Pages

Sunday, June 1, 2014

MEREKA YANG PERGI


Takdir
Terkadang takdir membuat kita merasa begitu diberkati.
Namun takdir pula lah yang terkadang membuat kita putus asa.

Dalam satu waktu, aku merasa ditinggal pergi oleh 3 sosok yang sempat mengisi album hidupku.
Sekalipun mereka tak benar-benar pergi jauh, tapi rasa kehilangan itu menyepikan ruang hati ini.


Masih teringat aku ketika pertama kali menginjakan kaki ku di kost ini.
Kau yang pertama kali ku kenal,
Seseorang yang jauh lebih tua dariku yang berasal dari Indonesia Timur.
Kau yang ku buat repot selama aku OSPEK untuk membukakan pintu rumah pagi-pagi sekali.
Kau yang rajin memanggilku untuk makan bersama.
Kau yang membantuku memecahkan english exam.
Kak, sekalipun banyak kejadian yang tak menyenangkan akhir-akhir waktu ini,
Kenyamanan dan kebaikan yang sempat ku dapatkan dari mu selama 5 bulan pertama di Jogja masih terkenang di sini (hatiku).


Masih teringat pertama kali aku melihatmu di kampus.
Cantik, tapi jutek.
Kau yang memiliki kecantikan manis hingga mampu meraih kasih banyak kawan dalam sekejap saja.
Kau yang membuat gadis sepertiku sedikit iri dan berpikir bahwa tidak perlu ikut-ikutan mengasihimu sebagai teman layaknya yang lain.
Maaf seperti itulah aku.
Namun,
Hari demi hari, tali keakraban kita sebagai teman semakin erat.
Kau yang mulai akrab dengan ku sejak kita mendapati tugas kelompok.
Saling menyapa, dan tertawa melihat tingkah songong mu itu.
Kau yang memutuskan untuk meraih asamu, hingga harus meninggalkan kami.
Jadilah seseorang yang profesional ,kawan!


Masih teringat kesan pertama kali ku terhadapmu.
Kris, member EXO yang paling cool dan paling mampu melelehkan banyak hati.
Bukan suka pada padangan pertama, tapi yang jelas aku menyukai sosokmu di kemudian-kemudian hari aku melihatmu melalui ruang maya.
Entah

Mereka yang membuatku merasa kehilangan di waktu yang bersamaan.
Baik-baiklah di suasana baru kalian disana. Dan lebih berbahagialah. 


Pertemuan dan perpisahan adalah 2 kepastian yang menyatu.
Ketika sebuah pertemuan memberimu kebahagiaan,
maka bersiaplah untuk menerima perpisahan yang mungkin hanya akan memberimu kepedihan.

Yogyakarta, 1 Juni 2014
Ade Tarina Paramita