Apa yang kau inginkan dariku?? Uang? Jabatan? Cepat katakan!! Aku sudah terbiasa menerima permintaan seperti itu, memanfaatkan kedudukan Appaku!!”, seru SooJung dengan nada yang cukup keras, sepertinya tenaganya sudah pulih, walau wajahnya masih terlihat sedikit pucat. 


Aku mengerutkan keningku, “Memanfaatkanmu??!! Apa aku terlihat seperti itu di matamu selama ini? Asal kau tau selama ini aku tulus padamu!! Apa kau tak bisa merasakannya?!!”, seruku karena kesal menatapnya tajam. 


Ia membalas dengan senyuman meremehkan, “Tulus?? Bisa dilihat dari apa ketulusan seseorang itu??!! Katakan!!!!”, teriak SooJung, matanya berkaca-kaca. 


Pasokan Kesabaranku telah habis, aku menyeretnya keluar UKS, mengajaknya ke halaman utama sekolah. 

Aku tidak peduli banyak haksaeng melihat kami, SooJung berontak namun percuma saja, tenaganya saja belum pulih sepenuhnya. 

“Yeorobun!!!!!!!”, teriakku sekeras mungkin memanggil seluruh penghuni sekolah. 

“Lihat!!!!! Siapa yeoja yang ku gandeng ini!!!? Dia meragukan ketulusanku!!! Aku akan menunjukkan ketulusanku!!! Kalian yang menjadi saksi disini, ne?!!!”, seruku sambil menggandeng tangan SooJung, dia terlihat sangat kesal dan malu. 

Kini aku memegang erat kedua bahunya, aku menatap matanya sedalam mungkin, berharap dia akan menemukan ketulusanku.

*Author POV*


“Look at me!!! Walau ini sangat memalukan,, tapi inilah ketulusanku!!”, ucap ChanYeol serius, dan Chu~~~


-to be continued-

No comments:

Post a Comment